Mohon tunggu...
yayang mustika
yayang mustika Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Aku adalah seorang ibu dan seorang karyawan, yang ingin melatih tanganya untuk menulis di blog, aku senang blogwalking

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berjuang dengan BPJS

4 November 2022   11:19 Diperbarui: 4 November 2022   11:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Berjuang dengan BPJS

Hati gembira setelah baca- baca di grup facebook speech delay bahwa ada orang tua yang membawa anaknya ke klinik tumbang
memakai BPJS, saya langsung bergegas ke faskes dan minta rujukan, setelah menerima surat rujukan barulah ke dokter anak untuk dirujuk ke rumah sakit besar yang ada klinik tumbangnya, kebetulan saya dapat rumah sakit bunda dan anak, rumah sakit ini
salah satu rumah sakit besar di jakarta barat. Berhubung tidak tau prosedurnya seperti apa. Hari pertama datang ke rumah
sakit ternyata harus daftar online, dengan rasa sedikit kecewa karena di hari pertama saya tidak langsung bertemu dokter
anak, melainkan hanya diberitahu soal prosedurnya seperti apa, dan di jadwalkan kembali minggu depannya. Ternyata berjuang
dengan BPJS itu menyenangkan, lari kesana, lari kesini, balik lagi hanya demi anak tercinta ingin seperti anak anak yang
laiinya.

Besar harapan dengan mengikutsertakan anak ke klinik tumbang ada perubahan, pun dengan doa doa selalu ku panjatkan untuk sang
buah hati, semoga lekas di kobul. Melihat dari pengalaman orang tua dulu dengan anak telat bicara mereka biasa saja tidak ada kepanikan, meskipun memang si anak bisa bicara di usia 5 atau 6 tahun tetap saja telat, hal ini akan memengaruhi di saat dia sekolah, susah mencerna pembelajaran, susah berfikir, susah kominukasi. Oleh karena itu saya bersyukur banget diberikan ujian seperti ini,
aku yakin bahwa ini bukan semata mata kesalahan saya melainkan ketetapan dari sang pencipta untuk lebih bersyukur, bersabar
dan ikhtiar. dengan adanya pengalaman ini jadi pembelajaran buat saya bahwa harus memberikan firmasi kepada mereka bukan omong kosong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun