Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pinjam Dana Tunai itu Nggak Apa-apa, Asal Ikuti 6 Tips Ini

26 Mei 2024   22:45 Diperbarui: 3 Juni 2024   12:01 2860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biaya hidup makin meningkat (sumber: Freepik)

Hidup di zaman sekarang itu penuh tantangan, terutama soal keuangan. Biaya hidup yang terus naik, kebutuhan mendesak yang kadang muncul tiba-tiba, dan mimpi jangka panjang seperti punya rumah sendiri atau membiayai pendidikan anak, bikin kita harus lebih pintar dalam mengatur uang. Salah satu cara terbaik buat menghadapi semua ini adalah dengan menambah pemasukan. Nggak cuma membantu menyeimbangkan anggaran bulanan, punya sumber pendapatan tambahan juga memberikan rasa aman dan fleksibilitas finansial.

Eh tapi sebelum berniat menambah pemasukan, pastikan dulu kebutuhan kita itu bukan karena FOMO. Postingan di media sosial yang selalu pamer kebahagiaan sering banget bikin kita ngerasa FOMO (Fear Of Missing Out). Ada rasa takut dan cemas kalau kita ketinggalan tren atau hal-hal terbaru. Update status teman-teman bikin kita ikutan pengen karena ngeliat mereka kayaknya asik banget menikmati hidup. Akhirnya, kita jadi bertindak konsumtif dan boros.

"Sebenarnya konsumtif itu nggak apa-apa kalau ada uangnya. Tapi, kalau uangnya nggak ada pakai pinjam macam-macam buat beli secangkir kopi itu sama sekali nggak wise," kata Ayu Sara Herlia, Financial Literacy Specialist dan founder @mamaber.uang di acara kemarin. 

Banyak orang menambah pemasukan dengan cara meminjam uang dari pinjaman online. Tentu ini bukan sesuatu yang bijak mengingat bunga pinjaman online itu tinggi. Bukannya masalah finansial selesai malah menambah masalah baru dengan hutang yang menumpuk. 

Mbak Ayu Sarah (sumber: yayat)
Mbak Ayu Sarah (sumber: yayat)



Indra Meyman Harefa, Head of Regional Non Auto Business Adira Finance, juga mengingatkan, jangan sampai kita terjebak dalam pinjaman yang seharusnya dihindari. Kita harus pintar-pintar memilih pinjaman yang tepat. Hati-hati sama pinjaman online yang memberatkan dan ilegal.

Sementara mas Dwi Nopianto dari AXI Adira Finance, barang itu nggak terasa mahal kalau kita punya uang. Semua orang kan punya kemampuan kantong yang beda-beda. Jadi, kita harus ingat tujuan beli sesuatu itu apa dan untuk siapa. Fokus aja ke fungsinya. Kalau fungsinya udah terpenuhi, ya itu udah cukup. "Cukup beli fungsi, bukan gengsi," katanya.

Menekan Pengeluaran Hidup Dengan Menjalani Frugal Living

Frugal living atau hidup hemat lagi naik daun nih. Tapi, sebelum kamu ikut-ikutan tren ini, ada baiknya kamu paham dulu tujuannya. Buat apa sih melakukan frugal living? Yang pasti, tujuannya harus jelas. Soalnya, frugal living versi masing-masing orang tuh beda-beda.

Jaman sekarang, banyak orang yang asal hemat tanpa lihat budget. Ujung-ujungnya malah pinjam ke pinjol (pinjaman online). Nah, ini yang harus dihindari. Frugal living bukan berarti hidup susah, tapi lebih ke arah bijak mengatur pengeluaran sesuai kemampuan.

Ada juga yang nggak setuju sama konsep frugal living. Mereka bilang hidup itu harus dinikmati. Kalau pengen lebih nyaman, mending cari penghasilan tambahan daripada cuma ngurang-ngurangin pengeluaran. Hidup hemat sih boleh aja, tapi kalau nggak ada tujuan yang jelas, ya buat apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun