****
Yudas berjalan dengan percaya diri.
Bukan ragu-ragu, bukan penuh kebimbangan---tetapi dengan kepastian yang menusuk.
Wajahnya dingin, tetapi matanya gelisah. Di dalam dirinya, ada peperangan, tetapi tidak ada jalan kembali.
Dia telah memilih jalannya.
Tiga puluh keping perak telah menjadi beban yang tak terlihat di sakunya, lebih berat dari apa pun yang pernah ia bawa.
Yesus tetap berdiri, menunggu.
Di belakang-Nya, murid-murid mulai terbangun. Mereka masih linglung, belum memahami apa yang sedang terjadi. Tetapi ketika mereka melihat pasukan bersenjata di depan mereka, tubuh mereka menegang.
Ketakutan mulai merayapi mereka.
Dan Yudas...
Yudas melangkah lebih dekat.
Ciuman yang Menikam Jiwa
Mata Yudas dan Yesus bertemu.
Sejenak, dunia terasa sunyi.