Hal yang sering membuat anak-anak kos termasuk saya jatuh lemah dan tak berdaya adalah rasa rindu kepada orang tua. Entah kenapa disaat anak kos termasuk saya tidak disibuki dengan kegiatan apapun maka kegalauan pun terjadi. Sering menangis di dalam kamar adalah respon yang keluar dari dalam diri sendiri. Ingin menelfon tetapi enggan melakukan dan takut orang tua mengira sedang terjadi apa-apa kepada kita. Tetapi jika tidak ditelfon L hmm, hati ini rasanya teriris-iris. Sungguh hal yang menyakitkan.
Tetapi satu hal yang membuatku tegar dimana kala rasa rindu itu melanda adalah kehadiran dan motivasi-motivasi yang diberikan oleh orang tua dan sahabat-sahabatku. Meskipun kami tidak berada pada lokasi yang sama namun hati dan pikiran kami selalu menyatu. Sempat heran dan bingung, karena di setiap aku merasa kesepian dan kehilangan arah, orang tua dan sahabat-sahabatku selalu ada. Seakan-akan mereka juga merasakan kesedihan ku. Mereka langsung menelfonku padahal aku tak memberi kabar apapun kepada mereka. Pokoknya mereka punya contact batin deh samaku, hehe.
Mereka menghiburku secara bergantian. Bergantian dalam arti seolah-olah di skenario atau berjadwal untuk menghiburku. Padahal orang tua dan sahabat ku tidak berdekatan. Pada intinya mereka ada disaat yang aku sendiri terkadang tidak mengira itu semua akan ada. Sehingga timing untuk aku merasakan kegalauan itu menjadi minimalis, hehe.
Satu pesan yang selalu ku ingat dari orang tuaku untuk menghindari kegalauan adalah “boruku jangan sedih-sedih ya, kalau kamu rindu lihat foto mama dan bapak lalu berdoalah kepada Tuhan dan mintalah kekuatan dariNya serta jangan kecewakan perjuangan kami yang bersusah payah mengumpulkan biaya untuk membiayai kuliah mu di tanah perantauan ya boru. Tetap semangat belajarnya” (boruku artinya putriku).
Sedangkan pesan yang selalu ku ingat dari sahabatku adalah “ nov, kita gak boleh cengeng! Rindu terhadap orang tua itu hal yang wajar tapi kita tidak boleh larut dalam kesedihan itu. Tapi kita harus bisa menjadikannya sebagai kekuatan untuk menambah semangat belajar kita. Ingat orang tua kita menginginkan hasil prestasi yang baik bukan tangis rindu kita, semangat nov J” (nov itu panggilan sahabatku kepadaku)
Dan kalimat motivasi itulah yang membuatku sampai saat ini, menjadi pribadi yang lebih kuat lagi. Semangat J
@ruthchilalahie
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI