Yoga Dwi Prada
Proram Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
INISNU Temanggung
Anak usia operasional kongkrit, dengan dunianya yang penuh keajaiban dan penemuan, berada pada tahap perkembangan kognitif yang menentukan. Saat mereka mulai mengaitkan kata-kata dengan objek dan pengalaman konkret, munculnya minat terhadap literasi menjadi kunci utama dalam pembentukan fondasi kognitif mereka. Dalam usaha untuk membimbing anak-anak melalui perjalanan memahami kata-kata dan menyusun kalimat sederhana, penting bagi para pendidik dan orang tua untuk menyingkap rahasia pengembangan bacaan yang tepat untuk anak usia operasional kongkrit.
Menggali lebih dalam ke dalam tahap operasional kongkrit, kita akan menjelajahi karakteristik khas anak-anak pada fase ini dan bagaimana kita dapat memahami dunia mereka untuk merancang bacaan yang memberikan dampak maksimal. Salah satu elemen kunci dalam proses ini adalah kemampuan untuk menyesuaikan tema dan konten bacaan dengan realitas sekitar anak, menciptakan pengalaman literasi yang autentik dan relevan.
Namun, tema dan konten sendiri tidak cukup. Oleh karena itu, artikel ini juga akan membahas pentingnya mengintegrasikan gambar dan ilustrasi interaktif dalam bacaan. Dengan menyajikan kata-kata bersamaan dengan elemen visual yang menarik, kita dapat membuka pintu imajinasi anak-anak, memperkuat asosiasi kata-kata dengan objek, dan merangsang pertumbuhan literasi dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Dengan menyingkap rahasia pengembangan bacaan yang tepat untuk anak usia operasional kongkrit, kita berinvestasi dalam membangun dasar literasi yang kokoh, menciptakan fondasi yang tidak hanya mendukung pembelajaran saat ini tetapi juga membimbing anak-anak menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang kekuatan kata-kata. Mari kita menjelajahi setiap rahasia ini, merangkul keingintahuan alami anak-anak, dan membuka jendela literasi yang membawa mereka ke dunia yang luas dan penuh pengetahuan.
Pemahaman Tahap Operasional Kongkrit
Pada tahapan ini, anak-anak sudah berusia SD dan pra remaja, di usia 7 sampai 11 tahun, mereka akan menunjukkan penalaran yang lebih logis dan konkret. Mereka bisa memahami bahwa peristiwa tidak selalu berkaitan dengan mereka dan bahwa orang lain juga mempunyai sudut pandang yang berbeda. Akan tetapi, mereka belum bisa melakukan hal yang sama untuk konsep abstrak atau hipotesis.
Pada tahapan ini, si kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik.
