Aku percaya betul dalam DNA yang diwariskan pada kita, ada file memori bawah sadar. Jika nenek moyangmu pernah menyimpan dendam atau ketakutan tentang satu hal, ada bagian dari memori itu yang ikut diwariskan padamu lewat DNA. Lalu menjadi semacam kompas bawah sadar yang memandumu untuk mencari rasa mana yang nyaman dan rasa mana yang harus dihindari.
Tentu, pendidikan yang kau dapat dan pembelajaran yang kau serap juga memegang peranan. Yang menjadi masalah adalah, dalam tahun-tahun awal kehidupanmu, kamu hidup dengan orang yang mewariskan DNA padamu. Yang terjadi lalu ya, aktivasi panduan mental bawah sadar itu akan berjalan dengan akselerasi yang tinggi.
Dan datanglah masa remaja, awal kau berinteraksi dengan dunia luar. Berinteraksi yang bukan hanya sebagai "anak dari si anu", tapi sebagai dirimu sendiri. Dalam perjalanannya, ada orang yang sukses menemukan identitas dirinya yang orisinil. Ada yang tetap melanjutkan menjadi "anak si anu". Ada yang benci takdirnya sebagai "anak si anu" lalu berusaha menjadi kebalikan dari si anu tadi...
Dulu.., pada saat remaja, pernah kutulis lagu dengan syair seperti ini:
Bayang bayang determinasi masa lalu
Kususun dan kubentuk di dalam otakku
Tak bisa kulepas dan kubuang ke keranjang
Kulihat di cermin aku mirip... Bapakku!!!
Ah.., masa remaja yang naif...