Mohon tunggu...
yayan walangare
yayan walangare Mohon Tunggu... Guru - yayan walangare

memuat artikel- artikel penting

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nuansa Natal dalam Senyap dan Sunyi

4 Desember 2021   08:19 Diperbarui: 4 Desember 2021   08:24 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

November bersemi, membawa kabar kalau natal dan tahun baru semakin dekat. Pemberlakuan kegiatan aktifitas , mulai dari kegiatan belajar anak- anak di sekolah,  perkantoran, bahkan aktifitas masyarakat umum di tertibkan secara terbatas. Sengaja diterapkan dan di tingkatkan secara tegas pemberlakuan Pembatasan Kegiatan  Masyarakat ( PPKM ) Level Tiga, sebagai bentuk kewaspadaan dan untuk menekan laju penularan covid- 19 serta mengendalikan kapasitas rumah sakit yang menangani pasien covid- 19 agar tidak over capacity.

Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan PPKM Level tiga menjelang hari raya umat kristiani, tentu kebijakan yang di ambil pemerintah mengandung pro- kontra di ruang publik. segelintir orang mengatan tidak ada toleransi antar umat beragama, karena pemberlakuan ini di tepat hari raya, dimana hari raya merupaka hari yang selalu memberi dampak euporia tersendiri bagi masyarakat yang merayakan. ada juga yang mengatakan pemberlakuan PPKM level tiga sebagai bentuk bisnis para para elite politik, sehingga yang melakukan tarnsasi mudik harus mengeluarkan biaya besar ( test PCR atau Swab Test), salah satu syarat melakukan perjalanan.kalau kita terpengaruh dengan pragdima dari setiap sudut pandang yang berbeda, maka kita akan terjerumus dalam analogi dan kesimpulan yang sama. 

Pemberlakuan PPKM level tiga, bukan hanya terjadi pada bulan Desember kali ini, tetapi bulan- bulan sebelumnya pemberlakuan aktifitas kegiatan masyarakat pun sudah di terapkan.  tinggi nya angka penularan covid di republik ini semakin deras kewaspadaan pemerintah atas problem covid yang tak perna usai. 

November sama halnya dengan bulan- bulan kemarin yang selalu hadir memberi ruang kreasi kepada setiap insan. November banyak memberi momen yang selalu di kenang, kenangan yang tidak diabaikan dan terlupakan. banyak cerita  dan kisah yang terjadi pada bulan November, selain gempar wacana pemberlakuan PPKM level tiga, sebagai upaya tingkat kewaspadaan pada diri saya dengan varian covid yang semakin naik, saya menyibukan diri dengan mengikuti berbagai lomba yang yang di selenggarakan oleh TMB atau sering disebut Taman Baca Masyarakat NTT. ( Mohon maaf saya sharring sedikit pengalaman saya di bulan november**** heeeeeee.......heeee).

Pada kesempatan ini saya, mengikuti lomba menulis opini kategiri guru, saya mengangkat topik anak- anak salah menganalisa digitalisasi dalam lingkungan belajar. berbagai ulasan yang panjang dan sistematis saya utarakan dalam tulisan saya dan alhasilnya puji tuhan ketika dibacakan pengumuman perlombaan saya mendapat kategori Juara dua dalam lomba opini prov NTT. 

Tidak terlepas dari november akan segera berakhir, diawal bulan desember semakin jelas wacana PPKM level tiga, yang artinya kegiatan aktifitas, euporia menyambut pesta kelahiran yesus bagi umat yang merayakan terbungkus dalam bingkai suasana natal senyap dan sunyi. begitulah sejatinya kata sunyap dan sunyi masih melekat dengan kata bersemi, bersemi walaupun dalam senyap dan sunyi, tetapi tetap iman dan produktif. 

Kegiatan - kegiatan menyambut hari raya Natal dan tahun baru yang sebelumnya berbagai ekspresi yang unik sebagai wujud kegembiraan menyambut nata dan tahun baru seperti, membuat kandang natal, membuat posko kandang natal, meriam bambu, petasan dan berbagai euporia lain, kali ini hanya terbungkus dalam senyap dan sunyi. PPKM betul- betul mengutarakan pikiran kita bahwa sesunggunya natal dan tahun baru itu di warna dengan senyap dan sunyi. seperti kisah yesus yang kita dengar, dimana dia dilahirkan di sebuah kandang yang hina dan tanpa dibaluti oleh aksesoris mewah seperti halnya kita sekarang yang semua serba mewah.

Arti dan kesaksian hidup yesus mengajarkan kita bahwa sesunggunya natal dan tahun baru itu, bukan soal eupori, bukan soal hidup mewah, tetapi tentang persiapan hati dan batin kita menyambut tuhan dalam keadaan Senyap dan sunyi. jadi mari kita mengikuti instruksi pemerintah dengan mentaati, bukan memberikan pandangan atau pragdima lalu kita membuat kesimpulan sendiri. natal dalam keadaan senyap dan sunyi, tetap iman dan semoga tulisan singkat saya membawa perenungan dalam kehidupan kita menyambut Natal dan Tahun Baru. 

BY: Yohanes Walangare

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun