Mohon tunggu...
Putri Andriani
Putri Andriani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penyuka langit, 9 peterpen dan 23 bujang :)

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Nasi Sek: Makanan Sekepal Khas Pariaman

1 Juni 2025   16:25 Diperbarui: 1 Juni 2025   16:22 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasi sek (saratuih kanyang) (Sumber: Foto Pribadi Putri Andriani))

Nasi Sek (Saratuih Kanyang)

Jika Anda berkunjung ke Kota Pariaman, Sumatera Barat, jangan lewatkan pengalaman mencicipi nasi sek, sebuah hidangan sederhana yang kini menjelma menjadi simbol kuliner lokal yang membanggakan. Berawal dari kebutuhan praktis anak-anak sekolah pada tahun 1980-an, nasi sek kini naik kelas menjadi bagian dari wisata gastronomi yang menyatu dengan keindahan Pantai Gandoriah.

Awalnya, nasi sek hanyalah seporsi nasi sekepal tangan yang dibungkus daun pisang, disajikan dengan dua buah sala lauak (gorengan berbahan ikan asin) dan urap. Harganya? Hanya seratus rupiah. Tak heran jika disebut sebagai "nasi seratus kenyang". Namun seiring waktu, dan perkembangan Kota Pariaman sebagai destinasi wisata, nasi sek berevolusi---baik dari segi rasa, penyajian, maupun makna budayanya.

Kini, nasi sek hadir dengan beragam lauk pelengkap seperti gulai ikan, ayam bakar, ikan balado, hingga sambalado jengkol. Pembungkus daun pisangnya masih dipertahankan, memberikan aroma khas yang menggugah selera dan menyempurnakan pengalaman kuliner yang autentik.

"Kalau dulu yang beli nasi sek hanya anak-anak sekolah, sekarang banyak juga pengunjung Pantai Gandoriah yang beli nasi sek. Makan sambil lihat pantai, itu jadi pengalaman sendiri," ujar Bu Reni, salah satu penjual nasi sek di Pariaman.

 Nasi sek mengalami transformasi, nasi sek dari makanan yang awalnya hanya dinikmati oleh anak-anak sekolah, menjadi pilihan populer di kalangan pengunjung Pantai Gandoriah. Dulu, nasi sek dikenal sebagai makanan praktis yang dibeli oleh pelajar, namun kini, dengan daya tarik Pantai Gandoriah yang menjadi destinasi wisata, nasi sek juga banyak dibeli oleh para pengunjung yang ingin menikmati keindahan pantai sambil menyantap hidangan khas Pariaman tersebut. Kehadiran nasi sek di pantai ini memberikan pengalaman kuliner yang berbeda, di mana pengunjung dapat menikmati kelezatan makanan sambil menikmati pemandangan pantai yang indah. Hal ini juga menunjukkan bagaimana nasi sek tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal, tetapi juga berkembang menjadi kuliner yang mampu menarik perhatian wisatawan.

Nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang adalah ciri khas dari hidangan ini. Aroma khas dari nasi yang dibungkus dengan daun pisang merupakan salah satu ciri khas yang memikat indera pengecap dan penciuman. Daun pisang memberikan aroma yang lembut dan alami pada nasi, menciptakan sensasi yang lebih kaya dan menggugah selera. Ketika nasi dimasak atau dibungkus dalam daun pisang, proses pemanasan daun tersebut mengeluarkan wangi yang khas, memberikan sentuhan harum yang menambah kenikmatan hidangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun