Mohon tunggu...
Maya Batari
Maya Batari Mohon Tunggu... Guru - Single Cool

mencintai diri sendiri dimulai dari dalam hati yang selalu berpikir positif dan bahagia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rahasia Cinta Sang Pewaris #Bab 31

10 Mei 2021   06:22 Diperbarui: 10 Mei 2021   06:28 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Jadi, Pak Hadi ini pengusaha peternakan ayam?" Bagus Pandhita menatap sosok pria sebaya Mama Rika yang duduk tenang di depannya.

"Ya, begitulah Mas. Dulu saya hanya memiliki beberapa kolam ikan lele. Tapi saya banting setir ke peternakan, setelah beberapa teman juga membuka usaha yang sama."

"Pak Hadi serius sama Mama saya?" timpal Utari setelah beberapa lama pembicaraan antar lelaki itu berlangsung.

Pak Hadi berdehem sejenak. Pria itu memperbaiki letak kacamatanya. Pria itu terlihat tersenyum sejenak, sebelum meletakkan sendok di atas piring. Dia memindai sejenak pada tiga sosok di sana.

"Maaf jika kedatangan saya mengejutkan Nak Utari dan Nak Bagus. Tapi jika berkenan, saya memang serius ingin mengajak Dek Rika untuk berumah tangga. Saya memang duda, saya pernah menikah tapi belum memiliki anak."

"Jadi, istri Mas Hadi itu meninggal pas mau melahirkan. Bayinya sungsang, dan nyawa keduanya tidak berhasil ditolong." sela Rika penuh simpati.

"Maaf, Pak. Saya nggak bermaksud mengungkit peristiwa itu. Kami turut berduka cita atas musibah itu." Utari merasa sedikit tidak enak.

"Tidak apa-apa. Saya sudah menerima semua itu, sebagai bagian dari takdir hidup. Jadi, Nak Utari. Saya hanya memohon izin, untuk menjadikan Mama Rika sebagai pendamping hidup saya." pria itu menatap Utari penuh harap.

Utari tampak menimbang sejenak. Di matanya, Pak Hadi terlihat sebagai sosok yang kebapakan. Pria itu juga sopan, dan memiliki tutur kata yang halus. Selain itu, Pak Hadi dan sang Mama sudah saling mengenal sejak lama.

"Jika Mama mau, saya juga akan menerimanya. Tapi tolong ya, Pak. Jaga Mama saya baik-baik."

"Terima kasih, Nak Riri. Bapak janji akan menjaga Mama kamu. Bapak ini sudah tua, hanya butuh seorang wanita yang mau menerima Bapak apa adanya. Bapak juga bukan pria romantis yang suka mengumbar janji. Bapak hanya ingin secepatnya menjadikan Mama kamu, sebagai istri Bapak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun