Mohon tunggu...
yas niar
yas niar Mohon Tunggu... Lainnya - yasniar

Masih ada langit di atas langit ✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bermain dan Tipe Permaianan Anak

24 Maret 2019   05:54 Diperbarui: 24 Maret 2019   05:55 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain adalah salah satu aktivitas menyenangkan yang dilakukan demi aktivitas itu sendiri;bermain memiliki fungsi dan bentuk. Bermain adalah suatu sarana dimana anak-anak dapat mengeksplorasi secara aman dan mencari informasi-informasi terbaru..  Bermain penting bagi perkembangan kognitif dan sosio-emosional anak-anak ( Coplan & Arbeau,2009).

Piaget (1962) berpendapat bahwa Bermain dapat meningkatkan perkembangan kognitif. Disaat yang sama,Piget mengatakan bahwa perkembangan kognitif  anak-anak membatasi cara mereka bermain. Bermain membuat anak-anak mempraktikkan kompetensinya serta memperoleh keterampilan melalui cara yang menyenangkan . Menurut Piaget, struktur kognitif harus harus dilatih,dan Bermain memberikan setting yang sangat baik untuk latihan tersebut.

Menurut Bergen 1988, Tipe permainan yang banyak dipelajari adalah permainan sensorimotor serta permainan praktis,permainan pura-pura/simbolik,permainan social,permainan konstruktif,dan games.

Permainan sensorimotor dan praktis permainan sensorimotor  yaitu perilaku yang dilakukan para bayi untuk memperoleh kenik atan dari melatih skema sensorimotor  mereka. Sebagai contoh,di usia 9 bulan,para bayimulai memilih objek-objek baru untukdieksplorasi dan dimainkan ,khususnya objek-objek yang responsife,seperti mainan yang dapat menimbulkan suara atau yang dapat melambung.

Permainan Praktis(practice play) yaitu kegiatan bermain yang melibatkan pengulangan dari tingkah laku,yang terjadi ketika sejumlah keterampilan baru sedang dipelajari,atau ketika anak dituntut untuk memiliki penguasaan fisik ataupun mental dan mengoordinasi keterampilannya yang diperlukan untuk games atau olahraga, contohnya seperti bermain sepak bola anak haru bisa menendang bola.

Permainan  Pura-Pura /simbolik ( pretense/symbolic play) yaitu anak-anak bermain mengubah lingkungan fisik menjadi sebuah symbol,anak-anak belajar mengubah objek,menganggap objek itu sebagai pengganti objek lain,serta memperlakukan objek itu seolah-olah objek lainnya itu. Permainan ini muncul di usia 18 bulan dan mencapai puncaknya di usia 4-5 tahun,kemudian menurun secara perlahan. Contohnya anak bermain telfon-telfonan menggunakan remote,ia memperlakukan remote seolah-olah remote itu benar-benar hp.

Permainan Sosial (social play) yaitu kegiatan bermain yang melibatkan interaksi social dengan kawan-kawan sebaya. Permainan social meningkat secara dramatis selama prasekolah. Permainan social mencakupberbagai pertukaran seperti bergantian,percakapan tentang berbagai topic,permainan da rutinitas social dirasakan sebagai kesenangan bagi pelakunya (Sumbaroka & Bornstein,2008) .

Permainan Konstruktif (Construktive Play) yaitu bermain dengan mengkombinasikan aktivitas repetitive ide-ide simbolik. Bermain konstruktif terjadi ketika anak-anak terlibat didalam kreasi yang bersifat regulasi-diri atau di dalam konstruksi dari sebuah produk atau sebuah solusi masalah. Contohnya ketika anak bermain fuzzle atau bermain susun kata,intinya bermian konstruktif itu yang mengurutkan sesuatu barang.

Games  adalah aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan dan emmiliki aturan-aturan. Menurut studi Games terjadi ketika usia 10-12tahun ( Eiferman ,1971). Setelah 12 tahun ke atas ,popularitas games menurun (Bergen,1988).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun