Mohon tunggu...
Yosua Eka Putra
Yosua Eka Putra Mohon Tunggu... Freelancer - ENFP

C'est la vie.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menanti Buah Metamorfosis Ibra

3 Februari 2020   16:48 Diperbarui: 4 Februari 2020   09:16 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Expected Goals (xG) Zlatan Ibrahimovic (Foto: Opta)

Expected Goals (xG) Zlatan Ibrahimovic (Foto: Opta)
Expected Goals (xG) Zlatan Ibrahimovic (Foto: Opta)

Ibrahimovic muda tak jarang pamer kualitas dribel dan teknik di hadapan lawan. Di sisi lain, dia juga memiliki tendangan keras yang mampu menghujam gawang oposisi. Namun, Opta melansir data bahwa seiring bertambahnya usia, Ibra dengan bijak menyiasati gaya bermainnya.

Itu bisa dilihat dari tingkat expected goals (xG) yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Ibrahimovic semakin efektif dalam melakukan penempatan posisi sehingga memiliki ruang dan posisi yang lebih baik untuk melepaskan tendangan.

Wajar jika Opta mencatat dua sebagai pemain yang paling konsisten mendulang gol setelah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sejak musim 2007-08. Rerata gol dia ada di angka sekitar 0,82 gol tiap 90 menit (per 20 Desember 2019).

Tingkat partisipasi Zlatan Ibrahimovic dalam membangun serangan tim (Foto: Opta)
Tingkat partisipasi Zlatan Ibrahimovic dalam membangun serangan tim (Foto: Opta)

Penempatan posisi yang lebih efektif seiring berjalannya waktu didukung oleh data kedua yang Opta rilis Desember 2019. Dari grafik di atas, partisipasi Ibrahimovic dalam membangun serangan timnya cenderung menurun sepanjang tahun. Namun, bukan berarti dirinya oportunis dan hanya mementingkan gol.

Justru, Ibrahimovic menyadari bahwa kondisi fisiknya bakal terus menurun seraya pertambahan usia. Kelebihannya dalam duel udara dan tendangan akurat dipadukan kejelian dalam menempatkan posisi serta body balance yang tangguh. Hasilnya, dia tetap produktif mencetak gol dalam beberapa musim terakhir.

"Mustahil untuk bermain seperti yang saya lakukan sepuluh tahun lalu, tetapi saya tahu apa yang harus saya lakukan. Daripada berlari, saya akan menendang dari jarak 40 meter," katanya, seperti dilansir Sky Sports.

Ada yang tidak kalah penting dari gaya bermain yang masih bisa berguna untuk tim, yakni perubahan peran Ibrahimovic bagi ruang ganti Milan.

Sejak beberapa musim terakhir, I Rossoneri krisis figur pemimpin. Itu tidak lepas dari kepergian sejumlah sosok pemain sarat pengalaman. Kapten saat ini, Alessio Romagnoli dinilai masih hijau dan belum mampu memimpin rekan-rekannya.

Untuk itulah Milan mendatangkan Ibrahimovic. Jika dulu diharapkan dari gol-golnya, I Rossoneri berharap Ibra bisa menjadi mentor bagi pemain-pemain muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun