Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melihat Kabar Terakhir Konflik Yaman : Ratusan Ribu Anak Terlantar dan Kurang Gizi

21 Oktober 2015   11:13 Diperbarui: 21 Oktober 2015   11:36 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Korban Konflik Yaman

Deru dan desingan peluru serta roket kelas berat bersahutan dari tanah Suriah. medan pertempuran Suriah bahkan kini tengah menjadi ajang unjuk kekuatan antara blok barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan blok timur yang digawangi oleh tentara Rusia di bawah kendali Bashar al Assad. Jutaan gelombang pengungsi Suriah yang masuk ke tanah Eropa pun memenuhi pemberitaan media.

Di sela panasnya situasi Suriah, kabar terbaru dari gejolak pemuda Palestina yang memberontak terhadap kebijakan Israel di Yerussalem pun dikhawatirkan akan meletuskan Intifada Palestina jilid ke 3.

Namun masih ingatkan Anda bahwa sesungguhnya masih ada kemelut lain selain Suriah dan Palestina yang membawa penderitaan dalam jumlah besar di timur tengah?

Dikabarkan, Krisis kemanusiaan di Yaman makin memburuk, Penderitaan masih terasa dan diprediksi akan semakin meningkat. Menurut laporan terakhir Badan Anak-anak di bawah bendera PBB, UNICEF melansir data bahwa kini di Yaman, ada setengah juta anak-anak yang terancam kurang gizi dan menderita kelaparan.

Masihkah kita menutup mata terhadap gejolak perang yang masih berlangsung di Yaman?

Konflik di Yaman memang belum berumur lebih lama dibanding gejolak Suriah dan Palestina yang sudah berada hitungan tahun bahkan puluhan tahun lamanya. Konflik Yaman baru berawal di bulan Maret 2015 silam. Namun berdasarkan laporan yang dirilis oleh UNICEF, 500 ribu jiwa anak-anak yang menjadi korban perang di Yaman dengan kondisi kelaparan dan kurang gizi telah mengalami peningkatan 3 kali lipat sejak perang mulai berkecamuk.

Untuk diketahui, sebelum konflik berkecamuk di negeri Yaman, negeri itu sudah mengimpor 90 persen lebih bahan makanan mereka dari luar. Hal ini terpaksa dilakukan karena faktor kemiskinan dan sulitnya perkembangan ekonomi di Yaman. Namun kondisi perang yang diawali dengan gempuran tentara Arab Saudi membendung laju militan Houthi telah ikut memblokade pasokan konsumsi ke Yaman untuk mencegah al-Houthi memafaatkan jalur itu guna memasok persenjataan mereka, seperti yang dilansir oleh Reuters.

Diberitakan oleh CNN, Afshan Khan selaku Direktur UNICEF mengatakan prediksi yang mengkhawatirkan bahwa kini Yaman sedang menghadapi potensi bencana kemanusiaan yang sangat besar. Bahkan dikhawatirkan akan melebihi apa yang sedang terjadi di Suriah. Tingkat malnutrisi pada anak-anak yang dilaporkan sangat kritis.

Berdasarkan data yang dilansir UNICEF, sedikitnya ada 537 ribu anak-anak yang mulai nampak perubahan di tubuh mereka, perubahan yang berujung pada hal negatif karena faktor kelaparan dan gizi buruk. sementara 1,3 juta lainnya menderita malnutrisi sedang.

Bagaimana sesungguhnya kondisi terakhir dari konflik di Yaman? Sejauh ini, data yang dihimpun dari berbagai sumber lembaga kemanusiaan internasional telah ada setidaknya 5.400 orang tewas. Angka korban tewas ini masih akan terus berlanjut selama pasukan militer yang dipimpin oleh Arab Saudi masih menggempur beragam sudut di Yaman demi meredam kekuatan militan Houthi. (cal) img : tribune.co.uk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun