Mohon tunggu...
Yiwa Landu Niki
Yiwa Landu Niki Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis konten tentang kehidupan

Suka menulis konten tentang pengetahuan umum, agama, budaya, dan permasalahan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melangkah bersama Sirih Pinang: Perjalanan keberlanjutan budaya dan ekonomi di Sumba

29 Desember 2023   18:28 Diperbarui: 30 Desember 2023   08:04 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa sirih pinang memiliki peran yang sangat signifikan dalam budaya Sumba Timur, tidak hanya sebagai simbol persatuan dan kebersamaan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal. Tradisi sirih pinang terutama tercermin dalam upacara pernikahan, simbol persatuan, keharmonisan, warisan budaya, penghormatan terhadap leluhur, ekspresi seni, dan perekonomian lokal.
Penggunaan sirih pinang tidak hanya mencerminkan nilai-nilai tradisional dan spiritual, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui pertanian dan diversifikasi produk. Meskipun menghadapi tantangan seperti modernisasi pertanian, perubahan iklim, dan dampak kesehatan, komunitas Sumba Timur berupaya mempertahankan dan melestarikan tradisi ini melalui proyek pelestarian, pelatihan, kesadaran kesehatan, dan inisiatif seni.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sirih pinang di Sumba Timur tidak hanya dianggap sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai aset ekonomi yang tangguh. Komunitas berkomitmen untuk menjaga sirih pinang tetap relevan dalam menghadapi perubahan zaman, menunjukkan bahwa tradisi budaya dapat menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan dalam masyarakat yang terus berkembang.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun