Saya sering sekali dapat oleh-oleh berupa kopi dari kawan-kawan yang kembali dari "kampung" di berbagai kota penghasil kopi Indonesia, seperti Aceh, Â Medan, Malang, Bali dan Flores serta Papua. Yang menggembirakan adalah kopi-kopi tersebut kini dikemas dalam kantong yang sudah (mulai) sesuai dengan standar perkopian untuk menjamin agar kualitas biji kopi tersebut terjaga dan tahan lama. Â Nah apa saja yang harus diperhatikan:
Mencantumkan informasi kopi di sampul luar kemasan
Semakin banyak informasi yang dicantumkan pada kemasan, semakin baik. Tentu saja sepanjang informasi yang disampaikan benar dan akurat. Dulu, seringkali kopi hanya dimasukkan di dalam kantong sampul kopi berwarna coklat polos.
a. Asal usul Kopi
Mencantumkan jenis kopinya Arabika atau Robusta. Â Daerah asal tumbuh, misalnya Aceh Gayo, Toraja Sapan. Single origin atau campuran.
b. Tanggal
Mencantumkan tanggal roasting yang akan bermanfaat untuk menentukan tingkat kesegaran kopi ang akan kita seduh. Sayangnya kebanyakan kopi koersial hanya mencantumkan best before atau tanggal kadaluwarsa. Pecinta kopi akan memilih kopi berdasarkan tanggal roasting bukan tanggal expire atau tanggal kadaluwarsa
c. Keterangan Aroma dan Rasa Kopi
Mencantumkan Rasa dari kopi seperti Bali Kintamani (Citrus, Light Body), Toraja (Dark Chocolate, Hazelnut). Akan lebih baik lagi juga mencantumkan informasi mengenai proses dari kopi seperti proses Natural, full washed atau semi washed. Proses ini akan mempengaruhi rasa kopi.
d. Roast Level
Mencantumkan roasting level, seperti Dark Roast untuk espresso atau Light-Medium Roast untuk manual brew atau kopi seduh.
One-way Valve atau Katup udara
Sangat menggembirakan sekali bahwa petani kopi sudah sadar dengan penggunaan katup udara atau one way valve. Penggunaan katup akan mampu melepaskan CO2 , sebagai hasil  dari proses roasting sebelumnya, dan menghambat  oksigen masuk kedalam kemasan. Untuk diketahui bahwa masuknya oksigen ke dalam kemasan dapat menurunkan kompleksiteas aroma dari kopi.
Dulu, seringkali malah kopi tidak diberi lubang katup udara, akibatnya kantong kopi menjadi menggelembung dan bisa meletus.
Bahan Kemasan yang Ramah Lingkungan
Petani kopi dan semua pihak yang bekerja dengan perkopian harus mulai sadar dengan lingkungan. Untuk itu penggunaan kemasan ramah lingkungan menjadi nilai tersendiri. Saya sering kok menerima biji kopi dari daerah dengan kemasan bahan kertas dan ada kode ramah lingkungan di belakangnya seperti PET (recycling code 1).
Tuh, Makin cerdas deh petani dan pedagang kopi daerah, gak kalah dengan kopi dari luar...