Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (FEB UM) melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema anti-bullying di SDN Tulusrejo 1, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Rabu (24/04/2024). Pelaksanaan sosialisasi berawal dari permasalahan tingginya kasus perundungan di Indonesia, khususnya di lembaga pendidikan. Hal tersebut didukung oleh data KPAI yang mengungkapkan sebanyak 3.800 kasus perundungan di Indonesia, sebagian besar terjadi di lembaga pendidikan. Angka kasus bullying yang tinggi di Indonesia ini perlu ditanggulangi dengan tindakan nyata untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah, terutama di sekolah. Hal ini menjadi motivasi bagi sekelompok mahasiswa FEB UM untuk mengadakan kegiatan sosialisasi anti-bullying di SDN Tulusrejo 1, Kota Malang.
Mengenal lebih dekat dengan bullying, secara etimologi kata “bully” berarti “menggertak” atau “orang yang suka mengganggu orang lemah.” Bullying merupakan perilaku yang tidak menyenangkan dan menjurus terhadap kekerasan serta penindasan baik secara verbal, fisik, maupun melalui media sosial (cyber). Contoh perilaku bullying antara lain mencemooh, mengejek, berkata kasar, dan memberikan tanggapan yang tidak pantas secara berlebihan yang dapat dilakukan oleh perorangan atau berkelompok. Perilaku bullying dapat terjadi di lingkungan sekolah, rumah, lingkungan masyarakat, dan media sosial (cyber) dan dapat menyebabkan korban merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan.
Kegiatan sosialisasi anti-bullying di SDN Tulusrejo 1 bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi kelas 3 dan 4 tentang bullying mulai dari pengertian, tempat terjadinya, jenis-jenis, pihak yang terlibat, dampak terjadinya serta upaya pencegahan. Materi sosialisasi disampaikan oleh Ahmad Rama Dhanny (S1 Manajemen), Kharisma Anggraini (S1 Pendidikan Ekonomi), Tsalut Nurrizka Pristirona (S1 Manajemen), Vanesya Feninda Asmarani (S1 Manajemen), Yastri Purwati (S1 Manajemen). Selain memberikan pemaparan materi tentang bullying, siswa-siswi juga disajikan video animasi yang menggambarkan situasi bullying dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menonton video, diadakan permainan berkelompok untuk menumbuhkan kolaborasi dan kerjasama, sekaligus memperkuat pemahaman tentang materi sosialisasi. Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pemberian hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada siswa-siswi kelas 3 dan 4 yang telah berpartisipasi dengan tertib dan antusias dalam kegiatan sosialisasi anti-bullying yang dilaksanakan.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi anti-bullying di SDN Tulusrejo 1 diharapkan memberikan dampak positif bagi siswa-siswi kelas 3 dan 4 dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, ramah, dan bebas bullying. Selain itu, siswa-siswi dapat memahami pentingnya menghormati perbedaan, mengembangkan empati, dan bekerja sama satu sama lain, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain.
