Mohon tunggu...
Luh Putu Yeni Andriyani
Luh Putu Yeni Andriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Ganesha

Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Filsafat-Filsafat dengan Filsafat Barat dari Segi Implikasinya pada Pendidikan

26 November 2023   17:29 Diperbarui: 26 November 2023   17:29 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar mengenai filsafat bukanlah hal yang mudah, karena perkembangan filsafat pada setiap wilayah membuat filsafat begitu beragam jenis serta alirannya. Begitulah yang terjadi jika ingin mempelajari filsafat, kita diharuskan bisa membedakan karakteristik masing-masing aliran, namun dibalik itu kita juga diberikan hak mencari persamaan dalam keberagamaan itu. Perkembangan filsafat-filsafat di dunia terjadi sangat cepat serta memiliki jiwa yang berbeda dari masing-masing perkembangannya. Filsafat yang berkembang terdiri dari dua garis besar yaitu  Filsafat Barat serta Filsafat Timur yang memiliki ciri serta keunikan masing-masing. Wilayah barat sering dianggap dengan perkembangan ilmu pengetahuan, melainkan wilayah timur dianggap sebagai tempat munculnya berbagai agama. Filsafat Barat muncul di Eropa serta Amerika Utara telah mengembangkan pendekatan analitis serta ide yang kuat, dengan penekanan pada pemikiran yang kuat serta metode ilmiah. Filsafat Timur berasal dari Asia, terutama Tiongkok, India, serta Jepang yang lebih menekankan bidang spiritualitas, refleksi, serta pencerahan rohani.

Filsafat Barat memiliki proses sejarah yang panjang, dimulai dari zaman kuno dengan para filsuf Yunani seperti Socrates, Plato, serta Aristoteles. Kemudian, berkembang melalui berbagai proses berpikir, diantaranya Abad Pertengahan, Renaisans, zaman pencerahan hingga era modern serta kontemporer. Filsafat Barat lebih fokus pada analisis logis serta argumen rasional untuk memahami realitas serta memecahkan masalah filosofis. 

Filsafat Barat merupakan sebutan untuk pemikiran filsafat yang berasal dari dunia barat. Awal mula sebutan Filsafat Barat ialah keinginan untuk mencapai pemikiran atau falsafah pada peradaban barat. Filsafat Barat dikenal karena ajaran akal budi serta sistem akademiknya yang kuat serta kokoh. 

Dalam Filsafat Barat pokok masalah utama yang dijadikan alat untuk mencapai kenyataan serta kebenaran dengan menggunakan nalar yang bersumber dari akal pikiran serta indera, pencarian yang radikal, luas serta sistematis. Contoh cabang ilmu pada Filsafat Barat seperti metafisika, epistemologi, etika, logika, serta juga filsafat ilmu. Aliran-aliran yang berkembang pada Filsafat Barat diantaranya rasionalisme, empirisme, kritisisme, idealisme, serta positivisme. Filsafat Barat menggunakan metode pemikiran yang lebih formal serta analitis. Penekanan diberikan pada logika deduktif, argumen ilmiah, serta analisis sistematis. Pemikiran analitis digunakan untuk memecahkan masalah filosofis dengan metode berbasis penalaran serta bukti dari pengalaman. 

Proses sejarah Filsafat Barat semakin berkembang dengan adanya kemunculan dari berbagai filsafat diantaranya filsafat Inggris, filsafat Perancis, filsafat Jerman, filsafat Amerika, serta filsafat Rusia. Filsafat yang berkembang pada setiap negara  memberi dampak besar terhadap lingkungan sekitarnya. Masing-masing jenis filsafat dapat membentuk karakteristiknya sendiri, bergerak sendiri, serta menentukan kebenarannya sendiri. Maka dari itu, setiap filsafat merupakan suatu kesatuan yang dapat melengkapi antara satu dengan yang lain. 

Adapun tokoh-tokoh Filsafat Barat yang terkenal diantaranya Socrates, Thomas Aquinas, serta Rene Descartes. Tiga tokoh dalam Filsafat Barat tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu kontribusinya dalam bidang pendidikan yang dari dulu hingga sekarang semakin berkembang seiring pergantian zaman melalui inovasi berpikir yang dikemukakan para ahli filsafat. Filsafat Barat mengemukakan sebuah periode proses berpikir yang begitu menyeluruh hingga saat ini dengan banyaknya perbedaan yang karakteristik pikirannya sesuai dengan perkembangan zaman dari masa ke masa. Adapun karakteristik dari Filsafat Barat yang terdiri dari tiga karakteristik diantaranya a. pengaruh mitologi, b. rekonstruksi pemikiran sebagian filsuf hanya berdasarkan kesaksian atau cerita, serta  c. Haluan yang di pimpin oleh gereja.


Sejarah Filsafat Timur berasal dari dunia timur atau Asia. Filsafat Timur merupakan aliran filsafat yang memiliki konsep pemikiran yang luas serta bervariasi. Filsafat yang termasuk kedalam Filsafat Timur yaitu Filsafat Tiongkok, Filsafat India, Filsafat Jepang, Filsafat Islam, serta Filsafat Buddhisme. Konsep berpikir Filsafat Timur memiliki kepercayaan bahwa hati lebih diutamakan dibandingkan akal pikiran, karena hati ialah hal yang dapat menyeimbangkan akal serta budi. Filsafat Timur memiliki perbedaan dengan Filsafat Barat karena mengandung unsur keagamaan serta dianggap kurang memiliki mutu jika dibandingkan dengan pemikiran barat. Walaupun terdapat perbedaan, namun secara tersendiri dari keduanya memiliki keistimewaan tersendiri sehingga tidak dapat disimpulkan mana yang lebih baik. Keduanya diharapkan dapat saling melengkapi dalam sejarah perkembangan filsafat di dunia. Filsafat Timur dalam perkembangannya memiliki empat tokoh besar diantaranya al-Kindi (800-870 M), al-Razi (865-925 M), al-Farabi (872-950 M), serta Ibn-Sina (980-1037 M). Aliran Filsafat Timur juga memiliki empat tradisi besar yaitu aliran Hinduisme serta Buddhisme yang termasuk kedalam Filsafat India, serta Konfusianisme serta Taoisme yang masuk kedalam Filsafat Tiongkok. Aliran Hinduisme atau filsafat Hindu merupakan kebudayaan bangsa Arya di India yang mencetuskan ajaran agama serta filsafat ortodok yang disebut Sad Darshana yang dikembangkan dari ajaran Weda. Filsafat Budha atau Buddisme ialah penerapan ajaran Budha pada nilai kehidupan moralitas manusia dimana penyebarannya dilakukan oleh Buddha Gautama seorang diri serta tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan namun berdasarkan ajaran Budha yang berkembang setelah wafatnya Buddha Gautama. Konfusianisme ialah suatu keyakinan yang telah resmi diakui di Indonesia bersama dengan 5 keyakinan lain serta munculnya diyakini sebagai sebab dari suasana politik pada masa Orde Baru di Indonesia. Taoisme merupakan aliran filsafat yang mempelajari kehidupan alam, kepercayaan rakyat yang berasal dari Cina tepatnya muncul pada akhir era Dinasti Han Timur serta dasar pikirannya telah ada setelah Agama Ruisme atau Kong Jia.

Filsafat Barat serta Filsafat Timur, dengan perbedaan pendekatan serta sudut pandangnya telah memberikan kontribusi penting bagi pemikiran manusia sepanjang sejarah. Filsafat Barat, dengan penekanan pada analisis rasional serta metode ilmiah, telah menjadi dasar dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern serta paham rasionalis. Di sisi lain, Filsafat Timur dengan ciri khasnya yang spiritual, telah membuka pikiran banyak orang untuk mencari kedamaian jiwa serta pencerahan dalam diri. Filsafat Timur tidak bisa disimpulkan memiliki sebuah tradisi pengetahuan yang berdasarkan urutan tertentu, terlebih dalam sebuah sistem akademik yang mempunyai aturan baku. Misalnya pada jurusan filsafat, bisa saja punya mata kuliah Filsafat Timur, tetapi mungkin dapat berbeda dengan yang lain mengenai apa yang menjadi pokok pembahasan. Filsafat Timur boleh saja membahas pemikiran dalam tradisi agama Semit, filsafat Tiongkok, Jepang, India, atau bahkan Indonesia. Selain itu, apa yang dibahas dalam masing-masing filsafat itu juga bisa beragam. Pada intinya, tidak ada yang benar-benar baku. Berbeda jika membahas Filsafat Barat, tentu terdapat bahasan-bahasan yang wajib dipelajari, yang jika tanpanya, maka Filsafat Barat menjadi terasa kurang lengkap. Secara keseluruhan, meskipun Filsafat Barat serta Filsafat Timur berbagi tujuan untuk memahami makna kehidupan serta eksistensi, pendekatan serta metode mereka sangat berbeda. Filsafat Barat cenderung lebih analitis serta berbasis logika, sementara Filsafat Timur lebih mengutip pada pemikiran intuitif serta refleksi batin. Perbedaan ini mencerminkan keragaman budaya serta keberagaman manusia dari berbagai belahan dunia. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang Filsafat Barat serta Filsafat Timur, kita dapat memperkaya sudut pandang serta wawasan kita tentang realitas serta filosofis kehidupan. Keduanya menawarkan sudut pandang yang unik tentang eksistensi manusia serta mengajak kita untuk merenungkan arti keberadaan manusia dalam konteks budaya serta sejarah yang berbeda. Dalam memahami perbedaan ini, kita dapat menghargai keberagaman adat budaya yang meliputi variasi pemikiran manusia serta memperkaya wawasan kita tentang dunia serta posisi kita di dalam dunia tersebut.

Perbedaan Filsafat-filsafat terutama Filsafat Timur dengan Filsafat Barat  dari sisi  implikasinya pada pendidikan ialah filsafat-filsafat serta Filsafat Barat dapat memiliki implikasi yang penting pada pendidikan. Ini karena berbagai aliran filsafat memiliki cara pandang serta prinsip yang berbeda tentang pendidikan, tujuan, metode, serta nilai-nilai yang harus ditekankan. Dalam pelaksanaannya, banyak sistem pendidikan diseluruh dunia menggabungkan elemen-elemen dari berbagai aliran filsafat, termasuk yang berasal dari Timur serta Barat. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang kompeten serta mencerminkan nilai-nilai serta tujuan yang unggul. Pada suatu yang umum, perkembangan kurikulum yang mencerminkan beragam pandangan filsafat dapat menjadi pendekatan yang lebih inklusif serta seimbang dalam pendidikan. Perbedaan Epistemologi: Filsafat-filsafat (termasuk Filsafat Timur seperti Konfusianisme, Taoisme, serta Budhisme) seringkali memiliki pandangan epistemologi yang lebih spiritual, reflektif, serta introspektif. Mereka lebih berfokus pada pengetahuan batin, kebijaksanaan, serta pencerahan pribadi. Filsafat Barat cenderung lebih berfokus pada pemahaman ilmiah serta pemikiran rasional. Mereka mengedepankan metode ilmiah serta penalaran logis dalam memahami dunia. Implikasi pada pendidikan: Filsafat-Filsafat Timur mungkin menekankan pengembangan kebijaksanaan, kebahagiaan, serta harmoni dalam pendidikan, sementara Filsafat Barat mungkin lebih menekankan pemahaman ilmiah serta pemikiran kritis. Perbedaan Nilai: Filsafat-Filsafat Timur sering menekankan nilai-nilai seperti kesederhanaan, harmoni, kesetiaan, serta etika. Mereka mungkin lebih fokus pada pengembangan karakter serta moral. Filsafat Barat cenderung menekankan nilai-nilai seperti kebebasan individu, hak asasi manusia, serta keadilan. Mereka mungkin lebih menekankan hak individu serta perbedaan individu. Implikasinya dalam pendidikan berdasarkan Filsafat Timur dapat menekankan pembentukan karakter serta etika, sementara pendidikan berdasarkan Filsafat Barat dapat lebih menekankan pembelajaran hak asasi manusia, keadilan, serta pemahaman nilai-nilai demokratis. Perbedaan Metode: Filsafat-Filsafat Timur sering menggabungkan praktik meditasi, yoga, serta metode introspektif dalam pendidikan. Mereka mungkin menekankan pengembangan kesadaran serta pemahaman jiwa. Filsafat Barat lebih mengedepankan metode belajar klasik, penalaran logis, serta ilmiah. Mereka mungkin menekankan pembelajaran berbasis buku serta percobaan ilmiah. Implikasi pada pendidikan: Pendidikan yang didasarkan pada Filsafat Timur dapat mengintegrasikan teknik meditasi serta metode introspektif, sementara pendidikan yang didasarkan pada Filsafat Barat akan lebih fokus pada penalaran logis serta eksplorasi ilmiah. Walaupun dianggap kurang bermutu dari pemikiran barat, akan tetapi Filsafat Timur memiliki implikasi yang penting pada dunia pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang dapat menyeimbangkan alam sehingga sebagai manusia dapat berpikir secara bijak, bisa menghargai lingkungan sekitar serta sesama makhluk ciptaan Tuhan. Filsafat Timur mengajarkan bahwa martabat manusia tidak hanya terletak pada dirinya sendiri, namun juga pada solidaritas kebersamaan. Juga dapat menginspirasi manusia memiliki karakter yang sederhana, tenang, damai, serta dapat mengharmoniskan diri kepada alam sekitar. Karena sesungguhnya mempelajari filsafat menjadikan kita lebih mengetahui makna kehidupan dengan mengembangkan pengetahuan yang disertai dengan moralitas yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun