Mohon tunggu...
Yeni Masus
Yeni Masus Mohon Tunggu... Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Bahasa, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur

Menulis, Membaca, Travelling

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Mengintip Kekayaan Tradisi Tahun Baru Masyarakat Amfoang, Kupang, NTT

5 Januari 2025   21:49 Diperbarui: 5 Januari 2025   21:52 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi hidung masyarakat NTT, ketika bertemu atau merayakan natal dan tahun baru (sumber: Tradisi Unik Cium Hidung di NTT | KASKUS)

Tahun baru di Amfoang, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dirayakan dengan berbagai tradisi unik yang mencerminkan budaya dan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat. Tradisi-tradisi ini menjadi momen untuk bersyukur, mempererat hubungan keluarga, dan menghormati leluhur. Berikut penjelasan rinci mengenai tradisi tahun baru masyarakat Amfoang:

1. Tradisi Selamatan dan Cium Hidung pada Hari Natal dan Tahun Baru

Salah satu tradisi unik masyarakat Kupang adalah "cium hidung," sebuah simbol keakraban dan kasih sayang. Tradisi ini sering dilakukan saat momen Natal dan Tahun Baru sebagai tanda saling memaafkan dan berbagi kebahagiaan. Selain itu, keluarga besar biasanya mengadakan selamatan yang melibatkan doa bersama, hidangan khas, dan pemberian ucapan syukur atas berkah selama setahun.

Tradisi selamatan ini dihadiri oleh keluarga besar dan kerabat dekat. Mereka berdoa untuk kesehatan, rezeki, dan kebahagiaan di tahun yang baru. Hidangan seperti jagung bose, se'i daging sapi atau babi, serta kue-kue tradisional menjadi bagian penting dari acara ini.

2. Mengunjungi Makam Para Leluhur

Mengunjungi makam leluhur atau di amfoang lebuh dkenal dengan kata "siram rampai"adalah tradisi yang penting bagi masyarakat  Kupang. Kegiatan ini biasanya dilakukan sebelum atau sesudah pergantian tahun. Keluarga membawa bunga, lilin, dan doa untuk mengenang dan menghormati leluhur. Mereka percaya bahwa doa-doa ini akan membawa berkah dan perlindungan di tahun mendatang.  Dalam kunjungan ini biasa dilakukan oleh sekeluarga atau semarga bersama anak cucunya makan bersama, membersihkan kuburan tersebut jika kotor.

Tradisi siram rampai di amfoang, Kupang, NTT (sumber: Bersih makam, salah satu tradisi para leluhur zaman dulu)
Tradisi siram rampai di amfoang, Kupang, NTT (sumber: Bersih makam, salah satu tradisi para leluhur zaman dulu)

Kunjungan ini juga menjadi momen refleksi bagi keluarga, mengingat perjuangan para leluhur dan melanjutkan nilai-nilai yang diwariskan. Tradisi ini menunjukkan betapa masyarakat Kupang menghargai akar budaya dan sejarah keluarga mereka.

3. Pesta Meriam Bambu

Pesta meriam bambu menjadi salah satu bentuk perayaan malam tahun baru yang sangat meriah di Kupang khususnya pada umumnya dan masyarakat amfoang secara khusus. Anak-anak dan remaja biasanya membuat meriam dari bambu besar yang diisi dengan minyak tanah untuk menghasilkan suara ledakan. Suara meriam bambu ini dianggap sebagai simbol mengusir roh jahat dan menyambut tahun baru dengan semangat baru.

Pesta mariam bambu ( sumbr:Ledakan Meriam Bambu Tradisi Sambut Natal ala Masyarakat NTT)
Pesta mariam bambu ( sumbr:Ledakan Meriam Bambu Tradisi Sambut Natal ala Masyarakat NTT)

Persiapan untuk membuat meriam bambu dilakukan bersama-sama, menjadikan tradisi ini sarana untuk mempererat hubungan antarwarga. Meskipun terlihat sederhana, pesta meriam bambu memberikan kebahagiaan dan semangat yang luar biasa bagi masyarakat Kupang.

4. Mengunjungi Rumah Atoen Amaf atau Paman/Tante

Mengunjungi rumah paman, tante, atau anggota keluarga yang dihormati, dikenal sebagai "atoen amaf," adalah tradisi lain yang khas. Kunjungan ini dilakukan dengan membawa hasil panen seperti padi atau jagung sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat tahun baru.

Tradisi ini memperlihatkan nilai-nilai kekeluargaan yang sangat kental di masyarakat Kupang. Tuan rumah biasanya menyambut tamu dengan ramah dan menyajikan hidangan sebagai bentuk rasa syukur. Tradisi ini juga menjadi momen untuk berbagi cerita dan menjalin silaturahmi.

5. Berkumpul untuk Doa Bersama pada Malam 31 Desember

Malam pergantian tahun biasanya diisi dengan doa bersama di rumah atau gereja. Doa ini menjadi momen refleksi untuk mengucapkan syukur atas tahun yang telah berlalu dan memohon berkat untuk tahun yang baru.

Doa bersama dimalam 31 Desember (sumber:10 Ribu Umat Kristen Hadiri Doa Nasional di Polda NTT)
Doa bersama dimalam 31 Desember (sumber:10 Ribu Umat Kristen Hadiri Doa Nasional di Polda NTT)

Kegiatan ini sering dihadiri oleh keluarga besar dan tetangga sekitar. Selain doa, ada juga sesi menyanyi lagu rohani, berbagi kesaksian, dan memberikan motivasi untuk menghadapi tahun mendatang. Tradisi ini mencerminkan kehidupan religius masyarakat Kupang yang sangat kuat.

6. Para Pemuda Mengucapkan Selamat ke Setiap Rumah di Wilayahnya

Salah satu tradisi unik lainnya adalah para pemuda yang berkeliling dari rumah ke rumah untuk mengucapkan selamat tahun baru. Mereka menyampaikan ucapan selamat dan harapan baik kepada setiap keluarga di wilayah mereka.

Kegiatan ini dilakukan dengan semangat kebersamaan dan diiringi senyum hangat. Pemilik rumah biasanya memberikan suguhan berupa makanan ringan atau minuman sebagai tanda terima kasih. Tradisi ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga, terutama di kalangan generasi muda.

7. Membunuh Ternak Seperti Babi, Ayam, atau Sapi

Membunuh ternak seperti babi, ayam, atau sapi adalah tradisi yang dilakukan oleh keluarga besar untuk merayakan tahun baru. Hewan-hewan ini biasanya disiapkan beberapa hari sebelumnya, dan proses penyembelihannya dilakukan bersama-sama.

Daging hasil sembelihan kemudian dimasak menjadi hidangan khas seperti se'i, sup, atau bakar-bakaran. Kegiatan ini menjadi momen kebersamaan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, mulai dari persiapan hingga makan bersama.

8. Nilai-Nilai di Balik Tradisi Tahun Baru di Amfoang, Kupang, NTT

Tradisi tahun baru di Amfoang Kupang, NTT mencerminkan beberapa nilai penting, yaitu:

  • Kekeluargaan: Setiap tradisi melibatkan keluarga besar dan masyarakat sekitar, menunjukkan betapa pentingnya hubungan sosial dan kekeluargaan.

  • Religiusitas: Doa bersama dan kunjungan ke makam leluhur mencerminkan kehidupan spiritual yang mendalam.

  • Rasa Syukur: Perayaan tahun baru di Kupang adalah momen untuk bersyukur atas berkat yang diterima selama setahun penuh.

  • Kearifan Lokal: Tradisi seperti meriam bambu dan membawa hasil panen menunjukkan betapa masyarakat Kupang menghargai budaya dan kekayaan alam mereka.

Tradisi tahun baru masyarakat Amfoang, Kupang, NTT, adalah kombinasi unik antara budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai kekeluargaan. Setiap tradisi memiliki makna mendalam yang tidak hanya mempererat hubungan antarkeluarga tetapi juga melestarikan warisan budaya lokal. Melalui tradisi ini, masyarakat Kupang menyambut tahun baru dengan semangat baru, rasa syukur, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun