Euforia kedatangan timnas Argentina ke Indonesia sangat luar biasa. Animo masyarakat terlihat sangat tinggi. War tiket macam konser musik papan atas membuktikan itu, dibuka sebentar dengan harga yang relatif mahal tapi langsung ludes.
Entah karena ingin mendukung timnas bertanding lawan juara dunia, atau ingin melihat juara dunia secara langsung, atau lebih spesifik lagi, pengen melihat aksi seorang Lionel Messi bertanding melawan Asnawi.
Ya, tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu yang membuat antusias itu besar adalah keberadaan nama Lionel Messi di timnas Argentina.
Jelas, karena dia memang magnet terbesar sepakbola dalam hampir dua dekade ini. Ia dan Cristiano Ronaldo ada di posisi yang lain dari semua pemain sepakbola dunia yang aktif bermain saat ini. Kedatangan Messi jelas sangat ditunggu oleh fans sepakbola.
Namun sayangnya lalu muncul kabar, Messi tidak jadi datang ke Indonesia. Mereka yang hanya ingin melihat Messi terancam tidak terpenuhi hasratnya.
Tur Asia, Messi hanya akan main lawan timnas Australia si Cina. Pertandingan tersebut sudah dilangsungkan dan Argentina menang 2-0 dengan Messi mencetak satu gol cepat.
Sementara pada jadwal berikutnya, yaitu ke Indonesia ia tidak ikut.
Skuad Argentina tiba di tanah air disambut oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Berita dari tempo.co (16/06/23) menyebutkan bahwa tidak terlihat sosok Lionel Messi diantara skuad yang datang tersebut.
Jadi memang benar, Messi batal datang ke Indonesia.
Konon kebatalan Messi adalah keputusan pelatih Lionel Scaloni yang memang memberikan jatah liburan padanya. Scaloni memberi jatah liburan pada tiga bintang seniornya, selain Messi juga kepada Angel di Maria dan Nicolas Otamendi.
Yaah.., tidak ada Di Maria juga cuy...
Soal liburan, menurut saya wajar saja Scaloni memberikan hak untuk libur bagi pemain seniornya. Ini musim yang panjang buat Messi. Musim kedua ia tidak bermain sebagai pemain Barcelona, musim yang juga diselingi Piala Dunia yang lalu ia menangkan.
Kemenangan Piala Dunia adalah capaian tertinggi sekaligus melengkapi reputasi Messi sebagai greatest of all time.
Setelah Piala Dunia, balik ke klub lagi. Tidak terlalu berhasil karena PSG gagal total di Liga Champions.
Di akhir musim ia pindah klub dengan cara yang agak kurang mengenakkan. Messi akhirnya berlabuh ke Liga Amerika Serikat (MLS) dan bermain di klub milik David Beckham, Inter Miami.
Musim yang panjang dan melelahkan secara fisik maupun psikis.
Ya, melelahkan tidak hanya secara fisik tapi juga psikis. Diawali dengan melanjutkan upaya beradaptasi bermain bersama PSG setelah puluhan tahun berjaya bersama Barcelona. Ada drama dan tuntutan yang begitu besar dari publik. Lalu Piala Dunia yang sangat menguras emosi, lalu kompetisi Eropa yang begitu sengit untuk kemudian pindah klub lagi yang juga diselingi drama. Scaloni mungkin melihat Messi ini capek lahir batin.
Ditambah lagi jadwal MLS yang berbeda dengan kompetisi Eropa., MLS saat ini sedang dalam pertengahan musim, jadi Messi memang harus segera gabung ke klub barunya. Saya sepenuhnya dapat menerima kalau ia butuh liburan.
Di sebuah grup whatsapp ada yang mengatakan Messi harus segera ke Miami untuk mengurus kepindahan dari Paris. Apalagi ini bareng dengam tahun ajaran baru, ia harus ngurus daftar ulang sekolah anak-anaknya yang pindah dari Paris ke Miami. Halah...
Apapun itu, dengan atau tanpa Messi Argentina masih tim juara dunia. Ada banyak talenta didalamnya, dan mereka juga sebuah tim yang bermain kolektif dibawah pelatih muda yang brilian, Lionel Scaloni.
Secara teknis, kedatangan Argentina tetap sebuah hal yang luar biasa bagi tim nasional Indonesia. Lha wong juara dunia...
Dari sisi entertain, ketidakhadiran Messi jelas sangat berpengaruh. Orang yang tidak pernah nonton bola pun kalau ditanya pemain bola juga pasti tahu siapa itu Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Dan tidak bisa dipungkiri, kehebohan war tiket kemarin pun salah satu penyebabnya adalah prediksi kedatangan Messi karena memang nama Messi sudah diumumkan oleh pelatih Argentina akan dibawa ke tur Asia, salah satunya ke Indonesia.
PSSI pun menegaskan bahwa yang diundang adalah timnas Argentina, bukan Messi saja. Dan itu memang benar. Sepakbola adalah permainan tim, ketidakhadiran seorang pemain karena suatu hal adalah hal yang sangat wajar dan sering terjadi. Apalagi ini adalah laga resmi FIFA bukan laga fun match, oleh karenanya secara teknis ini main bola beneran, serius. Ketidakhadiran Messi adalah hal yang biasa terjadi. Titik.
Dari sisi timnas Indonesia, secara emosional mungkin berpengaruh. Para pemain timnas kehilangan kesempatan bermain dengan seorang GOAT. Gak akan ada itu Messi disleding Asnawi.
Gak ada juga kesempatan untuk dapat kaosnya bang Messi setelah akhir pertandingan macam Andik Vermansyah yang dulu dapat kaosnya David Beckham.
Namun dari sisi teknis, tidak ada masalah ketidakhadiran Messi di tim Argentina. Toh siapapun pemain Argentina yang diturunkan levelnya tetap diatas kita.
Masih ada Alexis Mac Allister, Leandro Paredes, Alejandro Garnacho, Rodrigo de Paul, Giovani Lo Celso, Emiliano Martinez, dan banyak lagi. Ya meski belum tentu juga nama-nama beken tersebut dimainkan sebagai starter, namun Argentina tetap Argentina yang levelnya beberapa tingkat di atas timnas Indonesia.
