Mohon tunggu...
yayan walangare
yayan walangare Mohon Tunggu... Guru - yayan walangare

memuat artikel- artikel penting

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpin yang Mengayomi dan Melindungi Rakyatnya

8 Desember 2021   20:56 Diperbarui: 9 Desember 2021   06:03 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru- baru ini Gubernur Nusa Tenggara Timur( NTT) Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat  Menjadi Trending Topic perbincangan Publik. Ketenaran Seorang Gubernur di sebabkan Beredar Video Gubernur Beraduh Mulut Dengan Masyarakat Dan Tokoh adat di Wilayah Sumba Timur.

Dalam Selah Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke wilayah Sumba Timur beberapa Minggu yang lalu di Sambut Meriah Oleh bupati , Para tokoh adat dan Masyarakat. Kedatanga Gubernur tentu sangat dinanti dan dirindukan Oleh Masyarakat Sumba Timur, Karena Pada Kesempatan Emas itu mereka bisa menyampaikan langsung kepada Pemimpin (Gubernur), atas apa yang menjadi Persoalan di Wilayah Sumba Timur. Dalam Kesempatan dialog dengan toko adat, masyarakat  Sumba timur Gubernur menyampaikan  maksud dan tujuan kedatangannya beserta rombongan ke daerah tersebut,untuk memohon restu dan keiklasan dari Semua Komponen masyarakat meyerahkan sebagian tanah mereka keperintah Provinsi secara hibah untuk di jadikan lokasi Peternakan Sapi, dengan berbagai macam- macam penjelasan Gubernur manfaat ketika lahan ini sudah menjadi Gudang Sapi, maka akan membantu Efektifitas Ekonomi masyarakat di sekitar daerah tersebut, serta akan menghidupkan Masa depan Anak- anak serta cucu mereka di kemudian hari.

 Dalam video yang beredar Para tokoh adat dan masyarakat  sangat mendukung  program yang  di agendakan oleh pemerintah tersebut, Tetapi Para toko adat dan Masyarakat Meminta Kepada Gubernur untuk terlebih dahulu meyerahkan aliwaris kepemilihkan   tana , sebelum tanah tersebut di hibahkan kepada pemerintah.

Itu saja permintaan saya mewakili Masyarakat Bapak Gubernur.... Ungkap Tokoh adat tersebut.

Tetapi Gubernur Malah merespon bahwah ketua toko adat tersebut Melawan dan meminta ganti rugi atas tanah mereka yang di hibakan kepemerintah  ,maka  terjadi argument dan petengkaran Anatara Gubernur dengan toko adat tersebut. seketika itu juga  dan tidak segan- segan Gubernur  mengelurkan kata- kata yang tidak etis dengan sebutan Monyet!!.

 Sunggu meyakitkan kata- kata dari seroang Gubernur untuk Rakyatnya, apakah begitu ciri Khas seorang Pemimpin???.

Kita Ketahui bahwa Pemimpin adalah orang yang di percayakan yang selalu ada hati dengan rakyat, dan melindungi ,mengayomi serta memberi perhatian kepada rakyat yang lapar dan tertindas. Tetapi  apa yang di tunjukan oleh seorang Gubernur bertolak belakang Dengan Defenisi Seorang Pemimpin. 

" Menyebut Kata Monyet kepada Rakyat Sama hal menghina atau lebih tepatnya mengadung Rasis permusuhan antara Pemimpin dan Bawahannya. Tidak ada lagi Nilia etika, Moralitas  yang di tanamkan dalam diri Seorang Gubernur, Memberi contah dan perilaku yang tidak mencerminkan Sebagai Seorang Gubernur. 

Mereview lagi Kebelakang, dimana Gubernur Ketika Saat Masa Kampanye untuk merebut hati Masyarakat Sumba dengan memanggil bapa, mama , bersaudara dengan janji- janji yang sangat menggiurkan   sebagai tanda Kecintaan kepada Masyarakat, tetapi kali ini kata- kata dan janji manis itu hanyalah alat untuk modal memikat Hati Masyarakat. Sunggu di sayangkan....

Apalagi setah video Tidak etis itu di Viralkan ,( perdebatan Gubernur vs Toko adat Sumba timur), beredar juga video janji- janji Gubernur selama masa  kampanye untuk mengirimkan Anak- anak mudah NTT  bersekolah kelur Negeri, Menyaipakan Pelatihan kerja bagi Masyarakat NTT agar lebih terampil dalam Bekerja. Benar Kata Orang Janji- janji Manis dalam Politik , Hanya Sebagai alat  dan  cara untuk Mendapatkan kekuasaan . Selebihnya Itu di ibarkat seperti Parfum Cc, Wangi.... Tetapi Palsu? 

Sama juga dengan janji, manis di awal, tawar di Akhir...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun