Mohon tunggu...
Yhunk Yuliani
Yhunk Yuliani Mohon Tunggu... Pemerhati -

Konselor yang ingin menyambung silaturrahim lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyatukan Persepsi Antara Cita-cita Orang Tua dan Anak

31 Mei 2017   12:20 Diperbarui: 31 Mei 2017   12:37 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memasuki masa remaja akhir (tingkat akhir masa SMA), adalah masa tersulit yang harus dilalui remaja. Pada masa ini tugas perkembangan remaja haruslah sudah bisa merancang visi dan misi masa depan. Remaja pada masa ini sudah harus bisa mengambil keputusan  tentang karirnya, antara melanjutkan study, bekerja, maupun pilihan lain.  Pada masa ini remaja lebih sering mengalami stress, terutama ketika meghadapi tuntutan orang tua yang terlalu tinggi terhadap keberhasilan akademiknya. Persepsi remaja terhadap tuntutan orang tua ini tidaklah sama. Sebagian remaja bisa menjadikannya sebagai motivasi untuk meraih cita-cita, sedangkan yang lain menerimanya sebagai tuntutan yang tidak realistis.

Berbicara tentang cita-cita, seringkali terjadi ketidaksamaan antara keinginan orang tua dan anak. Hal ini disebabkan karena pengetahuan yang berbeda antara anak dan orang tua tentang sebuah karir masa depan.  Atau bisa juga karena perbedaan persepsi dalam memandang sebuah karir. Perbedaan pengetahuan  dapat terselesaikan seiring dengan banyaknya informasi yang diberikan, dan ini relatif lebih mudah diatasi. Sedangkan perbedaan persepsi lebih sering muncul karena mindset yang berbeda.  Dan perbedaan persepsi ini jika tidak segera diluruskan akan memicu munculnya konflik antara orang tua dan anak. Dan biasanya keputusan yang terambil dalam situasi seperti ini adalah keputusan yang dipaksakan.  Akibatnya bisa jadi  masing-masing antara orang tua dan anak akan menjadi  “korban”,  mereka sama-sama tidak bisa merasa enjoy.

Kedekatan dan keharmonisan  hubungan antara orang tua dan anak sangat  menentukan terwujudnya penyatuan persepsi, mereka akan saling terbuka sehingga anak dan orang tua saling memahami mindset masing-masing, bahkan akan seperti sahabat. Dengan demikian persepsi anak dan orang tua tentang sebuah cita-cita akan seiring dan sejalan sejak awal. Maka dari itu penting sekali membangun kedekatan dan keterbukaan antara orang tua dan anak sejak awal.

Lantas, bagaimana agar cita-cita remaja tidak berseberangan dengan keinginan orang tua. Beberapa hal yang harus diperhatikan  sebelum memutuskan pilihan karir adalah :

  • Komunikasikan kemampuan akademik secara spesifik kepada orang tua, agar orang tua tidak berharap lebih di luar kemampuan anaknya.
  • Kenali kemampuan ekonomi orang tua, sehingga bisa memilih pilihan kuliah sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua.
  • Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang prospek masing-masing karir termasuk apa saja yang harus disiapkan untuk mencapai karir tersebut, dan sampaikan kepada orang tua sejak awal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun