Mohon tunggu...
Yayah Dzarotun
Yayah Dzarotun Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMPN Satu Atap Cibitung

Saya ini seorang ibu yang siap mengabdi untuk kemajuan ibu pertiwi.Bekerja dengan ikhlas demi mengharap ridho Ilahi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setan Gepeng

28 Desember 2022   08:37 Diperbarui: 28 Desember 2022   08:40 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Oleh: Yayah Dzarotun

Panas dan  jengkel,begitulah perasaanku saat ini. Bagaimana tidak, makhluk yang satu ini sudah membuatku hilang kesadaran dan kesabaran.
Mau tahu tidak gaes.Gegara makhluk yang satu ini,
banyak orang yang berubah menjadi tuli ketika mendengar suara azan,ketika dipanggil dan ketika di suruh melakukan sesuatu.Jawabnya hanya satu kata dan itupun tanpa menoleh ke arah si pemberi perintah,"Ya" atau "Sebentar". Apakah mereka bergerak?,"No".

Masih banyak prilaku negatif yang lain yang dilakukan oleh anak-anak remaja dan orang dewasa lainnya.Seperti menjadi  buta,pemalas,pembangkang, menjadi acuh tak acuh dengan orang-orang di sekitar bahkan sudah berani melawan guru dan orang tua. Semua prilaku negatif ini  sudah menjadi virus berbahaya gaes. Apakah Anda sependapat dengan saya?

Terkait dengan permasalahan tersebut,sebagai orang tua sekaligus pendidik, saya merasa takut dan khawatir akan nasib masa depan anak bangsa tercinta ini,khawatir akan nasib para orang dewasa di dalam menjaga keharmonisan rumah tangganya dan masih banyak kekhawatiran lain yang menjadi tugas kita bersama. Yang paling saya khwatirkan juga adalah diri sendiri,saya takut jika setan gepeng ini membujuk dan merayu saya untuk melakukan pembiasaan buruk di sisa umur saya.

Tanpa kita sadari, konten-konten menarik yang disuguhkan di you tube,facebook ,IG ,tik tok dsb merupakan menu terlaris yang disuguhkan oleh si setan gepeng. "OMG,dunia sudah berubah gaes". Banyak remaja dan orang tua yang berkumpul di waktu-waktu yang tidak sewajarnya hanya untuk bermain game online atau permainan lainnya.Sungguh miris sekali.

Jujur,Saya sendiri juga sudah masuk perangkap makluk yang satu ini. Kecanduan untuk melihat konten di tik tok menjadi menu utama di saat sedang beristirahat.Salah satu contoh misalnya berita tentang perseteruan antara Sambo vs Eliezer tak pernah aku lewatkan. Bagaimana dengan Anda?

Bicara soal Setan Gepeng,mengapa saya menyebutnya Si Setan Gepeng?.Mungkin Anda sudah tahu lebih dahulu dari Saya.

Dari paparan yang Saya sebutkan diawal. Sebutan SG (Setan Gepeng) ini adalah istilah untuk gawai atau handphone,benda kecil tipis alias gepeng yang sangat dibutuhkan kehadirannya oleh seluruh  manusia di dunia ini. Bahkan orang cenderung merasakan bahwa barang ini menjadi pacar keduanya."OMG,percaya tidak,rasanya kepingin nangis ketika handphone kita hilang atau ketinggalan".
Tanpa kehadiran SG ,tentu dunia dan seisinya tidak akan berubah drastis seperti ini.

Sebutan SG ini saya dapatkan dari seorang ustad yang menyampaikan tausiahnya di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMPN Satu Atap Cibitung. Dengan bahasa sederhananya ,beliau menyampaikan tausiahnya tentang "Pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhamad SAW".

Sebutan " SG" sungguh membuat anak-anak dan guru merasa kaget dan penasaran. Dan setelah dijelaskan panjang lebar,merekapun memahaminya."Oh,SG itu adalah sebuah handphone",celetuk salah seorang guru.
"Apa yang disampaikan pak Ustad itu bener banget."
"Tanpa kita sadari manusia zaman now sudah mulai terperangkap ke jalan yang tidak sewajarnya"

Pada akhir sambutannya,pak ustad mengajak kepada semua hadirin untuk selalu ingat akan waktu
"Mari kita bertaubat,kendalikan diri agar tetap memanfaatkan gawai dengan bijak dan penuh tanggung jawab".

Bekasi,28 /12/2022
08.22 WIB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun