Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

UFC 283: Parade Para Jagoan Brasil dan Ajang Pamit Pensiun

22 Januari 2023   21:11 Diperbarui: 22 Januari 2023   21:18 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Glover Teixeira dan Jamahal Hill (Gambar: Buda Mendes/Zuffa LLC via Getty Images dari msn.com)

Brasil tidak hanya superior di cabang olah raga sepak bola. Untuk urusan olah raga bela diri campuran alias Mix Martial Arts (MMA) pun mereka jago. Ada banyak nama juara bela diri campuran asal Brasil, termasuk di Ultimate Fighting Championship (UFC).

Dalam sejarah UFC bahkan juara pertama kali adalah orang Brasil, Royce Gracie bagian dari keluarga Gracie yang memperkenalkan jenis beladiri Brazilian Jiu Jitsu.

Dan Minggu pagi (22/1/2023) waktu Indonesia, gelaran UFC 283 dilangsungkan di Rio de Jeneiro Brasil, tepatnya di Jeunesse Arena. Lima laga utama berisi pertarungan antara jagoan Brasil melawan petarung-petarung internasional.

Sebelum gelaran laga-laga utama, digelar juga partai preliminary card.

Partai preliminary terakhir sebelum main card adalah pertarungan antara Shogun Rua vs Ihor Potieria. Shogun Rua adalah legenda MMA asal Brasil yang akan pensiun, sedangkan lawannya adalah debutan UFC asal Ukraina.


Sang legenda akhirnya kalah KO di ronde pertama, tapi tetap di akhir pertandingan tepuk tangan meriah tetap diberikan pada jagoan tuan rumah yang menjalani pertarungan terakhirnya di UFC.

Ihor pun menunjukkan respectnya dengan bersimpuh di hadapan Shogun Rua layaknya junior menaruh hormat pada senior.

Ya, tarung bebas macam UFC yang bagi sebagian orang terlihat terlalu brutal (plus juga sekarang terlalu komersil), namun ada banyak momen penuh respek yang sering dipertunjukkan oleh dua petarung yang sedang berlaga.

Tak lupa Ihor meneriakkan pekik nasionalismenya untuk Ukraina yang masih dalam suasana peperangan. Preliminary card selesai selanjutnya adalah laga utama yang menampilkan lima jagoan Brasil melawan petarung-petarung non Brasil.

Diawali dengan petarung Brasil di kelas berat ringan Johnny Walker. Iyaa, namanya Johnny Walker, mengingatkan kita pada jenama minuman beralkohol. Tapi tenang, Johny Walker tidak akan melawan Chivas Regal atau Ciu Bekonang, ia akan melawan petarung Skotlandia, Paul Craig.

Johny tampil penuh percaya diri dan hanya perlu waktu 2 menit 16 detik di ronde pertama untuk meng-KO lawannya. Sebuah tendangan Walker berhasil ditangkap oleh Craig, namun pukulan keras akurat Johny keras menghajar wajah Craig yang membuat wasit menghentikan pertarungan. Publik tuan rumah bergemuruh menyaksikan jagoannya meraih kemenangan meyakinkan.

Laga kedua, menampilkan kelas terbang wanita. Petarung tuan rumah Jessica Andrade melawan Lauren Murphy asal Amerika Serikat.

Jessica yang kalah dalam hal postur alias lebih pendek tampil luar biasa, maju terus pantang mundur dan terus melakukan serangan. Konsisten selama tiga ronde dan akhirnya dinyatakan menang angka mutlak.

Ya, bagi sebagian orang, wanita itu penuh kelembutan, tidak seharusnya ada di dalam oktagon dan saling baku hantam sampai berdarah-darah. Nyatanya, ada banyak atlet bela diri wanita, mereka dengan penuh kesadaran memilih jalan itu dan berhasil.

Bagi Jessica Andrade, ini adalah kemenangan ketiga beruntun setelah ia kalah KO dari juara wanita asal Ukraina, Valentina Shevchenko.

Publik tuan rumah kembali bersorak, dua kemenangan sudah diraih di laga utama.

Laga utama ketiga adalah pertarungan di kelas welter. Jagoan tuan rumah Gilbert Burns melawan petarung Amerika Serikat, Neil Magny.

Gilbert Burns yang pada pertarungan terakhirnya kalah angka dari jagoan Chechnya yang  belum terkalahkan, Khamzat Chimaev, tampil sangat taktis. Gilbert menang cepat dengan kuncian pada akhir ronde pertama.

Tiga laga utama, tiga petarung tuan rumah berhasil memenangi semuanya dengan meyakinkan. Tibalah dua partai utama yang paling bergengsi. Sayangnya, di dua laga tersebut dua petarung tuan rumah malah gagal menang dihadapan publik sendiri.

Di co-main event, Deiveson Figueredo harus rela menyerahkan sabuk juara kelas terbang kepada petarung asal Meksiko, Brandon Moreno. Duel Figueredo vs Moreno adalah salah satu persaingan tersengit dalam sejarah UFC. Ini adalah duel seri keempat buat mereka.

Pertarungan pertama digelar di Las Vegas pada Desember 2020 (UFC 256) berakhir draw. Lalu rematch di partai kedua pada Juni 2021 (UFC 263) Moreno menang melalui kuncian pada ronde ketiga. Pertemuan ketiga dilangsungkan tahun lalu, Januari 2022 (UFC 270), Figueredo berhasil membalas kekalahan di partai kedua dengan kemenangan angka mutlak.

Partai keempat, penentuan siapa yang lebih jago di kelas terbang UFC.

Brandon Moreno akhirnya dinyatakan memenangkan tetralogi walau dengan cara yang agak kurang memuaskan. Meski Brandon memang terlihat lebih dominan, namun Figueredo tidak benar-benar KO. Dokter menghentikan pertarungan di jeda setelah ronde ketiga setelah mengecek mata sebelah kanan Figueredo yang sudah tidak bisa mebuka akibat sebuah pukulan Moreno yang tepat mengena matanya di ronde ketiga.

Figueredo harus menerima kenyataan kalah dihadapan publik sendiri.

Selanjutnya, di partai puncak di kelas berat ringan. Jagoan gaek Brasil Glover Teixeira ditantang petarung Amerika Serikat yang sedang naik daun, Jamahal Hill

Glover Teixeira adalah mantan juara UFC kelas berat ringan yang sudah berusia 43 tahun. Ia membuat sensasi dengan menjadi juara UFC di usia 42 tahun saat mengalahkan Jan Blachowicz pada bulan Juni 2022.

Sayang, Teixeira gagal mempertahankan gelar setelah dikalahkan oleh Jirri Prochazka. Sedianya Texeira akan kembali melawan Prochazka yang cedera berat. Gelar dinyatakan kosong dan diperebutkan oleh Texeira dan Hill.

Lima ronde penuh Hill yang lebih muda 12 tahun tidak bisa menghentikan Texeira walau berkali-kali momen Teixeira kepayahan menerima pukulan dan tendangan Hill. Teixeira tidak menyerah dan tetap bersuaha melawan balik dengan pukulan yang sesekali mengena wajh Hill dan cukup untuk membuat wajah Hill juga bonyok.

Dua kali bahkan Teixeira berhasil melakukan take down. Di ronde kelima take down Texeira membuat penonton bergemuruh dan yel-yel layaknya pertandingan sepakbola pun berkumandang memberi dukungan pada jagoan tua tuan rumah. Namun stamina Teixeira benar-benar sudah habis sehingga Hill akhirnya bisa lepas dari pertarungan bawah dan kembali ke pertarungan atas.

Jamahal Hill akhirnya dinyatakan menang angka mutlak dan berhak atas gelar kelas berat ringan. Dan dua petarung Brasil pun harus kalah dan gagal jadi juara di partai puncak UFC 283 di kandang sendiri. Figueredo dan Teixeira.

Glover Teixeira ternyata lalu mengikuti Shogun Rua, meletakkan sarung tangannya dan menyatakan pensiun sebagai petarung UFC. Dengan demikian, dua jagoan gaek Brasil pensiun di waktu yang sama, Shogun Rua dan Glover Teixeira. Momen yang hampir mirip saat Shogun dan Ihor saling menunjukkan respek, kali ini Jamahal Hill dengan Glover Teixeira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun