Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peningkatan Literasi Keuangan Masyarakat Melalui Digitalisasi Edukasi Keuangan

8 Agustus 2022   11:53 Diperbarui: 8 Agustus 2022   11:59 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sedangkan artikel populer adalah artikel ilmiah populer di media cetak/elektronik. Artikel populer menjadi salah satu hasil kerja/output dari kegiatan mempublikasikan hasil kegiatan. Hal ini merupakan bagian dari unsur penunjang berupa diseminasi/penyelenggaraan kegiatan/pertemuan ilmiah/sosialisasi (sesuai Peraturan LIPI No. 20/2019).

Peran BRIN sebagai Institusi yang Mewadahi Riset dan Inovasi terhadap Diseminasi KTI Bidang Ekonomi Makro dan Literasi Keuangan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai center of excellence, memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkan SDM unggul dan cerdas melalui penyediaan informasi yang kredibel dan inovatif. Sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis (Renstra) BRIN tahun 2022 -- 2024, maka percepatan pertumbuhan berbasis inovasi dan penguatan struktur ekonomi dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya tahap pertama yaiti pada 2016-2025, iptek dan inovasi fokus pada proses perubahan struktur ekonomi ke arah yang lebih produktif. Merujuk pada pilar pembangunan Indonesia 2045 yang dituangkan dalam empat pilar pembangunan, yakni Pembangunan Manusia dan penguasaan Iptek, Pemerataan Pembangunan, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dan Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan, fokus utama BRIN adalah pada pembangunan manusia dan penguasaan iptek.

BRIN dengan Kementerian/Lembaga telah melakukan sinergi dalam rangka pengembangan literasi dan inovasi berbasis desa di Bali (baca: disini). Selain itu, BRIN juga memiliki Program Akuisisi Pengetahuan Lokal sebagai penyedia sumber literasi akses terbuka (baca: disini). Program Akuisisi Pengetahuan Lokal ini menjadi salah satu bentuk kontribusi dan jawaban atas berbagai tuntutan terhadap peran lembaga riset dalam penyelesaian masalah-masalah aktual yang dihadapi bangsa, khususnya melalui penyediaan produk-produk informasi yang kredibel dan inovatif.

Kaitannya dengan kontribusi BRIN terhadap KTI, maka BRIN bekerjasama dengan DPR RI telah memberikan pelatihan penyusunan KTI bagi guru di Magelang (baca: disini).  Harapannya adalah para guru mampu memenuhi standar mutu sebuah KTI yang ditetapkan pada jurnal terindeks global, dan mampu mempublikasikan KTI pada jurnal-jurnal ilmiah yang bermutu bereputasi nasional bahkan bertaraf internasional. Program ini tentu dapat menjadi nilai tambah pada produk/jasa unggulan daerah sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan sekaligus berkontribusi pada upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Pelatihan ini menjadi penting karena jika hasil penelitian tidak ditulis sesuai dengan kaidah penulisan KTI, maka pesan dan informasi yang ingin disampaikan tidak akan dimengerti oleh para pembaca. Hal ini tentu dapat menganggu proses diseminasi hasil penelitian.

Berdasarkan Peraturan BRIN RI No. 16/2022, Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan merupakan salah satu Pusat Riset dibawah naungan Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat. PR Ekonomi Makro dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi di bidang Ekonomi Makro dan Keuangan. Dalam melaksanakan tugas, PR Ekonomi Makro dan Keuangan menyelenggarakan fungsi: a) pelaksanaan tugas teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, invensi dan inovasi di bidang ekonomi makro dan keuangan; b) penyiapan bahan rekomendasi ilmiah dan tanggapan ilmiah di bidang ekonomi makro dan keuangan; c) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang ekonomi makro dan keuangan; d) pelaksaaan kerja sama di bidang ekonomi makro dan keuangan; dan e) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang ekonomi makro dan keuangan.

Penutup: Langkah Strategis Meningkatkan Literasi Keuangan melalui Digitalisasi Edukasi Keuangan

Literasi keuangan merupakan solusi yang cukup penting bagi peningkatan inklusi keuangan selain dari infrastruktur yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Media massa dapat menjadi sarana penyebaran literasi keuangan, tidak terkecuali plaform digital citizen media. Literasi keuangan secara online dengan memanfaatkan media digital dapat dimanfaatkan untuk peningkatan literasi keuangan dengan hasil yang lebih mudah, cepat dan dapat diakses dari mana saja.

Dalam rangka mengimplementasikan program inisiatif yang dilakukan oleh OJK, terdapat penguatan pada beberapa area core action, antara lain penyusunan modul literasi dan edukasi keuangan berdasarkan 3 level yaitu Basic, Intermediate dan Advanced serta berdasarkan data pengaduan konsumen. Edukasi keuangan di sisi lain didefinisikan sebagai proses dimana konsumen/investor keuangan meningkatkan pemahaman terkait produk keuangan, konsep dan risiko melalui informasi, instruksi dan/atau saran yang objektif, mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri untuk menjadi lebih sadar akan risiko keuangan, untuk membuat pilihan berdasarkan informasi untuk mengetahui cara pengambilan tindakan yang efektif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka.

Untuk kesinambungan, arah strategi dalam SNLKI 2021 -- 2025 disusun berdasarkan 3 pilar program strategis SNLKI (Revisit 2017) yaitu Cakap Keuangan, Sikap dan Perilaku Keuangan yang Bijak, serta Akses Keuangan. Ketiga program strategis yang menjadi dasar dari SNLKI ini disusun atas beberapa hal. Pertama, konsep dasar literasi keuangan bukan hanya didasarkan pada tiga aspek literasi keuangan yaitu pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan, melainkan meliputi pula aspek sikap dan perilaku. Kedua, dalam kenyataannya, literasi keuangan sangat berkaitan erat dengan inklusi keuangan sehingga perlu adanya keselarasan dan kesinambungan antara kegiatan literasi keuangan dan inklusi keuangan. Ketiga, pencapaian strategi literasi dan inklusi keuangan lebih efisien dilakukan secara bersama-sama sehingga tujuan pencapaian literasi keuangan untuk memperluas akses masyarakat ke sektor jasa keuangan dapat dilakukan dengan lebih optimal.

Visi dimaksud dijabarkan dalam tiga misi, yaitu: 1) Memanfaatkan teknologi digital dalam peningkatan indeks literasi keuangan; 2) Membangun dan meningkatkan aliansi strategis dalam pelaksanaan program literasi dan edukasi keuangan; dan 3) Memperluas akses dan ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan yang inklusif. Program inisiatif yang termuat dalam SNLKI ini diantaranya menitikberatkan pada digitalisasi edukasi keuangan, dan intensifikasi literasi.  Digitalisasi Edukasi Keuangan OJK secara berkesinambungan melakukan edukasi keuangan melalui media digital, yaitu minisite dan media sosial untuk melengkapi kegiatan edukasi keuangan yang dilakukan secara tatap muka dengan format materi yang berupa artikel maupun non artikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun