Mohon tunggu...
Yesri Saefatu
Yesri Saefatu Mohon Tunggu... Guru - Menulis saja

Menulis untuk kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Klaim Dirut Asabri Ditelan Mentah-mentah oleh BPK

4 Februari 2020   06:51 Diperbarui: 4 Februari 2020   07:00 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lambang Asabri. Sumber website Asabri

"Saya tegaskan bahwa berita-berita tersebut adalah berita yang tidak benar. Kepada pihak-pihak yang ingin berbicara tentang Asabri harap menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi, hentikan pendapat membicarakan yang cenderung tendesius dan menjurus negatif yang mengakibatkan kegaduhan," kata Sonny

Satu hal yang membuat publik kagum dan ragu dengan tuduhan-tuduhan tersebut adalah ancaman yang ia berikan bahwa jika semua tuduhan tersebut tidak benar maka ada jalur hukum yang akan ia tempuh.

Sejak saat itulah, pembahasan tentang kasus Asabri pelan-pelan mulai reda. Publik pun tidak cenderung menyudutkan Asabri karena pernyataan yang super pede (percaya diri) dari Dirut Asabri.

Akhirnya pernyataan Dirut Asabri kembali memperkuat dugaan publik terkait kasus korupsi di PT Asabri setelah Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) merilis pernyataan yang mengatakan bahwa ada indikasi fraud di tubuh Asabri.

Apa yang selama ini ditunggu oleh Dirut Asabri bahwa harus berbicara berdasarkan data dan fakta yang terverifikasi akhirnya terjawab sudah.

Bagi penulis, BPK tidak sembarang mengatakan bahwa ada indikasi fraud. Tentunya melalui sebuah proses investigasi yang sangat mendalam. Memang baru 60% data yang ditelusuri tetapi data tersebut sudah melampaui setengah yang pastinya lebih cenderung kepada hipotesis awal dari BPK.

BPK memiliki data dan fakta yang terverifikasi melalui sebuah analisis predikif dan forensik. Memang metode prediktif saja tidak terlaluberhasil dalam mendeteksi penipuanlaporan keuangan tetapi analitik forensik jugamencakup tes yang disarankan untukmengidentifikasi penyimpangan laporankeuangan.

Oleh karena itu, data-data yang diduga tidak wajar tersebut digunakan oleh BPK untuk melakukan analisis data sehingga kesimpulan adanya indikasi fraud bukan sebuah pernyataan tak berdasar. Pernyataan Super Pede dari Soni Widjaja akhirnya ditelan mentah-mentah oleh pernyataan BPK.

Salam!!

Referensi: Satu; Dua; Tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun