Mohon tunggu...
Yatmi Rejeki
Yatmi Rejeki Mohon Tunggu... Administrasi - Suka becanda,, biar awet muda.

Wanita biasa dari Jogja

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sate Ratu Jogja dengan Keunikan Rasanya

18 Agustus 2018   14:08 Diperbarui: 18 Agustus 2018   14:15 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman depan Sate Ratu. Foto: dok.pri

Dari segi rasa,memang paha lebih gurih dibanding dada. Dan saya yakin, daging yang digunakan juga fresh. Ketika saya membelah sate dengan sendok, terlihat segar,  aroma tidak terlalu amis, ataupun apek.

Dalam satu porsinya terdapat enam tusuk. Begitu disajikan, udah siap santap deh. Tidak ada tambahan bumbu lainnya, seperti kecap dan sebagainya. Jika kamu kesini, jangan minta lontong ya, karena disini dihidangkan dengan nasi.

Pembakaran dengan ukuran panas sedang dan tehnik bakar yang tepat membuat daging ayam matang merata, tidak gosong, kering maupun alot dan yang pasti empuk. Potongan ayamnya tergolong besar, jika dibandingkan dengan sate lain yang pernah saya temui.

Rasanya emang bikin nagih sih, seiring inginku datang lagi kesana.

Bumbu Botol Sate Ratu dan hasilnya Foto: dok.pri
Bumbu Botol Sate Ratu dan hasilnya Foto: dok.pri
Apa ya rahasia dibalik bumbunya? Detailnya pak budi tidak menceritakan. Tetapi, jika saya atau siapapun mau membikin sate sendiri di rumah, Sate Ratu juga memproduksi bumbu.  

Dikemas dengan botol berisi 300 gr, untuk saat ini masih di jual kisaran Rp.40.000,-  Bumbu ini tanpa bahan pengawet, tetapi bisa bertahan tujuh hari di suhu ruang, dan bisa lebih lama jika disimpan di lemari pendingin. Ramuannya sama persis dengan yang digunakan di kedai Sate Ratu. Jadi, jika dibuat dengan cara dan takaran yang sama, hasilnya akan sama seperti kalau kita beli sate di Sate Ratu. 


Jika masih ragu, pembeli bisa tanya-tanya langsung ke Pak Budi, dengan senang hati beliau akan memberitahu dengan detail. Berinteraksi langsung dengan pembeli sudah menjadi komitmennya, demi menjalin kedekatan dengan pelanggan. Ketika disinggung tentang franchise dan buka cabang, Pak Budi mengatakan saat ini masih idealis, lebih baik memperluas kedainya yang sekarang.

Jadi, sudah terlintaskah buat bakar sate sendiri dengan bumbu dari Sate Ratu ini?

Lilit Basah

Lilit Basah, Foto: dok.pri
Lilit Basah, Foto: dok.pri
Apa terlintas ketika mendengar kata lilit? Tali melilit, perut yang melilit karena lapar atau sate lilit? Semuanya bisa benar, karena bahasa Indonesia kaya makna. Tetapi, untuk kali ini saya akan membicarakan tentang lilit yang ada hubungannya dengan makanan.

Sebelumnya, yang pernah saya nikmati adalah sate lilit. Sepertinya ini sudah umum dan banyak yang pernah merasakannya. Tusuk pada sate lilit adalah batang serai. Dagingnya adalah daging giling. Ada yang mau mbayangin cara menusuknya? Haha... atau cukup rasanya aja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun