Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Ride Sharing", Alternatif Solusi Mengurai Kemacetan

6 November 2017   16:09 Diperbarui: 6 November 2017   16:40 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menjamurnya angkutan online dengan beragam promo yang ditawarkan membuat konsumen lantas harus memilih. Pertimbangan yang paling utama diantaranya ialah terkait dengan tarif. Berdasarkan data tarif Uber di Indonesia merupakan yang termurah di Asia Tenggara.

dok: databoks.katadata.co.id
dok: databoks.katadata.co.id
Uber sendiri merupakan perusahaan rintisan dan jaringan transportasi yang berasal dari San Fransisco, California, Amerika Serikat. Uber menciptakan aplikasi penyedia transportasi yang menghubungkan penumpang dengan sopir kendaraan sewaan serta layanan tumpangan. Konsep berkendara bersama (ride sharing) telah dilakukan oleh Uber semenjak awal didirikan yaitu Maret 2009 silam.

Keunggulan Uber juga terletak pada tarif jarak jauhnya yang termurah di Indonesia. Tarif Uber untuk perjalanan jarak jauh (20 kilometer) dipatok US$ 4,6. Berdasarkan studi iPrice, tarif ini paling murah dibandingkan dengan kompetitor angkutan online lainnya.

dok: databoks.katadata.co.id
dok: databoks.katadata.co.id
Selain tarif yang murah, keunggulan Uber dibandingkan dengan angkutan online lain ialah telah dilakukannya Uji Kelayakan Kendaraan (KIR) untuk setiap unit taksi online yang beroperasi. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016. Hingga September 2016, Dinas Perhubungan telah melakukan uji KIR terhadap 7.852 unit taksi online diantaranya Uber sebanyak 3.350 unit yang merupakan jumlah uji KIR angkutan online terbanyak.

dok: databoks.katadata.co.id
dok: databoks.katadata.co.id
Akhir kata, konsep berkendara bersama (ride sharing) yang ditawarkan oleh angkutan online khususnya Uber diduga mampu berperan mengurangi dampak kemacetan ibukota. Perkembangan teknologi telah memungkinkan banyak hal dan semakin memberi kemudahan terhadap para penggunanya. Konsep berkendara bersama (ride sharing) diharapkan akan dapat meminimalisir faktor pembatas berupa masalah biaya, tenaga dan waktu serta berdampak mengurai kemacetan. Yuk, berkendara bersama!

Referensi:

Facebook: Yesi Hendriani Supartoyo

Twitter: @yesihendriani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun