"Saya tegaskan bahwa berita-berita tersebut adalah berita yang tidak benar. Kepada pihak-pihak yang ingin berbicara tentang Asabri harap menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi, hentikan pendapat membicarakan yang cenderung tendesius dan menjurus negatif yang mengakibatkan kegaduhan," kata Sonny
Satu hal yang membuat publik kagum dan ragu dengan tuduhan-tuduhan tersebut adalah ancaman yang ia berikan bahwa jika semua tuduhan tersebut tidak benar maka ada jalur hukum yang akan ia tempuh.
Sejak saat itulah, pembahasan tentang kasus Asabri pelan-pelan mulai reda. Publik pun tidak cenderung menyudutkan Asabri karena pernyataan yang super pede (percaya diri) dari Dirut Asabri.
Akhirnya pernyataan Dirut Asabri kembali memperkuat dugaan publik terkait kasus korupsi di PT Asabri setelah Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) merilis pernyataan yang mengatakan bahwa ada indikasi fraud di tubuh Asabri.
Apa yang selama ini ditunggu oleh Dirut Asabri bahwa harus berbicara berdasarkan data dan fakta yang terverifikasi akhirnya terjawab sudah.
Bagi penulis, BPK tidak sembarang mengatakan bahwa ada indikasi fraud. Tentunya melalui sebuah proses investigasi yang sangat mendalam. Memang baru 60% data yang ditelusuri tetapi data tersebut sudah melampaui setengah yang pastinya lebih cenderung kepada hipotesis awal dari BPK.
BPK memiliki data dan fakta yang terverifikasi melalui sebuah analisis predikif dan forensik. Memang metode prediktif saja tidak terlaluberhasil dalam mendeteksi penipuanlaporan keuangan tetapi analitik forensik jugamencakup tes yang disarankan untukmengidentifikasi penyimpangan laporankeuangan.
Oleh karena itu, data-data yang diduga tidak wajar tersebut digunakan oleh BPK untuk melakukan analisis data sehingga kesimpulan adanya indikasi fraud bukan sebuah pernyataan tak berdasar. Pernyataan Super Pede dari Soni Widjaja akhirnya ditelan mentah-mentah oleh pernyataan BPK.
Salam!!