Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Final Piala FA: MU Bisa Melawan Manchester City, tapi Tidak Cukup untuk Bisa Menang

4 Juni 2023   00:28 Diperbarui: 4 Juni 2023   07:20 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Manchester City merayakan kemenangan di final Piala FA. (Adrian DENNIS/AFP via Tribunnews.com)

Permainan berlangsung dalam tempo yang tidak terlalu cepat. Beberapa kali tendangan penyerang-penyerang Manchester City melabar dari gawang De Gea. Manchester United pun sesekali mampu merepotkan barisan pertahanan Manchester City.

Tidak ada peluang yang sangat berbahaya bagi Manchester United. Sampai kemudian dalam sebuah momen serangan, fullback MU Aaron Wan Bissaka berduel udara dengan Jack Grealish. Tangan Grealish yang aktif menyentuh bola di dalam kotak penalti.

Tak ada yang terlalu risau dengan kejadian beberapa detik itu. Sampai beberapa saat kemudian wasit memberi isyarat untuk menggunakan VAR. Si bapak wasit menuju kamera dan memberi hadiah penalti buat MU.

Bruno Fernandes menaklukkan Ortega dari titik putij untuk membuat kedudukan menjadi seimbang. Jelang akhir babak pertama, Manchester United masih ada di final FA dan masih ada peluang juara.

Namun pada babak kedua, kembali Ilkay Gundogan sang kapten Manchester City yang menunjukkan aksinya.

Belakangan ini memang Gundogan acap kali memperlihatkan aksi-aksi spektakuler. Dan di final FA, magic Gundogan kembali membuat Wembley bergemuruh oleh teriakan suporter Manchester City.

Menit 51, kali ini berawal dari bola mati akibat pelanggaran oleh Fred di sisi kiri pertahanan Man United. Umpan sepakan Kevin de Bruyne tidak mengarah ke kotak penalti dimana ada Erling Haaland dan pemain-pemain tinggi Manchester City lainnya yang membuat fokus pertahanan Manchester United terarah pada mereka.

Umpan lambung manja de Bruyne ditujukan ke Ilkay Gundogan yang berada di luar kotak penalti. Sepakan voli tidak terlalu keras dilesakkan Gundogan terarah ke pojok gawang De Gea yang pandangannya tidak begitu sempurna oleh kerumunan pemain di kotak penalti.

Kali ini De Gea tidak hanya melihat, ia dengan gesit melompat mencoba menghalau bola. Malang bagi De Gea, bola sepakan Gundogan masuk. Brace alias dua gol buat pemain internasional Jerman tersebut.

Gundogan sebenarnya bisa menambah satu gol lagi saat memanfaatkan rebound hasil sepakan Haaland yang ditepis De Gea. Sayangnya, asisten wasit mengangkat bendera tanda Gundogan berada dalam posisi offside. Gagal lah hattrick Ilkay Gundogan.

Wout Weghorst gagal juara (Foto: Getty Images via bbc.com)
Wout Weghorst gagal juara (Foto: Getty Images via bbc.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun