Mohon tunggu...
YM Chanel
YM Chanel Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

YM Chanel berbagi gagasan dan ilmu kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kepemimpinan Transformational

1 Maret 2023   13:37 Diperbarui: 1 Maret 2023   13:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lebih lanjut, kepemimpinan transformasional lebih mengandalkan pertemuan visi kedepan yang dibangun berdasarkan konsesus bersama antara pemimpin dan anggota. Oleh karena itu pemimpin tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang bertugas untuk memberikan visi gerakan dan kemudian mendiseminasikan kepada anggotanya. Peminpin justru menjadi interpreter (penerjemah) visi bersama para anggotanya untuk di transformasikan dalam bentuk kerja nyata kolektif yang mutual.

 

Belajar dari Herb D. Kelleher

Herb, begitu nama singkatnya, sekarang dikenal sebagai mantan CEO dan salah satu pendiri Southwest Airlines, yakni maskapai berbiaya murah yang berbasis di Amerika Serikat.Ternyata, ia bukan mulai karirnya dengan berbisnis melainkan menjadi seorang pengacara. Tahun 1967, ia bersama dengan salah seorang kliennya, Herb mendirikan Southwest Airlines. Butuh waktu limah tahun untuk bisa eksis. Tidak lama kemudian, tepatnya tahun 1981, Herb menjadi Presiden dan CEO maskapai tersebut, sampai ia mengundurkan diri pada tahun 2007. Ia menjalankan perusahaan dengan gaya kepemimpinan transformational di antara karyawan-karyawannya. Ia paham betul, bahwa pegawai front-line bisa menolong Anda atau membuat Anda buruk. Herb pun membuat para pegawainya seperti pemilik perusahaan Usahanya tersebut membuahkan hasil. Southwest Airlines menjadi maskapai kelima terbesar di AS. Lantas apa yang membuat seorang Herb begitu sukses mengelola penerbangan berbiaya murahnya?

Dia memiliki karisma, berorientasi pada karyawan (karyawan paling utama), memiliki visi (dia menerapkan konsep low-cost airline sebagai desain untuk berkompetisi dengan moda transportasi darat dan maskapai perkembangan lain), dan motivator yang sangat baik untuk orang-orang yang ada di perusahaannya. Seorang pemimpin sesukses Herb Kelleher, tidak akan berhasil jika tidak dibantu oeh karyawannya atau orang-orang dibawah kepemimpinannya. Ia membutuhkan followers (pengikut) untuk mewujudkan visinya.

Berkaitan dengan pengikut/orang-orang dalam sebuah organisasi kita juga bisa belajar dari film Power Ranger. Memiliki kekuatan super dan senjata yang keren untuk memberantas para monster jahat yang ingin mengganggu keamanan bumi, setiap personilnya memiliki warna sebagai ciri khasnya masing-masing, yaitu Merah, Biru, Hijau, Hitam, Kuning, dan Merah Muda. Warna dari para ranger  ini juga diasosiasikan dengan kepribadian masing-masing: Merah diidentikkan sebagai seorang yang pemberani, Biru sebagai seorang yang pintar dan pengatur strategi, Hijau sebagai seorang yang tenang, Hitam sebagai seorang yang kuat dan misterius, Kuning sebagai seorang yang supel dan humoris, dan Merah Muda sebagai seorang yang penyayang.

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa seorang pemimpin transformasional harus jeli dan peka terhadap keberagaman dari orang-orang yang bekerja bersamanya. Tidak semua orang memiliki kemampuan dan sifat yang sama. Masing-masing orang memiliki warnanya masing-masing. Dengan demikian seorang pemimpin transformasional harus bisa memaksimalkan keberagaman potensi dan kemampuan yang ada. untuk kemudian menggerakkan pengikutnya guna mencapai visi bersama. Akhirnya saya meenutup tulisan ini dengan mengutip perkataan dari Hellen Keller, "Alone we can do so little. Together we can do so much".***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun