Macet, adalah kata yang sudah akrab di telinga orang-orang yang tinggal di Jakarta. Sampai ada ungkapan yang bilang, kalo nggak macet namanya bukan Jakarta.Â
Macetnya jalan raya ibukota bukan hanya membuat stress warga yang beraktivitas didalamnya, tapi membuat kendaraan jadi stress juga. Kinerja kendaraan bekerja lebih keras saat macet, apa efeknya buat performa kendaraan kita dalam jangka panjang?
Saya gerakkan kaki saya untuk menghilangkan rasa pegal. Kemacetan yang saya alami siang itu mempengaruhi gerak kaki dalam mengimbangi laju motor yang saya naiki.Â
Entah berapa puluh kali saya naik turunkan kaki karena motor saya bolak balik harus berhenti. Sepanjang Jalan Mampang Raya macet luar biasa. Sejauh mata memandang hanya kendaraan yang padat terlihat dengan klakson dan deru kendaraan bersaing keras bunyinya.
Hari masih menunjukkan pukul 9 pagi, namun matahari sudah menyinarkan cahayanya dengan galak. Panas matahari ditambah panas knalpot kendaraan membuat macet ini kian berat dijalani. Tapi saya nggak bisa berhenti dan minggir barang sejenak. Ada pertemuan penting yang harus saya jalani sejam lagi.
Macet memang sahabatnya orang Jakarta, namun setiap mengalaminya lagi dan lagi, saya kerap merasa sebal juga. Kemacetan makin parah saat Jakarta giat membangun.Â
Demi mengurangi kemacetan, infrastruktur penunjang transportasi banyak dibangun. Jalur MRT sudah selesai dan LRT masih dalam proses pembangunan.Di sisi lain pembangunan infrastruktur membuat kemacetan makin menjadi-jadi.
Saya kerap menggunakan motor untuk wara wiri ke sana ke mari. Motor bisa menyelip di antara kendaraan, jadi lebih cepat sampainya ketimbang menggunakan kendaraan roda empat. Motor yang saya gunakan tipe matic, karena enak banget ngendarainnya.. tinggal gas rem menggunakan tangan. Keluaran produsen motor yang punya tagline Semakin Terdepan. Ada motor non matic sih di rumah, tapi tingkat kepegalan kaki lebih tinggi jika saya menggunakan motor yang pake gigi.
Menjalani macet menggunakan motor membuat penunggang dan kendaraannya harus bekerja keras. Kaki pegal, punggung pegal, tangan pegal itu kerap dialami pengendara motor. Sementara mesin panas, kampas rem cepat aus, komponen bermasalah.. ini beberapa hal yang dialami motor karena sering stop and go saat macet. Motor akan makin bermasalah kalo cara mengendarainya juga kasar.
Saya suka sebal sama pengendara yang suka menjalankan motor dengan kecepatan tinggi saat macet, jadi gas rem gas rem terus. Mungkin maksudnya biar cepet terbebas dari macet, tapi motornya stress banget itu. Mesin jadi lebih cepet panas, bensin juga terkuras dan cara mengendarai motor begini membahayakan pengendara lainnya. Cepat itu perlu tapi keselamatan di jalan lebih penting.
Supaya motor nggak ngambek karena dibawa bermacet-macet, maka motor harus dirawat. Selain men-servis motor secara berkala di bengkel langganan dan ganti oli, saya gunakan bahan bakar berkualitas agar kinerja mesin motor saya tetap prima.Â
Pernah ngalami motor mogok? Motor mogok banyak penyebabnya, salah satunya salah memilih bahan bakar. Macet bikin proses pembakaran di mesin makin tinggi so butuh bahan bakar dengan oktan tinggi biar proses pembakarannya sempurna.
Saya pilih Shell V-Power sebagai bahan bakar motor saya. Shell V-Power punya teknologi DYNAFLEX dengan 3 kali molekul lebih banyak yang mampu membersihkan endapan dan mengurangi gesekan hingga 80%.Â
Tes laboratorium menunjukkan molekul pengurang gesekan memperkecil energi yang terbuang akibat panas. Makin sedikit energi yang terbuang, efisiensi dan performa kendaraan yang semakin baik. Shell V-Power juga memaksimalkan kinerja bahan bakar dan perfoma mesin jadi lebih optimal.Â
Kalo mesin motor kinerjanya optimal, perawatan mesin jadi nggak susah. Nggak perlu bolak-balik ke bengkel terus karena mesin bermasalah. Itu artinya menghemat pengeluaran uang dari biaya servis. Trus.. Shell V-Power juga bikin motor saya hemat bahan bakar. Jadi nggak sering mampir ke pom bensin buat isi bensin. Artinya saya menghemat pengeluaran lagi.
Macet nggak bisa kita hindari, selama pembangunan terus berjalan dan volume kendaraan tidak berkurang maka kita akan selalu berhadapan dengan kemacetan. Yang terpenting adalah siapkan fisik dan mental dalam menghadapi macet dan rawat kendaraan agar kinerjanya optimal. So.. pengendara dan kendaraan nggak akan stress menghadapi macet.