Mohon tunggu...
Adrienne Prairie
Adrienne Prairie Mohon Tunggu... -

Penyuka traveling dan wisata kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Korting Kaart, Eurolines, and Paris (Part 1)

22 November 2013   12:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:49 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selepas mandi dan solat shubuh di apartemen mahasiswa Kornoeljestraat, yang lebih dikenal dengan sebutan “Blue Building”, kulanjutkan dengan mengisi perut dengan spaghetti bolognaise yang kucampur dengan irisan wortel, keju dan daging cincang.Perutku butuh pengganjal yang cukup untuk perjalanan hari ini.Selesai menyeruput choconel, aku bergegas keluar kamar dengan menyelempangkan tas hijauku dan menggeret tas travel berisi pakaian beberapa stel, cukuplah untuk 1 minggu mix and match ^_^. Mengingat tiket Eurolinesku terjadwal berangkat pukul 11am, aku harus sesegera mungkin tiba di stasiun Amsterdam Amstel.

Di bawah dinginnya salju yang kian tebal dan lebat, aku menunggu Qbuzz menuju stasiun Groningen untuk melanjutkan perjalanan sampai stasiun terdekat dengan lokasi bus Eurolines yang melayani perjalanan antar kota antar negara. At that time, bus itu akan membawaku ke Paris, Perancis.

Dengan berbekal kartu diskon (korting kaart), aku membeli tiket di mesin kartu dengan memilih tarif dengan diskon 40%. Tiket sudah di tangan, saatnya menanti kereta menuju Amsterdam Amstel yang akan tiba sesaat lagi.Lega rasanya sudah berada di dalam kereta.Selang beberapa menit, seperti biasa petugas pemeriksa karcis berkeliling untuk membolongi karcis kereta penumpang. Saat tiba di tempatku, aku sodorkan tiket yang tadi kubeli dengan diskon 40% tadi. Petugas melihat tiketku, kemudian memandang jam tangannya, dan berbalik memandangku. Dengan aksen eropanya, sambil mengernyitkan kening, dia berujar dalam bahasa Belanda, tapi aku tidak mengerti yang ia katakan. Kemudian dia kembali berujar, “I think I should fine you.” “What??” Aku terkejut, “anything wrong, Mam?” (kebetulan petugasnya adalah seorang wanita berperawakan besar). “Your ticket should not be discounted”, ujar petugas itu. Aku berkilah sembari mengeluarkan korting kaartku, “I have koortingkaart, Mam. Here it is.” Si Ibu petugas tiket kembali menjelaskan, “That kaart is valid if used at 9 am. Now, it’s still 8.17am.” Mendengar penjelasannya aku langsung membodohi diriku sendiri dalam hati, “O my God, baru inget kalo hari ini weekdays dan kartu korting memang berlaku di atas jam 9, pas weekend baru boleh dipakai sepanjang hari.. duuh kok bisa lupa hari ya, saking semangatnya jalan-jalan ke Paris kali yee…” *icon tepokjidat n mukul2 kepala muncul*. Dengan nada berlapang dada dan jiwa besar (halah..), aku bilang, “Ok then… what am I supposed to do?” “Well, since this ticket should be used at 9am, I assumed that you will get in station Zwolle at 9.13. That means, u’re fined for it 17 euros from Groningen to Zwolle”, jelas si ibu tiket panjang lebar. Lanjutnya, “I will note your identity. Can I see your verblijf?” Kusodorkan verblijf-ku, dan beliau mencatat nama, kemudian menanyakan alamat tinggalku. Setelah semua info yang dibutuhkan sudah dicatat, si ibu tiket memberikan selembar kopian kertas denda yang telah tertera dengan lengkap nama, alamat, dan jumlah denda. Beliau menjelaskan bahwa akan dikirimkan surat tagihan denda ke alamat tinggal dalam beberapa hari. Just wait, she said. OK Mam… atur ajalah… yang penting aku ke Pariiisssss….


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun