Mohon tunggu...
Yessi Aprianti
Yessi Aprianti Mohon Tunggu... Penulis - Gabut People

not how long its , but how good it is, it was matters

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yuk Kepo! Upaya Sekolah Menjawab Industri 4.0

7 Oktober 2020   13:10 Diperbarui: 7 Oktober 2020   13:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai, kali ini bakal share terkait makalah yang sudah saya tulis, dengan grand theme "Globalisasi dan Pendidikan". Let's read and enjoy! Semoga bermanfaat.    

Seperti yang diketahui  beberapa tahun terakhir ini dunia kerap disebut sebagai global village/ kampung global, dimana globalisasi dan perkembangan teknologi khususnya digitalisasi begitu pesat pertumbuhannya. Seperti yang nampak, globalisasi secara perlahan mengkonversikan tatanan kehidupan yang sudah ada, baik secara eksternal yakni di tingkat kehidupan universal ataupun ditingkat internal yakni pada kehidupan personal masing-masing. Perubahan tersebut tentunya diiringi dengan dampak yang tercipta.

Melihat lebih dekat definisi globalisasi dapat dipaparkan bahwasannya globalisasi merupakan diksi menyeramkan dengan konotasi buram dan digunakan pertama kali pada tahun 1960-an. Diksi ini bagi sebagian orang ialah sebuah power luar biasa yang mampu meniadakan batas-batas, menjungkalkan otoritas pada sebuah negara, membebaskan individu, dan menjadi benefit dalam artian diksi itu dapat memuaskan tergantung sampai hal tersebut berperan sesuai dengan apa kebutuhan yang dibutuhkan.

Sedangkan kacamata sosiologi  beranggapan bahwasannya globalisasi ialah gejala perubahan sosial. Dewasa ini globalisasi sudah menyatu dengan kehidupan praksis masyarakat. Seperti wewangian ,globalisasi begitu mudah diterima dan dijalankan sebagai suatu substansi perilaku kehidupan masyarakat lokal. Globalisasi menyentuh berbagai sektor kehidupan manusia, baik dari hal-hal kecil hingga sesuatu yang dikatakan urgent/penting. Salah satu bidang tersebut ialah bidang pendidikan.

Globalisasi dalam perkembangannya seperti menebar pupuk untuk menumbuhkan bibit-bibit global baik pada lingkungan sekitar sehari-hari Pupuk tersebut di Indonesia sudah terhegemoni dengan kebudayaan pendidikan yang ada di tanah air.

Sebenarnya dampak yang diciptakan memberikan arahan progresif untuk sistem pendidikan di Indonesia saat ini yang notebane-Nya masih berusaha memperbaiki. Namun lambat laun apabila larut dalam aliran globalisasi cita rasa kebudayaan pendidikan Indonesia agaknya esensinya mulai memudar.

Dengan demikian baiknya pendidikan di Indonesia mulai merubah metode yang monoton dengan metode yang terbaharukan yaitu sebuah metode yang melek terhadap perubahan dunia dalam artian metode yang merapatkan peserta didik atau siswa kepada dunia secara kompherensif, memautkan antara suatu situasi dengan masalah yang sedang terjadi dilingkungan sekitar, serta membantu peserta didik dalam menyambut hadirnya globalisasi dengan mentransionalisasikan pikiran. 

Beberapa hal diatas bukan semata-mata dampak dari masuknya globalisasi saja melainkan juga atas pengaruh sebuah era dimana teknologi semakin maju, yakni era revolusi industri 4.0. Lahirnya revolusi industry berpangkal pada teknologi yang dikembangkan oleh para ilmuwan. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan adanya revolusi industry, jiwa kompetitif para ilmuwan, pelajar dan peneliti beradu untuk menciptakan teknologi yang lebih revolusioner, dalam bentuk benda banyak yang sudah tercipta.

Melakukan kegiatan dimalam hari sekarang ini tidak lagi kegelapan, karena ada bola lampu yang menerangi dalam gelapnya malam. Melakukan hubungan jarak jauh tidak perlu menulis surat dan diantarkan melalui ekspedisi bapak pos, namun sekarang hanya dengan mengetukkan jari-jemari pada layar kaca smartphone kita dapat berkabar dengan sanak saudara yang jauh disana. Sedang berada diposisi ingin belajar memasak pun tidak perlu lagi membeli buku resep untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan masak. Namun hanya dengan mengetikan kata resep pada search engine seperti Google, semua resep beserta tata cara masaknya baik berupa text, image, ataupun video muncul diwaktu yang bersamaan dan pengguna dapat memilih sesuai kebutuhan yang diinginkan, resep pada search engine tersebut berperan sebagai guide book secara digital, ini merupakan bentuk pengaplikasian penggunaan Internet of Thing (IoT) dalam kehidupan sehari-hari 

Berkaitan dengan pendidikan, pendidikan di era revolusi industri 4.0 dirancang untuk menghadapi kompetensi dunia, hal tersebut dapat dipahami bahwasannya pendidikan harus mampu menyelenggarakan transmisi pengetahuan hingga melahirkan lulusan-lulusan yang telematis yang siap diterjunkan pada lapangan kerja.

Di Indonesia, sekolah-sekolah baik dari jenjang dini hingga pendidikan tinggi selalu melakukan reformasi, revitalisasi, dan pembaharuan-pembaharuan lainnya guna merelevansikan pengajaran yang diberikan dengan perkembangan zaman yang ada di era ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun