Mohon tunggu...
Andrias S
Andrias S Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Outward Bound Training

28 Januari 2019   13:55 Diperbarui: 28 Januari 2019   14:45 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu metode pelatihan yang memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah Outward Bound Training. Mulai diperkenalkan di Indonesia pada akhir tahun 80an Outward Bound Training terus berkembang pesat hingga dekade tahun 2000an. Outward Bound Training pada awalnya dikembangkan oleh Kurt Hahn pada tahun 1941 dari sebuah metode pelatihan bagi calon-calon (kadet) pelaut di Inggris. Kemudian oleh Kurt Hahn diperluas aplikasinya ke bidang pendidikan dan terus berkembang hingga ke sektor pengembangan SDM di bidang industri.

Namun sangat disayangkan pada beberapa tahun belakangan ini kualitas Outward Bound Training di Indonesia semakin menurun. Banyak orang lebih senang menyebutnya outbound training dan hanya sebagai kegiatan pelengkap dari sebuah pelatihan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan juga hanya sebatas untuk kesenangan saja (fun games), dengan permainan-permainan tersebut orang-orang sudah menyebutnya sebagai outbound training. Di lain pihak, konsumen (klien) pelatihan juga lebih suka dengan kegiatan outbound tersebut, selain menghemat biaya juga lebih mudah dan menyenangkan (mungkin sebagai sarana penyegaran saja setelah sesi indoor).

Kondisi ini sangat memprihatinkan, ini seperti ayam dan telur, siapa yang lebih dulu menciptakan kondisi ini, apakah lembaga pelatihan atau kliennya (konsumen). Lembaga pelatihan biasanya bekerja sama dengan para penggiat alam terbuka atau mahasiswa pencinta alam dalam merancang suatu kegiatan Outward Bound Training, karena memang diperlukan keterampilan khusus untuk itu. Para trainer membuat konsep pelatihan dan para pakar kegiatan alam terbuka membuat simulasi permainannya, atau trainer yang memiliki keterampilan berkegiatan di alam terbuka menyusun sendiri simulasi permainannya dibantu penggiat alam terbuka. Kerjasama ini terus berlangsung secara harmonis bahkan para penggiat alam terbuka banyak juga akhirnya mempelajari keterampilan atau meningkatkan kompetensinya sebagai trainer.

Perkembangan kegiatan Outward Bound Training pada dekade 90an menciptakan persaingan yang cukup ketat. Perusahaan yang menggunakan metode outward bound ini juga semakin meningkat bahkan menjadi trend saat itu, perusahaan yang sudah menjalankan Outward Bound Training adalah perusahaan yang bonafid. Ada dua kemungkinan yang memicu degradasi kualitas Outward Bound Training: pertama persaingan ketat antar provider sehingga terjadi permainan harga, kedua trend Outward Bound Training membuat perusahaan dengan anggaran pelatihan yang rendah melobi provider untuk menjalankan Outward Bound Training "seadanya" sesuai anggaran mereka.

Kegiatan Outward Bound Training yang seadanya tersebut semakin meningkat karena adanya respon juga dari provider, terutama provider yang seadanya juga yaitu sekumpulan penggiat alam terbuka yang belum memahami esensi Outward Bound Training. Mereka menciptakan paket-paket pelatihan Outward Bound Training hemat dengan hanya fun games. Pada akhirnya provider Outward Bound Training harus menyiasati kondisi ini, bahkan ada yang tidak lagi menggunakan metode ini. Sedangkan provider "abal-abal" terus meningkat dengan paket hematnya, ditambah dengan hotel-hotel atau vila-vila yang menyediakan jasa outbound fun games di lokasinya masing-masing.

Mengembalikan Outward Bound Training pada Jalurnya

Tulisan ini bertujuan untuk mengembalikan Outward Bound Training pada track-nya dan mengedukasi para provider maupun pengguna metode pelatihan ini. Dengan mengetahui esensi dan karakteristik yang sebenarnya diharapkan para provider dan pengguna dapat menjalankan Outward Bound Training sesuai dengan kemampuan masing-masing tanpa menurunkan kualitas metode pelatihan ini. Kendala lokasi yang spesifik untuk kegiatan pelatihan ini sehingga berpengaruh pada anggaran akan dapat diminimalkan. Kegiatan pelatihan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan organisasi masing-masing.

Pemahaman tentang manfaat dan dampak dari kegiatan Outward Bound Training akan membuka wawasan konsumen untuk menentukan kegiatan pelatihan yang tepat bagi SDM-nya. Para provider juga termotivasi untuk meningkatkan kompetensinya dalam memberikan layanan Outward Bound Training, saat ini memang sudah ada AELI (Asosiasi Experiential Learning Indonesia) yang melakukan sertifikasi bagi fasilitator Outward Bound Training, semoga tulisan ini akan menambah wawasan para fasilitator.

Esensi dan Karakteristik Outward Bound Training

Esensi dari Outward Bound Training adalah belajar dari pengalaman (experiential learning) dan menstimulasi secara fisik dan psikis. Kegiatan simulasi yang menyerupai kondisi sebenarnya dan suasana yang dibangun mendorong pembelajaran berjalan lebih efektif. Dalam kegiatan Outward Bound Training tidak hanya peserta yang belajar namun fasilitator juga karena terlibat dalam pengalaman yang dibangun.

Ada beberapa komponen Outward Bound Training yang membentuk karakteristik dari metode tersebut. Komponen-komponen tersebut adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun