Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... MAHASISWA

Menjadi jembatan untuk belajar dan berbagi pengetahuan, mengajak masyarakat untuk terus berkembang dengan pemahaman yang lebih luas tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

benarkah bekerja 25 tahun di indonesia setara dengan 5 tahun di luar negeri?

19 Februari 2025   20:25 Diperbarui: 19 Februari 2025   20:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Mandiri Abadi: pexels.com ( gambar orang yang sedang bekerja)

Banyak orang beranggapan bahwa bekerja di luar negeri lebih menguntungkan dibandingkan bekerja di Indonesia. Salah satu perbandingan yang sering muncul adalah anggapan bahwa bekerja di Indonesia selama 25 tahun setara dengan hanya 5 tahun bekerja di luar negeri. Apakah benar demikian? Artikel ini akan membahas perbedaan gaji, biaya hidup, dan faktor lain yang membuat banyak orang memilih mencari nafkah di luar negeri.

Perbandingan Gaji: Indonesia vs Luar Negeri

Di Indonesia, upah minimum bervariasi tergantung daerah. Misalnya:

  • UMR Jakarta: Sekitar Rp5,3 juta per bulan (2024).
  • UMR Bekasi (tertinggi di Indonesia): Rp5,6 juta per bulan.

Sementara itu, beberapa negara dengan gaji tinggi untuk TKI di 2024 adalah:

  1. Jepang: Gaji pekerja pabrik atau produksi berkisar antara 150.000 - 200.000 per bulan (setara dengan Rp19,5 juta - Rp26 juta sebelum dipotong pajak).
  2. Korea Selatan: Pekerja produksi mendapatkan gaji sekitar KRW 2,2 - 2,5 juta per bulan (setara dengan Rp25 juta - Rp29 juta sebelum pajak).
  3. Australia: Gaji pekerja pabrik atau buruh kasar berkisar AUD 4.000 - 5.000 per bulan (setara dengan Rp40 juta - Rp50 juta sebelum pajak).
  4. Amerika Serikat: Pekerja migran di sektor manufaktur atau konstruksi bisa memperoleh gaji USD 2.500 - 3.500 per bulan (setara dengan Rp38 juta - Rp53 juta sebelum pajak).
  5. Taiwan: Pekerja di pabrik mendapatkan gaji NTD 24.000 - 35.000 per bulan (setara dengan Rp12 juta - Rp18 juta sebelum pajak).
  6. Uni Emirat Arab (UEA): Pekerja di sektor konstruksi dan jasa bisa mendapatkan gaji AED 3.000 - 5.000 per bulan (setara dengan Rp12 juta - Rp20 juta sebelum pajak).

Dari angka ini, terlihat bahwa pekerja di negara-negara tersebut mendapatkan gaji sekitar 4-10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. Namun, apakah tabungan mereka benar-benar lebih besar?

Biaya Hidup dan Pajak di Negara Tujuan

Gaji besar di luar negeri memang menarik, tetapi ada beberapa faktor yang mengurangi pendapatan bersih, seperti pajak dan biaya hidup. Berikut perkiraan pajak dan pengeluaran utama di beberapa negara:

  • Jepang: Pajak penghasilan berkisar 5-20%, tergantung jumlah gaji. Biaya makan sekitar Rp130.000 sekali makan, sehingga jika makan dua kali sehari, totalnya bisa mencapai Rp7,8 juta per bulan. Biaya sewa apartemen sederhana sekitar Rp13 juta per bulan.
  • Korea Selatan: Pajak sekitar 3-10%, dengan biaya makan sekitar Rp80.000 per sekali makan. Jika makan dua kali sehari, pengeluaran makan mencapai Rp4,8 juta per bulan. Sewa apartemen sekitar Rp8-12 juta per bulan.
  • Australia: Pajak penghasilan bisa mencapai 10-30%. Biaya makan sekitar Rp150.000 per sekali makan, sehingga jika makan dua kali sehari, totalnya sekitar Rp9 juta per bulan. Sewa tempat tinggal sekitar Rp15-25 juta per bulan.
  • Amerika Serikat: Pajak penghasilan rata-rata 10-22%. Biaya makan sekitar Rp120.000 sekali makan, sehingga total makan dua kali sehari sekitar Rp7,2 juta per bulan. Sewa apartemen sederhana di kota besar sekitar Rp15-25 juta per bulan.
  • Taiwan: Pajak sekitar 5-10%, biaya makan Rp60.000 per sekali makan, sehingga pengeluaran makan dua kali sehari sekitar Rp3,6 juta per bulan. Sewa tempat tinggal sekitar Rp5-10 juta per bulan.
  • Uni Emirat Arab: Pajak penghasilan 0%, namun biaya hidup cukup tinggi. Makan dua kali sehari bisa menghabiskan Rp4-7 juta per bulan, sedangkan biaya sewa apartemen sederhana sekitar Rp8-15 juta per bulan.

Dari perhitungan ini, biaya hidup di negara maju memang jauh lebih mahal, tetapi dengan gaji yang lebih besar, pekerja masih bisa menabung lebih banyak dibandingkan di Indonesia.

Bonus, Lembur, dan Uang Kompensasi

Selain gaji pokok, pekerja imigran di luar negeri biasanya juga mendapatkan tambahan penghasilan dari lembur dan bonus. Misalnya:

  • Jepang: Lembur bisa mencapai 1,25 kali gaji per jam setelah 8 jam kerja. Dalam satu bulan, pekerja bisa mendapatkan tambahan Rp2 juta - Rp5 juta dari lembur.
  • Korea Selatan: Jam lembur dibayar sekitar 1,5 kali lipat dari upah normal. Pekerja bisa mendapatkan tambahan Rp3 juta - Rp7 juta per bulan dari lembur.
  • Australia: Lembur bisa dibayar 1,5 - 2 kali lipat dari upah normal, dengan tambahan pendapatan sekitar Rp10 juta - Rp20 juta per bulan jika sering lembur.
  • Amerika Serikat: Lembur dibayar 1,5 - 2 kali lipat, dengan tambahan pendapatan sekitar Rp8 juta - Rp15 juta per bulan.
  • Taiwan & UEA: Lembur dihitung 1,5 kali lipat dari upah normal, dengan tambahan sekitar Rp2 juta - Rp6 juta per bulan.

Selain itu, di beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan, pekerja yang telah bekerja selama 3-5 tahun biasanya berhak mendapatkan uang kompensasi atau pesangon akhir kontrak yang bisa mencapai Rp50 juta - Rp150 juta, tergantung lama bekerja dan kebijakan perusahaan.

Kesimpulan: Apakah Benar?

Berdasarkan perhitungan di atas, bekerja di luar negeri memang lebih menguntungkan dibandingkan di Indonesia, terutama di negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Australia. Meskipun biaya hidup lebih tinggi, gaji yang lebih besar tetap memungkinkan pekerja untuk menabung lebih banyak. Inilah alasan mengapa banyak orang Indonesia memilih merantau ke luar negeri untuk mencari nafkah.

Namun, penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini dapat bervariasi tergantung pada sektor pekerjaan, lokasi, dan pengalaman individu. Selain itu, biaya hidup dan pajak di masing-masing negara juga mempengaruhi pendapatan bersih yang dapat ditabung oleh pekerja migran.

Referensi Data

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun