Mohon tunggu...
Yessy Yoanne
Yessy Yoanne Mohon Tunggu... Pembelajar belajar dalam mengajar.

Saya adalah perempuan biasa yang ingin melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar, sehingga hasilnya walaupun sederhana bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Mencintai dunia seni, khususnya dunia seni pertunjukan dan mayor yang dipilih adalah seni tari. Menyukai pada kesehatan organik, pengobatan alami dan penyembuhan diri. Dunia anak selalu menarik, sehingga sebagian besar waktu digunakan untuk berfokus pada dunia pendidikan seni anak-anak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan Bapak dan Tukang Becak

9 Februari 2024   15:00 Diperbarui: 9 Februari 2024   15:06 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tukang Becak itu tersenyum walau terlihat kelu.

"Belum ada setahun Pak, isteri saya meninggal karena sakit.."

Kemudian beliau berdua saling bercerita soal pengalaman kehilangan mereka tersebut.  Bagaimana hari-hari yang mereka jalani setelahnya dan beberapa kali terdengar beliau berdua saling mengapresiasi dan menguatkan.

Bapak sungguh kagum dengan Tukang Becak. Usianya tidak terlalu jauh dari Bapak, hampir 50 tahun, namun masih bersemangat dan bertenaga untuk menarik becak dijalanan Surabaya bagian kota yang panas dan terkadang ramai kendaraan berlalu lalang.

Rencana Dia, memang mempertemukan Bapak dengan Tukang Becak untuk saling memaknai hidup sebagai suami yang dicerai mati oleh isteri masing-masing, dimana berpisah bukan keinginan daging tapi merupakan takdir untuk dijalani.

25 menit yang berharga untuk beliau berdua, mungkin dapat berkembang menjadi 25 tahun yang penuh makna karenanya.

Akhir pertemuan itu, sambil menyodorkan tanda terima kasih untuk keringat dan percakapan dengan Tukang Becak, Bapak menjabat tangan beliau.

Bapak kemudian tidak segan memeluk Tukang Becak itu, selayaknya sahabat karib yang lama tidak dijumpai. Erat dan hangat.

Siang itu, dalam peristiwa yang hangat, aku melihat kesejukan.

Terima kasih, peristiwa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun