Mohon tunggu...
Yohanes Yehezkiel Sihotang
Yohanes Yehezkiel Sihotang Mohon Tunggu... Siswa

Saya murid yang menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kebersamaan Dalam Gerakan

29 September 2025   18:57 Diperbarui: 30 September 2025   00:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan Modern Dance SMA CC CUP 2025. Sumber: Dokumen Pribadi

Hidup manusia yang kolaboratif memerlukan generasi muda untuk memiliki semangat daya juang yang tinggi serta keinginan untuk bekerja sama dengan rekan.

Virus Corona adalah virus yang menyebabkan pandemi yang patut dicatat dalam sejarah umat manusia. Virus ini menyebabkan kematian yang jumlahnya sangat mengkhawatirkan umat manusia, ini membuat satu dunia mengubah sistem menjadi serba daring dan meskipun begitu ketakutan masih tetap ada. Namun, setelah melewati tahun-tahun yang kelam akhirnya umat manusia bisa membebaskan diri dari wabah ini. Karikó dan Drew Weissman adalah ilmuwan yang berkolaborasi untuk menciptakan sebuah gebrakan baru bagi umat manusia untuk menghadapi situasi sulit. Kolaborasi ini membuktikan bahwa manusia perlu berkolaborasi dalam menggagaskan ide untuk menghasilkan suatu hal yang unik dan baru.

Penemuan mereka dalam teknologi mRNA tidak hanya menjadi fondasi vaksin COVID-19 yang efektif, tetapi juga membuka pintu bagi terobosan medis di masa depan untuk penyakit lain, seperti kanker, HIV, dan penyakit genetik. Dalam masa ketidakpastian, kerja sama mereka menjadi simbol harapan, bahwa melalui ilmu pengetahuan dan semangat gotong royong, manusia mampu mengatasi tantangan yang paling berat sekalipun. Pandemi mengajarkan kita bahwa di balik keterbatasan, ada peluang untuk berinovasi dan mempererat tali persaudaraan global. Kolaborasi lintas disiplin dan batas geografis menjadi kunci tidak hanya untuk mengakhiri krisis, tetapi juga membangun ketahanan menghadapi ancaman kesehatan di masa mendatang.

Dalam masa ketidakpastian, kerja sama mereka menjadi simbol harapan, bahwa melalui ilmu pengetahuan dan semangat gotong royong, manusia mampu mengatasi tantangan yang paling berat sekalipun


Di sisi lain, Generasi Z, orang yang lahir di tahun 1997 sampai 2012, dianggap sebagai orang yang individualis, yang artinya mereka hanya mengandalkan diri sendiri dan memilih untuk meminimalisir dinamika bersama orang lain. Mereka bukan orang yang anti-sosial, tetapi mereka hanya saja lebih suka melakukan segala sesuatu dengan sendiri selama masih bisa dilakukan. Mereka bukan orang yang menolak kolaborasi, tetapi mereka lebih percaya akan kemampuan diri mereka sendiri daripada kemampuan orang lain. Karakter ini mungkin tumbuh dari lingkungan di mana akses terhadap informasi dan teknologi memungkinkan mereka menyelesaikan banyak hal secara mandiri, tanpa harus bergantung pada orang lain.

Namun, di sisi lain, dunia semakin berkembang dan populasi Bumi terus meningkat. Kolaborasi diperlukan untuk memunculkan ide-ide dan gagasan baru yang inovatif. Bekerja sama dengan orang lain juga dapat meningkatkan kepercayaan akan sesama dan bisa mengetahui kepribadian orang lain lebih dalam. Tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, atau krisis kesehatan membutuhkan solusi yang tidak dapat dihasilkan oleh satu individu atau kelompok saja. Di sinilah Generasi Z ditantang untuk menemukan keseimbangan antara kemandirian dan kerja sama—karena justru dalam kolaborasi yang tulus, potensi terbesar manusia sering kali terungkap.

Acara Canisius College CUP XL 2025 menghadirkan lomba Modern Dance yang menjadi wadah kolaborasi dan daya juang anak muda dalam menciptakan gerakan serta koreografi yang inovatif. Para peserta tidak hanya sekadar menampilkan tarian, tetapi juga berusaha menghadirkan suatu gebrakan baru yang unik di mata para juri. Setiap gerakan dirancang dengan penuh perhitungan, menunjukkan bagaimana anak muda mampu berpikir kreatif di bawah tekanan kompetisi. Kolaborasi antaranggota tim terlihat jelas, mulai dari proses latihan hingga eksekusi di atas panggung. Mereka saling mengisi kekurangan, menyatukan visi, dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan: memberikan penampilan terbaik yang tak terlupakan. Inilah bukti bahwa kolaborasi dan daya juang mampu melahirkan karya yang tidak hanya memukau, tetapi juga penuh makna.

Tema acara CC CUP XL 2025, "Beautiful Thing Is Never Perfect", menginspirasi tim dance SMA Kolese Kanisius untuk menciptakan koreografi yang tidak hanya unik, tetapi juga sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota. Mereka menyadari bahwa keindahan tidak selalu terletak pada kesempurnaan gerakan, tetapi pada usaha dan kekompakan tim dalam mengekspresikan setiap momen. Setiap anggota diberi peran sesuai dengan kelebihan mereka, baik dalam hal kelenturan, kekuatan, atau ekspresi. Hal ini membuat koreografi mereka terasa lebih hidup. Kolaborasi dalam tim tidak hanya tentang menyamakan gerakan, tetapi juga tentang saling memahami batasan dan potensi satu sama lain. Dengan semangat ini, mereka berhasil menampilkan sebuah tarian yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga penuh dengan cerita dan emosi yang segar.

 Mereka menyadari bahwa keindahan tidak selalu terletak pada kesempurnaan gerakan, tetapi pada usaha dan kekompakan tim dalam mengekspresikan setiap momen.


Usaha keras ini didasari oleh ambisi anak muda kelas 12 SMA Kolese Kanisius yang ingin membentuk tim dance yang serius dan mampu berkompetisi dengan sekolah lain. Namun, perjalanan mereka tidaklah mudah. Minimnya dukungan dari guru membuat mereka harus mengandalkan inisiatif sendiri. Segala sesuatu, mulai dari pencarian musik, penyusunan koreografi, hingga pengaturan jadwal latihan, dilakukan secara mandiri oleh para siswa. Di balik kesibukan akademis yang padat, mereka menyisihkan waktu untuk berlatih dengan tekun, seringkali hingga larut malam. Tantangan seperti kurangnya fasilitas dan dana tidak menyurutkan semangat mereka. Justru, hal itu memicu kreativitas mereka untuk memanfaatkan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. Inisiatif dan dedikasi ini menunjukkan betapa gigihnya generasi muda dalam mewujudkan mimpi mereka, meski harus menghadapi berbagai keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun