Peran Fotosintesis dalam Adaptasi Tumbuhan terhadap Perubahan Iklim
 --- Perubahan iklim global telah membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kelangsungan hidup tumbuhan. Namun, di balik tantangan tersebut, proses fotosintesis yang merupakan dasar kehidupan tumbuhan ternyata memainkan peran penting dalam membantu tanaman beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Fotosintesis adalah proses di mana tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida (CO) dan air menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Selain menyediakan energi bagi tumbuhan, fotosintesis juga berperan sebagai mekanisme penyerap karbon, yang secara tidak langsung membantu mengurangi dampak pemanasan global.
Adaptasi Melalui Efisiensi Fotosintesis
Dalam kondisi perubahan iklim, seperti peningkatan suhu dan fluktuasi curah hujan, banyak tumbuhan menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menyesuaikan proses fotosintesis mereka. Beberapa spesies tanaman, khususnya tanaman C4 dan CAM, memiliki sistem fotosintesis yang lebih efisien dalam kondisi panas dan kering. Tanaman ini mampu meminimalkan kehilangan air dan tetap menjalankan fotosintesis meskipun stomata (mulut daun) tertutup rapat untuk mencegah penguapan.
"Adaptasi ini sangat penting di daerah-daerah yang mengalami kekeringan ekstrem akibat perubahan iklim," kata Dr. Andini Rahmawati, peneliti bioteknologi tanaman dari LIPI. "Tanaman-tanaman dengan jalur fotosintesis khusus menunjukkan potensi besar dalam pertanian berkelanjutan."
Kontribusi terhadap Penyerapan Karbon
Selain beradaptasi, tumbuhan juga berperan sebagai penyerap karbon alami. Semakin tinggi laju fotosintesis, semakin besar pula kemampuan tanaman untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Hal ini menjadikan hutan, lahan pertanian, dan ekosistem alami sebagai bagian penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Namun, peningkatan suhu dan polusi dapat mengganggu efisiensi fotosintesis. "Peningkatan suhu yang terlalu tinggi dapat menurunkan aktivitas enzim Rubisco, yang sangat penting dalam proses fotosintesis," Â "Jika tidak dikelola dengan baik, tanaman bisa kehilangan kemampuan adaptifnya."
Teknologi dan Rekayasa Genetika
Untuk memperkuat kemampuan adaptasi ini, para ilmuwan kini tengah mengembangkan varietas tanaman yang memiliki efisiensi fotosintesis lebih tinggi. Teknologi rekayasa genetika dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus memperkuat ketahanan terhadap stres lingkungan seperti kekeringan dan panas ekstrem.