Mohon tunggu...
Yeremias Nino
Yeremias Nino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Musafir

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebangkitan Yesus Kristus Menurut Ajaran Gereja Katolik

13 Februari 2021   08:27 Diperbarui: 13 Februari 2021   08:38 7448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati merupakan  inti atau pokok iman kepercayaan orang Kristiani.  Kebangkitan Yesus Kristus menjadi salah satu pokok terpenting dari sekian pokok-pokok pengajaran kekristenan, karena jika Yesus tidak bangkit dari antara orang mati maka pokok-pokok ajaran kekristenan lainnya tidak berarti. Kebangkitan Yesuslah yang memberikan makna serta arti dari seluruh pokok pengajaran kekristenan dan seluruh kegiatan umat Kristiani. Orang Kristiani percaya bahwa esksistensi Yesus Kristus di kayu salib merupakan bukti cinta kasih Allah yang sungguh luar biasa bagi umat-Nya.

 Kebangkitan Yesus Kristus membawa kabar gembira bagi semua umat yang percaya kepada-Nya. Kabar gembira ini kemudian diwartakan di seluruh dunia. Kebangkitan Yesus pertama-tama diwartakan oleh murid-murid-Nya. Tema pewartaan murid-murid Yesus di setiap daerah adalah tentang kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus adalah pemberi motivasi, semangat, harapan, kepastian keselamatan serta kekuatan kepada umat Kristiani di seluruh muka bumi dari zaman ke zaman untuk hidup memuliakan Tuhan dan melayani sekalipun akan menghadapi berbagai ancaman maut. Kebangkitan Kristus sangat penting di dalam serta dipahami oleh umat Kristiani agar tetap hidup setia beriman kepada Tuhan karena kebangkitan Yesus menjamin kebangkitan setiap orang beriman kepada Tuhan Yesus.

1. Arti Kebangkitan Yesus

W.J.S. Poerwadarminta penyusun Kamus Umum Bahasa lndonesia menulis bahwa kebangkitan berasal dari kata dasar bangkit yang berarti "bangun untuk hidup kembali". Kata yang dipakai dalam Perjanjian Baru mengenai kebangkitan adalah Anastasia, yang berasal dari kata kerja anistemi yang berarti bangkit. Selain itu dipakai juga kata egeiro yang berarti bangun. Kata kebangkitan sangat banyak kita jumpai dalam Perjanjian Baru dan sangat penting dalam ajaran agama Kristen sebab tanpa kebangkitan Yesus maka tidak akan ada Kekristenan. Kebangkitan Yesus Kristus adalah berita sentral dari agama Kristen sebab melalui kebangkitan Yesus Kristus kita mempunyai hidup kekal dalam Yesus yang telah bangkit itu[1].

 

W.J.S. Poerwadarminta menjelaskan dengan sangat spesifik bahwa arti kebangkitan Yesus merupakan iman kepercayaan orang Kristiani. Orang Kristiani percaya bahwa kebangkitan Yesus merupakan suatu realitas yang terjadi dan sungguh ada. Kebangkitan Yesus sesungguhnya mau mengajarkan umat Kristiani agar mereka percaya kepada Tuhan bahwa kebangkitan-Nya merupakan inisiatif dari Allah sendiri untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Kebangkitan Yesus telah mengalahkan maut dan akan membangkitkan manusia dari segala dosa. Ini adalah iman kepercayaan orang Kristiani yang sejati. Orang Kristiani percaya bahwa kebangkitan Yesus akan membawa damai dan sukacita bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

 

Mengingat bahwa Yesus pernah berkata, Ia akan bangkit pada hari ketiga, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi takut murid-murid-Nya akan mengambil mayat-Nya, lalu berkata, "Lihatlah kubur kosong. Ia telah bangkit." Mereka lalu meminta kepada Pilatus supaya ia menyirim penjaga-penjaga ke kubur Yesus. Kata Pilatus "ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya." Maka pergilah mereka dan dengan penjaga-penjaga itu mereka memeteraikan kubur itu dan menjaganya (lih. Mat 27:62-66)[2]. 

 

Injil Matius menggambarkan dengan sangat spesifik bahwa sebelum Yesus menghadapi ajal-Nya, Ia mengatakan bahwa  Ia akan bangkit pada hari ketiga. Yesus mengatakan hal ini kepada kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi yang akan menghukum-Nya. Yesus berani mengatakan demikian karena Ia adalah Putera Allah yang diutus Bapa-Nya ke dunia untuk menyelamatkan umat-Nya dari segala dosa dan Ia adalah satu-satu-Nya yang akan menyelamatkan umat manusia. Ia menyadari bahwa tugas perutusan-Nya tidak lain dan tidak bukan adalah menyelamatkan manusia dari segala dosa. Ia sungguh menyadari tugas perutusan dan menjalankan tugas perutusan ini sampai tuntas.

 

Kebenaran kebangkitan-Nya ditunjukkan-Nya dalam penampakan-penampakan-Nya selama 40 hari sampai kenaikan-Nya ke Surga. Setelah Yesus selesai dengan karya penyelamatan-Nya di dunia ini, Ia berada bersama Bapa-Nya dalam kemulian. Dalam kemulian-Nya di Surga, Yesus tak kelihatan lagi bagi kita di dunia ini. Namun Yesus hendak memperlihatkan diri kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Kebangkitan Yesus memperkuat iman kita akan pribadi-Nya. dalam kebangkitan-Nya menjadi nyata bahwa Yesus sungguh-sungguh Allah. Dia disahkan Bapa sebagai penebus dunia.

 

Murid-murid tidak mengerti peristiwa kebangkitan Yesus. Mereka juga tidak dapat membuktikannya hanya dari kubur yang kosong. Namun mereka tidak tahu tempat mayat Yesus mungkin disembunyikan. Mereka percaya bahwa Yesus telah bangkit dan hidup, seperti yang telah dikatakan-Nya kepada mereka ketika Ia bergaul dengan mereka sebelum wafat-Nya. Kepercayaan rasul-rasul akan kebangkitan Yesus sangat kuat dasarnya. Di dalam Inijil dan kisah para rasul, dan surat-surat Paulus, kisah inilah yang menjadi tema pokok pewartaan: Dia yang mati disalibkan dan dikuburkan, kini bangkit dan menampakkan Diri kepada kita. Merekalah saksi-saksi kebangkitan (bdk. Kis 3:15). Dan mereka, orang-orang sederhana dan jujur itu layak dipercayai[3]. 

 

Anton Bakker menjelaskan dengan sangat baik bahwa murid-murid Yesus tidak mengerti tentang peristiwa kebangkitan Yesus. Mereka tidak mengerti tentang kebangkitan Yesus karena mereka juga tidak membuktikannya dengan kubur kosong. Namun mereka memiliki satu keyakinan yang mendasar bahwa Yesus yang mereka imanni itu telah bangkit. Bukti yang esensial adalah saat Yesus bersama mereka Ia mengatakan bahwa Ia bangkit kembali pada hari ketiga. Perkataan ini menjadi dasar yang kuat bagi orang Kristiani peristiwa ini sungguh terjadi dan nyata. Bukti yang paling nyata kita bisa melihat di dalam Injil, kisah para rasul dan surut-surat-surat Paulus.

 

Tiga bagian ini menjadi dasar yang kuat tentang peristiwa kebangkitan Yesus. Mengapa demikian? Karena di dalam ketiga unsur iini dijelaskan dengan sangat spesifik mulai dari penderitaan Yesus sampai wafat dan bangkit kembali. Hal ini kemudian diwartakan oleh para murid Yesus di seluruh dunia. Tema pokok pewartaan mereka adalah tentang kebangkitan Yesus. Mereka berani mewartakan kebangkitan Yesus karena mereka percaya bahwa Yesus sungguh bangkit dan hadir di dunia. Buktinya adalah mereka melihat kehadiran Yesus dan berkarya bersama Yesus.    

 

1.2 Arti Kebangkitan Yesus dalam Perjanjian Baru

 

Dalam PB umat Kristen yang mengakui adanya kebangkitkan orang mati. Walaupun demikian, ada sekelompok orang Israel yang dikenal dengan kaum Saduki tidak mengakui adanya kebangkitan orang mati. Walaupun ada perbedaan keyakinan atau penafsiran atas realitas kematian antara mayoritas orang Israel dan kaum Saduki, pengalaman-pengalaman kebangkitan dari kematian terus dialami oleh orang-orang Israel pada zaman Yesus. Kisah-kisah tentang orang-orang mati yang dihidupkan kembali  dapat kita temukan dalam karya pelayanan Yesus seperti antara lain kisah tentang Yesus membangkitkan seorang pemuda di kota Nain. Berbeda dengan cara Elia dan Elisha membangkitkan orang mati, Yesus  memiliki cara yang unik untuk membangkitkan orang mati. Dia hanya bersabda, maka orang mati hidup kembali :"Hai pemuda, Aku bersabda kepadamu 'bangunlah' dan orang itu bangun dan berkata-kata" (Luk 7: 11-17)[4].

 

Peristiwa Yesus membangunkan pemuda Nain  merupakan pengalaman yang menghantar orang kepada iman bahwa  Allah sendiri sedang hadir dan aktif bekerja dalam sejarah manusia untuk membebaskan dan menghidupkan umat-Nya. Peristiwa ini menunjukkan dengan sangat jelas bahwa Allah sangat mencintai umat-Nya. Bukti cinta-Nya adalah mengorbankan Putera-Nya di kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Peristiwa Yesus membangkitkan pemuda Nain menunjukkan bahwa Allah akan selalu hadir dan menolong manusia supaya manusia bangkit dan kembali pada jalan yang benar.

 

Perlu dikatakan di sini bahwa walaupun ada kisah tentang para nabi dan Yesus membangkitkan orang-orang mati,  peristiwa kebangkitan Yesus sendiri merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misteri. Dalam tradisi PB kita melihat bahwa ada konsep atau tradisi yang menekankan bahwa Yesus  dibangkit dari kematian-Nya, artinya bahwa Allah Bapa dalam kuasa-Nya menghidupkan kembali Yesus dari kematian. Dengan kata lain, kebangkitan Yesus adalah suatu yang terjadi pada Yesus. Kebangkitan Yesus adalah suatu peristiwa di mana Allah sendiri langsung campur tangan. Tidak ada mediator atau agen penengah melaluinya Allah melaksanakan karya membangkitkan Yesus, seperti halnya yang terjadi pada para nabi yang membangkitkan orang-orang mati[5].

 

Di tempat lain dalam Kitab Suci PB dinyatakan juga bahwa kebangkitan Yesus adalah suatu tindakan aktif yang berasal dari dalam diri Yesus. Yesus sendiri yang bangkit dari kematian-Nya. Dia memiliki kuasa untuk mengambil kehidupan-Nya kembali, menyatukan tubuh dan jiwa-Nya, sebagaimana Dia telah bebas dan memiliki kuasa untuk menyerahkan tubuh-Nya kepada kematian. Dari pernyataan di atas menggambarkan dengan sangat jelas bahwa kebangkitan Yesus itu sangat misterius atau sulit untuk dipahami. Namun perlu diingat bahwa kebangkitan Yesus merupakan satu peristiwa iman yang sungguh luar biasa, orang Kristiani mengimani bahwa Yesus itu sungguh bangkit dan hadir di tengah-tengah manusia. Peristiwa kebangkitan Yesus bukan suatu yang diada-adakan tetapi memang merupakan suatu realitas yang sungguh ada dan terjadi.

 

DR. J. Verkuyl menulis dalam bukunya, "Aku Percaya" bahwa kebangkitan Yesus adalah bukti dari pihak Allah, bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh anak Allah, dan suatu bukti nyata,bahwa Yesus adalah Kristus, Sang Mesias. Kebangkitan Yesus adalah proklamasi oleh Allah tentang arti sengsara dan kematian Yesus di kayu salib yang membawa perdamaian dan keselamatan. Selanjut ia menulis bahwa kebangkitan Yesus itu berarti Yesus lebih kuat dari pada kekuasaan dosa dan iblis. Yesus yang unggul dan menang untuk kita. Manusia pada umumnya telah dibelenggu oleh dosa dan tidak berdaya untuk melawan dosa. Namun bila mana kita hidup dalam kebangkitanYesus itu berarti keinginan dosa/iblis dikalahkan dan kita mulai hidup dalam hidup baru dankemenangan. Kebangkitan Yesus mengandung arti bahwa: dalam kebangkitan Kristus dinyatakan kemenangan-Nya atas kuasa-kuasa dosa, maut dan iblis maka kebangkitan Kristus meyakinkan dan memberi jaminan kepada kita tentangrealitas pengampunan dosa. Dengan kebangkitan-Nya, persekutuan dengan Kristus yang sudah bangkit itu berarti bahwa
kini dan di sini kita bangkit hidup untuk menilai hidup baru. Kebangkitan Kristus adalah suatu jaminan bagi kita akan kebangkitan kita yang berbahagia,yakni di dalam kerajaan Allah yang akan dinyatakan[6].

 

Dr. J. Verkuyl memberikan satu kesaksian kepada umat Kristiani bahwa kebangkitan Yesus merupakan satu bukti yang nyata dan sungguh terjadi. Ia melihat bahwa kebangkitan Yesus membawa damai dan sukacita bagi umat Kristiani. Dawasa ini, banyak orang Kristiani kurang mengimani perkataan ini. Bisa dikatakan bahwa kehiduapan umat Kristiani di zaman sekarang banyak mengalami krisis iman akan kebangkitan Yesus. Faktor yang mempengaruhi orang Kristiani adalah perubahan zaman.

 

Dengan perubahan zaman mereka juga turut ambil bagian dalam perkembangan itu, tetapi mereka kurang menghayati iman mereka. Mereka justru jatuh dalam dunia yang penuh tawaran yang hanya bersifat sementara. Ini adalah satu fenomena yang terjadi di zaman sekarang. Hal ini sangat memprihatikan, namun ini adalah realitas yang terjadi dan harus kita akui bahwa dengan berkembangnya zaman banyak hal akan berubah.   

 

Dr. H. Hadiwijono memberikan komentar tentang kebangkitan Yesus bahwa dengan membangkitkan Yesus dari antara orang mati, Tuhan Allah untuk kedua kalinya memberikan anak-Nya kepada kita. Selanjutnya beliau mengemukakan bahwa kebangkitan Yesus itu suatu kejadian sejarah yang historis, yang bersejarah, yang dihubungkan dengan iman.

 

Rasul Paulus dengan tegas mengemukakan tentang arti kebangkitan Yesus bahwa jikalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kita dan kita masih hidup dalam dosa. (lKor15:17,18,26). Begitu besar arti dan makna dari kebangkitan Yesus Kristus bagi setia porang beriman. lnilah karya Kristus yang sangat dalam sehingga sulit diterima bagi orang yang men gandalkan otaknya semata-mata.

 

 1.3 Kebangkitan Yesus Menurut ajaran Gereja Katolik

 

Kebangkitan Yesus adalah peristiwa  real  dan historis yang terjadi pada pribadi Yesus historis. Yesus adalah pribadi  historis yang wafat, mati dan bangkit dalam waktu dan ruang, dan kemudian menampakkan diri kepada murid-murid  yang hidup, berada dalam ruang dan waktu. Para murid mengalami Yesus yang bangkit bukan di luar waktu, melainkan dalam satu bingkai waktu atau sejarah. Kebangkitan adalah sebuah fakta sejarah, karena terjadi pada tempat tertentu dan satu waktu tertentu dalam sejarah manusia[7].

 

Pandangan Gereja terhadap kebangkitan Yesus menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kebangkitan Yesus itu sungguh ada dan nyata. Salah satu bukti yang masih aktual sampai saat ini adalah kesaksian para rasul. Para murid memberikan kesaksian bahwa Yesus yang disalibkan itu telah bangkit dan datang ke dunia. Mereka berani memberikan kesaksian ini karena mereka melihat dengan mata kepala sendiri dan bercakap-cakap dengan Yesus. Ini adalah salah satu bukti yang real dan masih aktual sampai saat ini.

 

Yesus wafat dan bangkit kembali untuk menebus umat manusia dari segala dosa. Yesus rela mengorbankan diri di kayu salib karena Ia sungguh mengasihi dan mencintai umat-Nya. Cinta inilah yang kemudian diwariskan oleh para rasul dan mereka mewartakan kebangkitan Yesus di seluruh dunia. Inti pewartaan mereka adalah mewartakan kebangkitan Yesus.

 

1.4 Kebangkitan Yesus dalam Injil Markus

 

Banyak ahli berpendapat bahwa teks Markus 16:1-8 merupakan teks tertua dari sekian banyak teks yang berkisah tentang kematian dan kebangkitan Yesus. Tokoh-tokoh yang tampil dalam kisah kebangkitan Yesus adalah beberapa perempuan: Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, Salome. Dalam tradisi Yahudi pada zaman Yesus, kesaksian dari perempuan sering diragukan kebenarannya. Dikisahkan bahwa mereka pergi membeli rempah-rempah lalu  ke kubur untuk meminyaki jenazah Yesus. Batu yang menutup pintu kubur merupakan tantangan bagi perempuan-perempuan itu. Tetapi ketika mereka tiba, batu penutup pintu kubur ternyata sudah terguling. Mereka masuk ke dalam kubur. Nampak  seorang anak muda berpakaian putih. Orang muda itu berkata:'Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazareth yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. Pergi dan katakanlah kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana seperti yang sudah dikatakan kepadamu[8]. 

 

Injil Markus melukiskan dengan sangat bagus bahwa tokoh-tokoh pertama yang memberikan kesaksian tentang kebangkitan Yesus adalah perempuan. Mereka memberikan kesaksian bahwa Yesus sudah bangkit dari kubur karena saat mereka tiba di kubur Yesus, rupanya Yesus sudah bangkit dari antara orang mati. Mereka mendapatkan informasi ini dari malaikat. Di mana malaikat memberitahu bahwa Yesus yang mereka cari dan rindukan sudah bangkit dan naik ke Surga. Tokoh-tokoh ini kemudian pergi mewartakan apa yang maliakat katakan kepada mereka.

 

Mereka mewartkan kebangkitan Yesus pertama kali kepada murid-murid Yesus. Namun saat mereka memberitakan hal ini, kebanyak dari mereka tidak percaya atau merasa ragu dengan mereka. Karena di saat itu laki-laki sulit untuk percaya kepada perempuan. Namun setelah mereka mendengar bahwa hal ini disampaikan dari maliakat, mereka kemudian percaya dan pergi mewartkan kebangkitan Yesus di seluruh daerah. Ini adalah satu peristiwa yang sangat misterius dan sungguh nyata. Orang Kristiani percaya bahwa Yesus bangkit bukan untuk menindas umat-Nya tetapi Ia bangkit untuk menyelamatkan umat-Nya dari segala dosa.    

 

Tidak ada saksi mata, tidak ada orang yang menyaksikan peristiwa kebangkitan Yesus. Yang ada adalah revelasi malaikat, pernyataan diri malaikat kepada perempuan-perempuan itu. Hanya malaikat-malaikat saja yang menyaksikan peristiwa kebangkitan Yesus. Penampakan malaikat merupakan bagian dari tradisi agama dan kehidupan rohani Israel.

 

 Sebagai utusan Allah, malaikat menjelaskan peristiwa kebangkitan itu kepada para perempuan: Yesus dari Nazareth telah bangkit. Dia tidak ada di sini. Tempat Yesus dibaringkan kosong. Dia telah pergi mendahului para murid ke Galilea dan di sana mereka akan bertemu dengan Yesus. Yang mewartakan kebangkitan Yesus dan menjelaskan peristiwa itu adalah utusan Allah (malaikat) yang dalam tradisi Israel adalah personifikasi dari Allah sendiri.

 

2. Makna kebangkitan Yesus

 

Dengan cara bagaimana hidup Kristus menyelamatkan kita? Inilah persoalannya. Saya sudah menguraikan bagaimana cara kematiannya menyelamatkan kita. Sebenarnya kita wajib dieksekusi untuk membayar hutang dosa kita, tetapi Yesus menggantikan tempat kita[9]. Kita mengerti bagaimana Yesus dapat menyelamatkan kita dengan kematiannya. Namun, kecuali kita mengerti juga bagaimana kita dapat diselamatkan oleh hidupnya, maka kita tidak akan mengerti apa makna keselamatan itu.

 

Makna kebagkitan Yesus yang paling dalam adalah mengajak umat manusia untuk rela berkorban dan mentransformasi diri demi mempertahankan iman kepercayaan. Iman kepercayaan orang Kristiani tidak lain dan tidak bukan adalah kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus menjadi pokok kepercayaan orang Kristiani. Kebankitan Yesus ingin menyadarkan orang Kristiani bahwa Ia bangkit bukan untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri tetapi lebih dari pada itu untuk menyelamatkan umat manusia dari segala dosa. Sebagai orang Kristiani, Yesus mengharapkan orang Kristiani supaya menjadi agen-agen pewarta iman yang rela berkorban di mana pun berada. Inilah makna kebangkitan Yesus yang sejati bagi orang Kristiani. Rasul Paulus mengingatkan saudara-saudaranya mengenai Injil yang telah diterimanya sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa manusia dan bahwa Yesus Kristus telah dikuburkan, dan kemudian bangkit pada hari yang ketiga[10]. Rasul Paulus melalui suratnya yang kemudian disebut kitab kepada jemaat-jemaat di Korintus dan kemudian disebut saudara-saudara di dalam Kristus, Rasul Paulus mengingatkan saudara-saudaranya mengenai Injil yang telah diterimanya sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa manusia dan bahwa Yesus Kristus telah dikuburkan, dan kemudian bangkit pada hari yang ketiga.

 

3. Kesimpulan

 

Kebangkitan Yesus merupakan fase pertama dari pemuliaan Kristus. Kebangkitan-Nya ini merupakan yang sulung, diakatakan sulung karena Dialah yang pertama yang mengalami kebangkitan dan mendapatkan pemulihan serta diangkat pada derajat yang lebih tinggi. Kebangkitan Kristus membawa arti penting bagi pribadi Kristus, bagi karya Kritus, bagi Injil dan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Pada sisi lain orang-orang yang tidak percaya akan hal yang anti supra natural sulit menerima Akitab yang sifatnya mujizat, termasuk di dalamnya kebangkitan Kristus. Penolakkan ini menciptakan beberapa persoalan yang menentang atau menolak kebangkitan Kristus. Namun kebangkitan Kristus pertama-tema bertujuan untuk menyelamatkan umat manusia dari segala dosa. Ia rela disalibkan karena Ia sungguh mencintai dan mengasihi umat-Nya.

 

Daftar Pustaka

 

Bakker Anton.  Ajaran Iman Katolik . Yogyakarta: Kanisius, 1988.

 

Bala Kristo.  Diktat Kristologi. Malang: STFT Widya Sasana, 2020.

 

https://www.pemudakristen.com/artikel/arti_penting_kebangkitan. Diakses pada tanggal 18 Desember 2020,  21.50.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun