Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nusantara Sehat, karena Dokter Harus Berbakti untuk Negeri

24 Juli 2016   20:08 Diperbarui: 24 Juli 2016   20:11 2840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bu Menteri Nila Moeloek (dok.yayat)"][/caption]Beruntungnya orang-orang yang tinggal di kota besar karena jika sakit dan butuh berobat maka dokter mudah di cari. Di sekitar saya tinggal saja ada beberapa dokter yang buka praktek, tinggal pilih mau dokter yang mana. Hal yang berbeda dialami oleh orang-orang yang tinggal di desa terpencil, apalagi yang fasilitasnya terbatas. Dokter tidak ada dan terpaksa mengobati penyakit dengan cara tradisional. Kementrian Kesehatan menyadari bahwa penempatan dokter di daerah terpencil penting untuk dilakukan. Setelah mengadakan program PTT, sekarang Kementrian Kesehatan mengadakan Program Nusantara Sehat.

 Menurut Drg Usman Sumantri Msc, Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan, dalam diskusi di Kementrian Kesehatan 19 Juli 2016 lalu, program Nusantara Sehat dibuat dengan beberapa pertimbangan yaitu pemerataan dokter di daerah terpencil dan menjadikan Nasional Sehat sebagai salah satu pilihan karir bagi para dokter. Bila dihitung persentasi jumlah dokter berbanding dengan jumlah penduduk maka akan dihasilkan perbandingan 1:2500.. artinya 1 dokter melayani 2500 penduduk. Sepertinya normal, tapi yang menjadi masalah adalah kebanyakan dokter tinggal di kota besar seperti yang saya tuliskan di atas. Tidak hanya dokter saja yang terjun ke daerah terpencil ini tapi juga bidan, perawat dan tenaga kesehatan yang bergabung dalam satu tim.

 Berbeda dengan PTT, dokter yang akan bergabung dengan program Nusantara Sehat harus menjalani tes dulu. Jika ia lulus tes maka ia akan mendapatkan pelatihan selama 5 bulan. Dokter yang lulus tes juga harus mau ditempatkan dimanapun juga. Ini tertera pada syarat program Nusantara Sehat. Program ini tidak wajib bagi para dokter jadi jika ada dokter yang tidak mau ditempatkan di desa terpencil maka jangan ikut program Nusantara Sehat. Apa untungnya buat dokter yang bergabung dengan program Nusantara Sehat? Pengabdian... itu saja.
 [caption caption="Dokter Mari S Purba (dok.yayat)"]

[/caption]Mendengar penjelasan dokter Mari S Purba yang ditugaskan di distrik Minati Boven Digul Papua sungguh membuat saya merinding. Dokter Mari tergerak untuk mengikuti program penempatan ini demi mengabdi pada negara. Padahal saat mendaftar, Dokter Mari sedang bekerja di sebuah rumah sakit. Niat tulusnya membuat ia meneguhkan diri untuk ikut tes dan lulus. Pelatihan selama 5 bulan dijalaninya dengan lancar. Dokter Mari sama sekali tidak tahu di mana itu Boven Digul. Perjalanan panjang dan berat menuju tempat tugas dijalaninya dengan ikhlas. Semua rasa lelah hilang saat ia tiba di Boven Digul dan disambut hangat oleh penduduk setempat. Dokter Mari bertugas di daerah ini selama dua tahun.

Berapa gaji yang diterima oleh seorang dokter yang mengikuti program Nusantara Sehat? Total yang ia terima adalah 11 jutaan lengkap dengan tunjangan namun belum dipotong pajak ini itu. Dokter Mari punya kisah sedih mengenai gajinya. Ada tunjangan yang harus ia perjuangkan dengan air mata untuk mendapatkannya. Akhirnya dengan perjuangan panjang, tunjangan yang menjadi haknya ia dapatkan. Namun.. saat banyak dari kita bersuka cita lebaran kemarin karena mendapat Tunjangan Hari Raya, dokter yang menjalani tugas di Nusantara Sehat tidak mendapatkannya. Namun saya tidak mendengar penyesalan dari Dr. Mari, yang ada hanyalah rasa bangga karena ia diberi kesempatan untuk mengabdi.

Prof Dr dr Nila Moeloek yang hanya bisa hadir sebentar karena dipanggil pak Jokowi ke istana mengatakan salah satu tujuan Nusantara Sehat adalah untuk mengubah perilaku masyarakat desa terpencil soal kesehatan. Usaha kesehatan itu ada dua menurut bu Mentri Nila Moeloek yaitu usaha kesehatan perorangan dan usaha kesehatan masyarakat. Bu Nila Moeloek mencontohkan soal toilet yang buat kita menjadi fasilitas wajib yang ada di rumah, tapi buat masyarakat daerah terpencil adalah hal yang sangat sulit untuk mempunyai toilet. Kesadaran untuk sehat belum ada disamping belum ada yang mengajari bagaimana hidup sehat.
 [caption caption="Drg. Usman Sumantri Msc (dok.yayat)"]

[/caption]Ada pertimbangan lain kenapa Nusantara Sehat menerjunkan tim ke daerah terpencil dan bukan hanya 1 dokter seperti program PTT. Tim ini terdiri dari dokter, perawat, Bidan, dokter gigi, tenaga kesehatan dan lain-lain. Salah satunya adalah agar tim ini bahu membahu mengatasi masalah di daerah tugasnya. Kalau terjun sendirian di puncak Jaya nanti baru sebulan sudah minta pulang, kalau satu tim malah bisa lupa dengan pacar di Jakarta, kata Bu Nila sembari bercanda. Tapi memang benar, ada yang akhirnya menikah dengan warga setempat, namanya juga jodoh ya.

 Ada PR besar bagi Kementrian Kesehatan mengenai program Nusantara Sehat yaitu sosialisasi. Belum semua fakultas kedokteran dari banyak perguruan tinggi di Indonesia mengerti tentang program ini. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Dani dari Universitas Maranatha Bandung. Ia datang karena ingin tahu apa itu program Nusantara Sehat. Ia ingin membagikan pengetahuan tentang Nusantara Sehat pada mahasiswanya. Sebenarnya banyak mahasiswa yang ingin ikut program ini karena pengabdian dan wujud bela negara namun belum banyak tahu tentang program ini.

 PR besar lainnya adalah para dokter yang telah selesai menunaikan tugas di Nusantara Sehat belum tentu bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang dituju karena untuk mengikuti pendidikan ini mereka harus melalui tes yang entah kenapa, walau mereka bisa mengerjakannya, tapi mereka tidak lulus tes ini. Semestinya ada keringanan khusus bagi para dokter yang telah berjuang di desa terpencil ini agar bisa melanjutkan pendidikan menjadi dokter spesialis. Penghargaan patut diberikan pada para dokter muda yang mau mengabdikan diri dan memenuhi ucapan bu mentri Nila Moeloek untuk mewujudkan rasa bela negara. 

[caption caption="Bertanya tentang regulasi (dok.yayat)"]

[/caption]Diskusi kemarin ditutup dengan kalimat-kalimat indah dari Kang Maman Suherman yang hadir sebagai moderator. Kang Maman memang paling jago merangkai kalimat. Berikut penggalan notulen dari Kang Maman untuk para dokter :

 "Anda adalah orang-orang terpilih yang dipilih Tuhan untuk mengawal dan menjaga kepingan surga yang diturunkan Nya ke muka bumi, yang tidak cuma berbentuk pulau Jawa semata atau kota semata tapi terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga pulau Rote, dari yang tidak tahu arti dan manfaat mandi, sampai yang bermandikan air mineral dan cahaya gemerlap kota, dari yang tidak pernah melihat dan mengetahui kriteria jamban sampai yang di rumahnya bertebaran belasan jamban nan mewangi. Apa lagikah yang membuat Anda ragu untuk memenuhi panggilan ibu pertiwi?" 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun