Mohon tunggu...
yayang regista
yayang regista Mohon Tunggu... Saya orangnya suka bercanda

Saya adalah salah satu mahasiswa aktif di Surabaya. Saya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang baru. Saya juga memiliki hobi yaitu berenang dan menggambar. Disini saya ingin melatih untuk menulis artikel atau berita sesuai kemampuan saya. Hello everyone, I would like to thank you for reading my article. I hope it inspires you all!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dari Jombang untuk Negeri : Inovasi Koperasi Merah Putih dalam Gerakan Ekonomi Rakyat

25 September 2025   11:37 Diperbarui: 25 September 2025   11:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jombang – Kehadiran Koperasi Merah Putih di Jombang mulai menjadi sorotan. Sebagai sebuah gerakan ekonomi rakyat, koperasi ini menawarkan konsep baru dalam mengelola potensi lokal sekaligus memberikan ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat. Namun, pertanyaan besarnya: apakah inovasi ini benar-benar bisa berjalan di lapangan?
Di beberapa kecamatan, koperasi ini telah melakukan uji coba program berbasis digital. Misalnya, penggunaan aplikasi sederhana untuk pencatatan simpan pinjam. Cara ini dianggap lebih transparan dan memudahkan anggota untuk mengetahui saldo serta transaksi mereka tanpa harus datang ke kantor koperasi.Selain digitalisasi, koperasi ini juga mendorong kolaborasi antar-UMKM di Jombang. Produk lokal seperti kerajinan bambu, makanan khas, hingga olahan pertanian dipasarkan bersama di bawah label koperasi. Dengan sistem ini, pelaku usaha kecil merasa lebih percaya diri bersaing di pasar lokal maupun online.
Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Beberapa warga menilai sistem baru ini masih butuh sosialisasi lebih intensif. Masih ada anggota yang belum terbiasa dengan aplikasi digital, terutama kalangan lansia. Mereka mengaku lebih nyaman dengan cara manual, sehingga dibutuhkan pendampingan. Pihak pengurus koperasi Merah Putih Jombang menjawab tantangan itu dengan menyiapkan program pelatihan digital. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa lokal untuk mendampingi anggota, sehingga proses adaptasi teknologi berjalan lebih ramah dan tidak menakutkan.
Dari sisi permodalan, koperasi Merah Putih Jombang mulai menjalin kemitraan dengan beberapa lembaga keuangan syariah. Langkah ini dianggap inovatif karena memberikan akses modal yang lebih aman, sesuai prinsip syariah, dan dipercaya masyarakat Jombang yang kental dengan kultur religius. Selain itu, koperasi ini juga mencoba terobosan sistem bagi hasil yang lebih adil. Alih-alih bunga tinggi, anggota mendapatkan keuntungan sesuai dengan kontribusi modal dan aktivitas mereka di koperasi. Konsep ini diterima baik oleh banyak pihak karena dianggap lebih menyejahterakan.
Meski begitu, ada tantangan besar dalam hal sumber daya manusia (SDM). Tidak semua pengurus koperasi memahami manajemen modern. Beberapa masih bekerja dengan pola lama yang lambat menyesuaikan dengan perubahan. Hal ini bisa menjadi penghambat keberlanjutan. Masyarakat Jombang pun terbelah. Sebagian optimis koperasi Merah Putih bisa menjadi tonggak baru ekonomi kerakyatan, sebagian lain skeptis dan menunggu bukti nyata keberhasilannya. Namun, geliat inovasi ini menunjukkan adanya keseriusan untuk membangun kemandirian ekonomi dari desa.
Berdasarkan temuan dalam dokumen, Koperasi Merah Putih di Jombang memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan. Inovasi yang dilakukan, seperti digitalisasi pencatatan keuangan, kolaborasi antar-UMKM, hingga kemitraan dengan lembaga keuangan syariah, menunjukkan adanya langkah nyata untuk membangun kemandirian ekonomi lokal. Sistem bagi hasil yang lebih adil juga menjadi nilai tambah yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat Jombang yang religius serta menekankan keadilan sosial. Dengan dukungan mahasiswa dalam pelatihan digital, koperasi ini berupaya menjawab tantangan adaptasi teknologi di kalangan anggotanya.
Namun, keberlanjutan koperasi ini sangat bergantung pada penguatan sumber daya manusia, khususnya pengurus yang masih terbiasa dengan pola lama. Tantangan adaptasi teknologi, terutama bagi anggota yang belum melek digital, juga perlu diatasi dengan sosialisasi dan pendampingan berkelanjutan. Meskipun masih ada keraguan dari sebagian masyarakat, geliat inovasi ini mencerminkan keseriusan untuk menghadirkan model koperasi modern berbasis gotong royong. Jika dijalankan konsisten dan terukur, Koperasi Merah Putih Jombang berpotensi menjadi contoh inspiratif bagi gerakan ekonomi rakyat di tingkat nasional.
Jika program-program ini bisa dijalankan secara konsisten, koperasi Merah Putih Jombang berpotensi menjadi model gerakan ekonomi rakyat di tingkat nasional. Dari Jombang, semangat gotong royong dan inovasi bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun