Mohon tunggu...
ignatio yoga permana
ignatio yoga permana Mohon Tunggu... Freelancer - FISIP UAJY '17

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Konten Berita Dikemas Lewat Platform Media Sosial

1 Mei 2020   18:41 Diperbarui: 1 Mei 2020   18:33 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Portal berita online detik.com, Sumber: detikevent.

Senin, (27/04/2020) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi, Atma Jaya Yogyakarta, kembali menghadirkan kuliah dalam jaringan (daring) dengan mendatangkan narasumber sebagai seorang yang bekerja pada perusahaan industri media. Elza Astari Retaduari (Elza) dan Meliyanti Setyorini (Meli), yang keduanya adalah pekerja media Detik.com pada masing-masing bagiannya. Elza selaku Asisten redaktur di detik.com dan Meli sebagai Head of Content Delivery and Engagement at detik.com. Mental hingga ketahanan fisik menjadi bekal utama saat bekerja di Industri media. 

Kuliah daring yang mengusung tema Proses Produksi dan Pengelolaan Media Sosial di detik.com ini diikuti oleh Mahasiswa dari Sarjana dan Pascasarjana Ilmu Komunikasi Atma Jaya Yogyakarta. Diawali oleh Elza bercerita pengalamannya sebagai seorang jurnalis online di detik.com, Dia menyebutkan kunci utama jurnalis online bagi dia sendiri adalah dari segi mental yang kuat kemudian diikuti dengan kebugaran fisik sebagai modal ketahanan saat liputan di lapangan. 

"Karena selain tuntutan dari Kantor sangat cepat, tekanan besar hingga bertemu narasumber di lapangan yang semuanya juga sulit ketika dimintai keterangan atau penjelasannya terhadap sebuah isu." Kata Elza. 

Undangan kuliah daring lewat platform zoom meeting, SUmber: Dokpri.
Undangan kuliah daring lewat platform zoom meeting, SUmber: Dokpri.

Selain faktor tersebut, Elza menambahkan bahwa terdapat faktor lainnya yang menjadi dasar pada proses produksi berita atau konten sebagai syarat harus dimiliki oleh Jurnalis online seperti yang ia rasakan saat bekerja di detik.com antara lain:

  1. Kecepatan.

  2. Ketepatan / Akurat.

"JIka di online itu pasti kita mempertahankan kecepatan, tetapi juga kita perlu seimbangkan dengan keakuratan dengan data atau fakta yang ditemukan, jadi makannya saya bilang tekanan dari kantor begitu besar karena kedua faktor tersebut juga terus menjadi tuntutan lain," tambah Elza.

Penjelasan lebih lanjut tentang ukuran kecepatan Elza mengatakan berdasarkan pengalaman pribadi dan rekan setimnya bahwa yang pertama adalah kita harus mengenali isu terlebih dahulu jika isu itu merupakan peristiwa penting pasti kita semua berkoordinasi untuk langsung siapkan template berita. Kemudian mendatangi narasumber, walaupun beritanya saat ditulis/diketik hanya empat paragraf tapi kita sudah mendapatkan poin penting peristiwanya yang kemudian langsung di-share kepada khalayak di media online.

Namun dalam dinamikanya, seringkali juga detik.com dilaporkan ke dewan pers baik itu dari laporan narasumber maupun khalayak. Sehingga dari detik.com juga menerapkan standarisasi liputan yaitu berupa rekaman wawancara. "Berkaitan dengan kontrol redaktur dari kantor kepada para jurnalisnya di lapangan akan disesuaikan dengan situasi yang akan menimbulkan kefatalan, misalnya pemaknaan berita yang justru riskan menjadi sebuah konflik baru yang dimunculkan pasti akan dipanggil ke kantor untuk di klarifikasi juga." Jelas Elza.

detik.com juga memiliki platform media sosial (medsos) sebagai salah satu strategi mereka dalam melebarkan sayap pendistribusian informasi tentunya sebagai isi konten utama mereka. Meli sebagai Head of Content Delivery and Engagement di detik.com, menceritakan dinamika proses pada divisi mereka dalam memperpanjang tangan suatu pendistribusian berita di medsos yang juga tidak mudah dalam proses pengkonsepannya.

"ada tiga platform utama @detikcom, yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram." kata Meli. Ada langkah-langkah yang Meli dan rekan setimnya gunakan sebagai bagian dari strategi dalam mengemas berita menjadi konten di media sosial milik @detikcom, antara lain:

  1. Menentukan Key Performance Indicator (KPI)

  2. Mendefinisikan para pembacanya.

  3. Pengemasan dan Proses Upload.

  4. Analisa hasil.

  5. Melanjutkan Strategi konten sebelumnya yang sudah berhasil.

Berikut infografis bagian dari klasifikasi strategi dan data sebagai bahan konsep @detikcom meramu konten berita di tiga media sosial utamanya.

Sumber: Keterangan Meliyanti Setyorini (Head of Content Delivery and Engagement at detik.com)
Sumber: Keterangan Meliyanti Setyorini (Head of Content Delivery and Engagement at detik.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun