Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Poin di Depan Mata Ambyar, AC Milan Butuh Sosok Pemimpin di Lini Belakang

9 Januari 2023   07:46 Diperbarui: 9 Januari 2023   07:57 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milan vs Roma 2-2 (Foto: REUTERS/ DANIELE MASCOLO via sport.detik.com)

AC Milan membuang kesempatan mendapatkan tiga poin partai kandang di pekan tujuh belas Serie A. Milan yang sudah unggul 2-0 sampai menit ke 87 atau tinggal tiga menit waktu normal terpaksa harus rela berbagi satu poin dengan tamunya AS Roma. Ya, dua gol kemudian membobol gawang Milan dan membuyarkan kemenangan di depan mata.

Keputusan Pioli bertahan dan memberi kesempatan Roma untuk menekan serta kelemahan lini belakang dalam mengantisipasi bola atas membuat Milan kecolongan dua gol di menit-menit akhir. Tiga poin lalu hanya jadi satu poin dan Juventus masih belum bisa digeser di peringkat dua klasemen sementara Serie A.

Ya, lini pertahanan Milan tampak begitu lemah mengantisipasi bola-bola atas. Duo center back mereka memang dua bek yang tidak terlalu tinggi dan lebih mengandalkan agresivitas dan kecepatan, Fikayo Tomori dan Pierre Kalulu.

Saat terjadi dua gol sebenarnya sudah ditambah dengan Matteo Gabbia. Namun ya, begitulah, momen genting menit-menit akhir tersebut ternyata tak mampu diantisipasi barisan pemain muda AC Milan.

Ya, lini belakang Milan memang penuh dengan anak muda, Tomori usianya saat ini 25 tahun dan baru menjalani musim kedua di Milan. Lalu Pierre Kalulu malah baru berusia 22 tahun, sementara Gabbia umurnya 23 tahun.


Barisan gelandang bertahan yang saat itu ada di lapangan, Sandro Tonali 22 tahun, Tommaso Pobega 23 tahun dan Aster Vranckx 20 tahun.

Hanya dua fullback Davide Calabria dan Theo hernandez yang punya jam terbang cukup tinggi, walau belum senior-senior amat, Calabria 26 tahun dan Theo 25 tahun.

Mungkin kurangnya pemain senior saat bertahan itu membuat kepanikan jadi begitu terasa. Dua gol Roma dalam waktu beberapa menit terasa begitu mudah. Sosok pemimpin di lini belakang bagi Milan yang tidak terlihat di pertandingan ini.

Duel Milan vs Roma dilangsungkan di San Siro diawali dengan penghormatan pada Gianluca Vialli dengan hujan yang terus mengguyur.

Pelatih Jose Mourinho tidak tampak di pinggir lapangan mendampingi AS Roma karena memang ia masih menjalani hukuman akibat kartu merah yang ia terima sebelum jeda Piala Dunia.

Di kubu Milan masih belum diperkuat kiper Mike Maignan yang cedera lama. Ini juga bisa jadi menambah kepanikan pertahanan Milan saat mengalami tekanan. Maignan selama ini bermain baik dan mampu membuat pendukung Milan melupakan Gianluigi Donnarumma, kiper terbaik Euro 2020 yang hengkang ke PSG.

Babak pertama Milan mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola sampai 71%.

Meski begitu, barisan belakang Roma sangat rapat sehingga sulit buat Milan membuat peluang berbahaya. Olivier Giroud yang bermain sebagai striker tunggal jarang terlihat mendapatkan bola.

Secara keseluruhan, penampilan Giroud di dua laga setelah Piala Dunia belum menunjukkan kemampuan terbaik yang ia miliki. Mungkin ia perlu istirahat lebih lama agar benar-benar bisa move on dan 100% ganti fokus.

Perlu waktu setengah jam di pertandingan ini untuk shot on target pertama. Itu adalah sebuah tendangan dari luar kotak penalti yang dilakukan oleh Brahim Diaz. Tendangan Diaz berhasil diblok oleh kiper Rui Patricio dan menjadi tendangan sudut buat AC Milan.

Tendangan penjuru dieksekusi oleh Sandro Tonali dan berhasil disambut oleh Pierre Kalulu dengan sundulan sambil menjatuhkan diri yang akurat meluncur mulus masuk ke gawang AS Roma.

Babak pertama skor 1-0 untuk tuan rumah.

Babak kedua Roma coba keluar menyerang namun masih belum bisa memberi ancaman berarti. Serangan monoton Roma mudah saja diintersep barisan pertahanan Milan.

Milan pun mulai tercium ingin mengamankan kemenangan dengan mengganti Brahim Diaz dengan Tomasso Posnya. Gelandang serang diganti gelandang bertahan. Skema permainan berganti dari 4-2-3-1 menjadi 4-3-3.

Namun ternyata, Pobega malah mampu memperbesar keunggulan Milan. Berawal dari aksi Rafael Leao dari sisi kiri penyerangan Milan, Pobega betdiri bebas di kotak penalti. Umpan Leao langsung disambut Pobega dengan tendangan terarah ke pojok gawang Rui Patricio.

Skor 2-0 dan sepertinya akan baik saja buat AC Milan. Serangan Roma pun selalu bisa dipatahkan oleh pertahaman Milan. Tatarusanu sama sekali tidak mendapatkan ancaman berarti.

Sampai malapetaka buat Milan terjadi menit 87. Tendangan penjuru, Roger Ibanez begitu bebas melakukan sundulan untuk merubah skor jadi 2-1.

Serangan Roma selanjutnya hanya berupa crossing ke kotak penalti dan memasang semua pemain tinggi yang mereka miliki di kotak pebalti Milan.

Sampai kemudian Vranckx membuat pelanggaran dan tendangan bebas untuk Roma dari sisi kiri pertahanan Milan. Dan lagi, Neamnja Matic bisa dengan leluasa menyundul bola, mampu diantisipasi oleh Tatarusanu namun bola rebound langsung disambar Tammy Abraham untuk membuat kemenangan Milan di depan mata jadi ambyar.

Di pertandingan lain, pimpinan klasemen Napoli sukses meraih kemenangan. Il Partinopei berhasil menang 2-0 atas tuan rumah Sampdoria yang harus bermain dengan sepuluh pemain sejak babak pertama.

Dengan hasi ini, Napoli makin kokoh di puncak dengan 44 poin, unggul 7 angka dari peringkat kedua Juventus yang memiliki poin sama dengan AC Milan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun