Mengapa Ramadan Ini Harus Berbeda?
Setiap tahun, Ramadan datang dengan janji keberkahan. Tapi, tahun ini saya ingin lebih dari sekadar menjalankan rutinitas. Saya ingin merasakan maknanya lebih dalam.
Mungkin karena usia, mungkin juga karena melihat dunia semakin tak menentu. Ada yang bilang dunia sekarang terlalu bising. Terlalu banyak informasi, terlalu banyak berita buruk, terlalu banyak orang berdebat tanpa hasil.
Saya ingin Ramadan ini menjadi waktu untuk diam sejenak. Menarik diri dari kebisingan, mendekat ke dalam diri sendiri.
Saya ingin ibadah saya lebih dari sekadar kewajiban. Saya ingin menemukan kembali ketenangan dalam setiap sujud, merasakan setiap huruf dalam doa, memahami makna di balik setiap ayat yang dibaca.
Tapi, bagaimana caranya?
Menata Hati, Menata Ibadah
Saya pernah membaca satu kalimat sederhana: Ibadah itu bukan soal banyaknya, tapi tentang bagaimana kita menjalaninya.
Tahun ini, saya ingin lebih fokus pada kualitas, bukan kuantitas.
Bukan hanya membaca Al-Qur'an lebih banyak, tapi memahami maknanya.
Bukan hanya shalat tepat waktu, tapi merasakan setiap gerakannya.