Mohon tunggu...
Yeni Rahmadhanti
Yeni Rahmadhanti Mohon Tunggu... Lainnya - 5/O5PPKM001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS PAMULANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Jadikan Hari Lahirnya Pancasila sebagai Tanggal Merah Saja!

1 Januari 2022   12:30 Diperbarui: 1 Januari 2022   12:31 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Apakah kalian tau sejak kapan tanggal 1 juni “Hari Lahirnya Pancasila” tersebut dijadikan hari libur nasional oleh pemerintah?

Jadi sobat, Hari lahir pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak adanya keputusan dari Presiden yaitu Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016, Pemerintah menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila sekaligus sebagai Hari Libur Nasional sejak tanggal 18 Mei 2017. Ditetapkannya Hari Lahirnya Pancasila sebagai Hari Libur Nasional pasti bukan tanpa alasan. Dimana Presiden Bapak Jokowi ingin masyarakat, pemerintah  dan seluruh komponen bangsa memperingati Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Seperti pesan Presiden RI Joko widodo ketika memberikan sambutan dalam memperingati Hari Lahirnya Pancasila.

Pancasila itu jiwa dan raga kita. Ada di aliran darah dan detak jantung kita, perekat keutuhan bangsa dan negara. Saya Jokowi, Saya Indonesia, Saya Pancasila

Pesan tersebut memberitahukan kita bahwa sejatinya dalam setiap diri bangsa Indonesia sudah memiliki Jiwa Pancasilais,namun hal yang harus diperhatikan yaitu implementasinya dalam setiap gerak-gerik yang kita lakukan. Terlebih lagi pada generasi penerus saat ini yang merupakan aset bangsa. Generasi muda harus mampu mengoperasionalkan Pancasila dengan berpikir, berbicara dan bertindak karena Pancasila  berada di persimpangan. Karena hal itu Pancasila akan dilupakan dan menjadi dongeng atau dapat terus digunakan sebagai cara hidup  setiap generasi.

Pancasila seharusnya tidak hanya dipahami sebagai penghafalan lima sila, Pancasila harus hadir dalam nafas kehidupan. Harus ada sikap saling menghormati dan kerjasama antara pemeluk agama untuk mewujudkan sila pertama.Selain itu,generasi muda harus memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi serta menjunjung keadilan, memiliki sopan santun dan adab yang tinggi. Selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan bijak dalam melakukan hal apapun, memiliki rasa cinta damai yan tinggi.Ditegaskan pula dalam sila ke-4 agar kita selalu dapat menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.

Untuk mencapai keadilan, kita harus mengutamakan penghormatan terhadap hak orang lain, yang tidak kalah pentingnya adalah membiasakan ingin membantu orang lain dan selalu berusaha untuk dapat menerima hak dan memenuhi kewajibannya. Kita berharap agar Pancasila bagi generasi baru tidak  semakin redup dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk itu kita harus dapat memahami kembali fungsi Pancasila.

Untuk itu sebaiknya dalam memperingati Hari Lahirnya Pancasila,diharapkan masyarakat dapat memperingati dengan suka cita dan penuh pemaknaan. Seperti diadakannya sosialisasi tentang Pancasila serta adanya Pendidikan Pancasila bagi seluruh rakyat. Kini tugas kita  untuk selalu menghayati nilai-nilai Pancasila, membudayakan, memelihara dan  menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari kita bergerak dengan  obor yang bisa menyalakan api semangat hidup Jaya Indonesia dalam kehidupan terbaik di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun