Mohon tunggu...
Yasmin Syafq
Yasmin Syafq Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

You can dreaming you can do it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbeda dengan Indonesia, Tradisi Perayaan Tahun Baru Jepang Berlangsung Selama 15 Hari

30 Desember 2020   23:09 Diperbarui: 1 Januari 2021   15:47 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap negara memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan tahun barunya. Salah satunya Jepang, negara yang kaya akan budaya ini memiliki banyak ritual dalam menyambut pergantian tahun. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun dari Nenek moyang. Nama lain dari tahun baru di Jepang di sebut (Oshougatsu). Dimana setiap tahun barunya terjadi pada musim semi yang memiliki arti memberikan harapan pada tahun baru. Perayaan ini dimulai dari pertengahan desember sampai 15 Januari. Apa saja budaya itu? Simak daftar nya dibawah ini

1. Oosoji atau Membersihkan Rumah

Pada tanggal 13 Desember warga Jepang melakukan susubarai yakni membersihkan jelaga-jelaga dikuil dengan pakaian khusus. Tidak hanya di kuil, masyarakat jepang mulai dari anak-anak hingga dewasa melakukan tradisi ini dirumah mereka. Dengan melakukan tradisi ini diharapkan dapat memberikan suasana baru untuk mengisi rumah mereka pada nantinya.

2. Nengajou

Menulis kartu ucapan tahun baru adalah salah satu tradisi yang tidak pernah terlupakan. Biasanya pada tanggal 25 Desember kartu ini sudah harus dimasukkan ke Kantor Pos Jepang,  agar dapat terkirim tepat waktu sampai pada tanggal 1 Januari. 

Kartu ini memiliki nomor undian yang akan diundi kemudian ditukarkan ke kantor pos untuk mendapatkan hadiah. Maka dari itu, tak heran jika orang Jepang selalu melakukan tradisi tersebut hingga turun menurun.

3. Kadomatsu dan Shimenawakazari

Salah satu budaya yang memiliki tradisi dengan cara menaruh hiasan di depan rumah pada tanggal 28 dan 30 Desember tetapi tidak boleh dipasang pada tanggal 29 Desember karena dipercaya akan mendatangkan musibah, dan pada tanggal 31, dikarenakan dianggap mendahului dewa. 

Tujuan dari adanya tradisi ini ialah mengubungkan antara dunia kita dengan dewa, dengan begitu impian atau harapan mereka dapat tercapai. Namun, keduanya harus dibuang dikuil untuk dibakar dan dilarang untuk dibuang sembarangan.

4. Oomisoka

Tradisi ini berlangsung pada tanggal 31 Desember dimana sekitar jam 4 sore masyarakat Jepang menyambut tahun baru dengan mempersiapkan makanan yang enak dan mewah supaya tahun depan diharapkan tidak kekurangan makanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun