Mohon tunggu...
Yayuk Sri Rahayu
Yayuk Sri Rahayu Mohon Tunggu... ASN

Hobbi olahraga, traveling dan suka mempelajari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tidur Cukup, Tapi Kenapa Masih Lelah di Hari Senin? Ini Alasannya.

16 Juni 2025   09:19 Diperbarui: 16 Juni 2025   09:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto moday blues (Sumber: Google AI)

Bagi banyak orang, hari Senin sering kali menjadi hari paling berat dalam seminggu. Padahal secara logika, tubuh dan pikiran mestinya sudah kembali segar setelah istirahat di akhir pekan. Tapi bagi Sebagian besar orang yang terjadi justru sebaliknya---badan terasa Lelah dan lesu, mata masih mengantuk bahkan tidak bersemangat meskipun sudah tidur cukup, dan semangat seperti tertinggal di hari Minggu sore. Fenomena ini dikenal luas sebagai Monday blues. Tapi benarkah ini hanya soal "malas kerja"? Atau ada hal yang lebih dalam dari itu?

Dari Perspektif Psikologi

1.  Kontras Rutinitas Akhir Pekan vs Hari Kerja

Akhir pekan sering digunakan untuk "melarikan diri" dari tekanan pekerjaan: tidur lebih lama, kegiatan santai, bersosialisasi. Ketika Senin datang, otak harus berpindah drastis dari kondisi rileks ke mode kerja dan tanggung jawab. Perubahan ini bisa menimbulkan mental resistance alias keengganan psikologis. Transisi yang cukup drastis dari akhir pekan ke hari kerja menciptakan semacam "kejutan emosional" bagi otak, yang berdampak pada munculnya kelelahan emosional yang tidak selalu disadari.

2.  Antisipasi Beban Mingguan

Banyak orang merasa overwhelmed hanya dengan memikirkan beban kerja yang menanti. Ini bisa menyebabkan kelelahan mental bahkan sebelum hari benar-benar dimulai.

3.  Kurangnya Makna atau Kepuasan dalam Pekerjaan

Jika seseorang tidak menikmati pekerjaannya, merasa pekerjaannya sia-sia, pekerjaan yang dijalani tidak sesuai dengan passion, maka hari Senin terasa berat secara emosional. Hal ini sering disebut "existential dread".

Dari Perspektif Kesehatan dan Gaya Hidup

1.  Jet Lag Sosial (Social Jetlag)

Banyak orang tidur dan bangun lebih lambat di akhir pekan. Akibatnya, ritme sirkadian (jam biologis tubuh) bergeser. Ketika Senin pagi datang dan harus bangun lebih awal, tubuh belum sempat beradaptasi, mirip seperti mengalami "jet lag" karena beda zona waktu.

2.  Tidur yang Tidak Berkualitas

Tidur cukup bukan berarti tidur berkualitas. Jika kualitas tidur buruk (misal karena paparan layar HP sebelum tidur, tidur tidak dalam suasana gelap atau tenang atau depresi karena banyak hal yang membebani pikiran), maka tubuh tetap merasa lelah meskipun durasinya mencukupi. Hal ini membuat hari Senin akan terasa lebih berat dibanding hari lainnya. Hari Senin jadi terasa sebagai awal dari "siklus yang harus dijalani", bukan bagian dari hidup yang dijalani dengan sadar dan penuh tujuan. Beban mental muncul bahkan sebelum tugas-tugas dimulai. Hal ini bisa memperparah Monday Blues

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun