Mohon tunggu...
Humaniora

Bimbingan dan Konseling Melayani Orang Sakit atau Kurang Normal

24 Februari 2018   06:40 Diperbarui: 24 Februari 2018   06:48 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah...anggapan semacam itu mungkin yang ada dipikiran banyak orang selama ini tentang bimbingan dan konseling. Tidak hanya itu, masih banyak anggapan salah tentang bimbingan dan konseling yang sebenarnya harus segera diluruskan pada masyarakat. Kesalahan-kesalahan tersebut adalah :

1.Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan.

2.Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah

3.Bimbingan dan konseling dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasehat

4.Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani masalah yang bersifat incidental

5.Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja

6.Bimbingan dan konseling bekerja sendiri

7.Konselor harus aktif, sedang pihak lain pasif

8.Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja

9.Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama saja

10.Menyamakan pekerjaan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter dan psikiater

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun