Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Getsemani; Jalan Sunyi Menuju Golgota #4

15 Maret 2025   23:00 Diperbarui: 18 Maret 2025   16:52 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ini dibuat menggunakan AI generatif (DALL·E) dan Di edit oleh YM.Lapu

****

Yudas berjalan dengan percaya diri.
Bukan ragu-ragu, bukan penuh kebimbangan---tetapi dengan kepastian yang menusuk.

Wajahnya dingin, tetapi matanya gelisah. Di dalam dirinya, ada peperangan, tetapi tidak ada jalan kembali.

Dia telah memilih jalannya.
Tiga puluh keping perak telah menjadi beban yang tak terlihat di sakunya, lebih berat dari apa pun yang pernah ia bawa.

Yesus tetap berdiri, menunggu.

Di belakang-Nya, murid-murid mulai terbangun. Mereka masih linglung, belum memahami apa yang sedang terjadi. Tetapi ketika mereka melihat pasukan bersenjata di depan mereka, tubuh mereka menegang.

Ketakutan mulai merayapi mereka.

Dan Yudas...
Yudas melangkah lebih dekat.

Ciuman yang Menikam Jiwa

Mata Yudas dan Yesus bertemu.

Sejenak, dunia terasa sunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun