Mohon tunggu...
Yuyu Siti Juhaeni
Yuyu Siti Juhaeni Mohon Tunggu... Human Resources - Official Government

Experienced in human resource management, specialized in competency analysis, and passionate in teaching and stock investment

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pendidik Harus Pandai (mengendalikan emosi)

9 Desember 2012   15:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:56 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seharusnya setiap hari sabtu saya mengikuti 2 mata kuliah, Seminar Proposal & Keuangan Stratejik. Akan tetapi, dosen mata kuliah Seminar Proposal tidak masuk sabtu ini (8 Desember 2012) karena beliau ada keperluan ke Sorong-Papua. Saya salut sekali dengan dosen Seminar Proposal ini, selain karena beliau dosen yang sangat menghargai waktu (hampir selalu datang on-time), beliau juga dosen yang sangat menghargai mahasiswa. Pak Nugraha (dosen Seminar Proposal) selalu memotivasi kami dalam proses perkuliahan terutama terkait dengan penyusunan Tesis.

Berbeda dengan Pak Nugraha, dosen Keuangan Stratejik amat sangat tidak menghargai waktu dan amat sangat tidak menghargai mahasiswa. Dosen Keuangan stratejik ini selalu datang mendekati akhir waktu perkuliahan dengan durasi perkuliahan tak lebih dari 1 sks (50 menit). Padahal, sama dengan mata kuliah lainnya (kecuali MKDU) bobot mata kuliah Keuangan Stratejik adalah 3 sks (150 menit) dimulai pada pukul 9.40 - 12.10.

Pernah kami (saya dan teman-teman kelas Finance) berniat untuk 'balas dendam' terhadap dosen Keuangan Stratejik dengan pergi meninggalkan kelas sebelum beliau datang pada hari Sabtu tanggal 24 November 2012. Kami menentukan tenggat waktu hingga pukul 11.00 WIB, kisaran waktu sebagaimana kebiasaan dosen Keuangan Stratejik (kami) yang terhormat datang. Tapi ternyata, kami sebagai mahasiswa baik hati dengan niat suci belajar di kampus tercinta ini, tetap setia menunggu sang dosen Keuangan Stratejik hingga adzan dzuhur berkumandang di Masjid Al-Furqan pada pukul 11.44 WIB. Lalu, untuk memastikan apakah dosen bersangkutan bersedia datang atau tidak (sebenarnya ini adalah tindakan yang tidak perlu dilakukan, karena ini bukan kali pertama beliau 'bolos' dan waktu perkuliahan pun sudah hampir berakhir beberapa menit lagi) saya mengirim pesan ke beliau sebagai berikut:

"Ass... p'****, hari ini Bapak ada jadwal mengajar Keuangan Stratejik di *** ***. salam"

tidak lama kemudian, sang dosen Keuangan Stratejik pun membalas sms saya

"hari ini tidak kuliah dulu. ada wisuda di kampus saya"

Wow! jawaban yang sangat simple dan 'keren', bukan?

sulit sekali sepertinya bagi beliau untuk memberitahu kami pada pertemuan sebelumnya bahwa hari Sabtu, 24 November 2012 tidak bisa hadir di kelas karena ada wisuda bla bla bla... bukankah undangan wisuda untuk dosen maupun pejabat struktural kampus (manapun) tidak disebarkan secara mendadak?

ah, itu belum seberapa... yang luar binasa adalah peristiwa hari sabtu, 8 Desember 2012. Pada pertemuan sebelumnya beliau menjanjikan kami bahwa perkuliahan dimulai pada Pukul 8.00 WIB karena Pak Nugraha berhalangan hadir. Seperti biasa, sang dosen Keuangan Stratejik pun melanggar waktu yang telah beliau tetapkan sendiri. Beliau datang pada pukul 8.52 WIB. Padahal, pukul 7.30 kami sudah lengkap di kelas minus Pak Sigit si Ketua Kelas.

Sekitar pukul 9.10 WIB kami berkumpul di kelas. Sang dosen Keuangan Stratejik ini memiliki ritual sibuk dengan aktivitas dirinya sendiri pada awal masuk kelas. entah berhengpon ria atau menikmati coffe break yang memang telah disediakan hingga beberapa saat kemudian beliau memulai kelas dengan sapaan "oke, kita mulai dengan..." "baik, hari ini kita bahas.." atau kalimat sejenis yang mengisyaratkan kami untuk bersiap memperhatikan beliau menyampaikan materi.

Dikarenakan jeda waktu ritual sang dosen hingga kelas siap dimulai cukup lama, kami pun memiliki aktivitas untuk mengisi kekosongan itu. Pada saat itu, saya sedang membaca ebook tentang Valuation karya Damodaran seperti yang beliau sarankan pada pertemuan sebelumnya. Lalu, samar-samar saya dengar dosen Keuangan Stratejik mulai berbicara dan bertanya kepada saya tentang perbedaan approach antara Value Firm dengan Equity Firm. Saya, surprised (karena fokus baca ebook sebelumnya) dan ragu dengan pendengaran saya, maka untuk memastikan pertanyaan beliau saya bertanya terlebih dahulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun