Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Tentang Rekayasa Kasus, Konflik Batin, dan SDM Kepolisian

12 Agustus 2022   06:10 Diperbarui: 12 Agustus 2022   06:12 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jargon Polri Presisi. (Ilustrasi: Dok. Humas Polri via jatim.times.co.id)

Konflik batin tercipta bila ada dua atau lebih hal yang saling tarik menarik. Bisa dua hal yang menyenangkan atau dua hal yang tidak menyenangkan ataupun variasi dari yang menyenanglan dan tidak menyenngkan.

Dalam konteks para polisi tersebut, dilema konflik batin yang mereka alami saat hendak mengurus barang bukti atau berkas laporan kasus penembakan adalah dilema memilih antara idealisme melaksanakan tugas dengan penuh integritas atau menyelamatkan teman sejawat plus melaksanakan perintah dan membela atasan.

Di luar organisasi formal pun, dalam struktur nilai sebuah kelompok memang ada dikenal penghormatan pada orang yang lebih tua (bisa juga berkedudukan lebih tinggi) dan kesetiakawanan untnk membela orang yang satu kelompok dengannya. Apalagi di organisasi seformal dan sekaku kepolisian, perintah atasan adalah mandat yang harus dilaksanakan.

Dalam konteks ini maka bisa dipahami kalau Brigadir E yang terlibat langsung dalam proses eksekusi pun bisa dinyatakan tidak bersalah karena konteks perbuatannya dalah menjalankan perintah atasan.

Lalu kenapa juga sampai ada 31 orang yang sudah dinyatakan terlibat dalam perekayasaan kasus ini. Kenapa mereka membela orang yang bersalah?

Walau sekali lagi, salah benar adalah sebuah pengertian yang absurd. Salah dari sisi ini belum tentu salah dari sisi itu. Dalam konteks sebuah kelompok, membela kelompoknya bisa jadi dianggap sebagai sebuah hal yang benar.

Konflik batin antara dua hal yang dua-duanya salah tapi harus tetap memilihi, maka yang ada adalah perasaan serba salah.

Kalau membuat laporan yang benar-benar sesuai bukti maka teman dan atasan sendiri yang akan kena. tapi kalau membuat laporan yang gak bener maka orang yang tidak bersalah akan terlihat bersalah. Ya walau sekali lagi salah benar adalah hal yang abaurd karena selalu ada alasan dalam satu perbuatan manusia, dan bisa jadi alasan tersebut benar walau kemudian dieksekusi dengan cara salah.

Konflik kepentingan adalah hal yang pasti terjadi. Perlu kecerdasan moral tersendiri untuk bisa memilih dan membuat keputusan apabila terjebak dalam konflik serba salah atau bahkan konflik serba benar.

Ya, ada juga konflik batin serba benar. Melaksanakan tugas dengan penuh integritas adalah hal yang sangat benar. Tapi dalam konteks sebuah kelompok, membela kawan dan atasan adalah hal yang juga benar.

Ketika dalam sebuah kelompok, membuat rekayasa sudah dianggap sebagai hal yang wajar, tentu ada yang salah dengan kelompok/organisasi tersebut. Jelas ada yang salah dengan cara atau budaya kerja di kepolisian selama ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun