Mohon tunggu...
Yasika Yas
Yasika Yas Mohon Tunggu... Guru Les sekaligus wibu yang suka menulis

Hobi saya menulis, membaca buku, mendengar musik. Saya suka budaya Jepang

Selanjutnya

Tutup

Film

Arpeggio of Blue Steel : Ketika Kapal dengan Teknologi AI Menjadi Ancaman (atau Sekutu) Umat Manusia

3 Juni 2025   21:01 Diperbarui: 15 Juni 2025   20:48 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster anime Arpeggio of Blue Steel, menampilkan karakter Iona (kiri) dan Gunzou Chihaya (kanan) (Sumber: Pinterest)

Arpeggio of Blue Steel (judul Jepang : Aoki Hagane no Arpeggio) merupakan anime yang diadaptasi dari manga atau komik berjudul sama karya Ark Performance dan diterbitkan di Jepang oleh penerbit Shonen Gahousha. Manga ini pernah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh penerbit Elex Media Komputindo.

Serial animenya diproduksi oleh Studio Sanzigen pada tanggal 7 Oktober 2013 hingga 23 Desember 2013, disusul film anime pertama yang berjudul Arpeggio of Blue Steel-Ars Nova DC pada tanggal 31 Januari 2015 dan film anime keduanya yang berjudul Arpeggio of Blue Steel-Ars Nova Cadenza pada tanggal 3 Oktober 2015.

Cerita anime ini mengambil latar waktu di masa depan, tepatnya pada tahun 2039. Saat itu dunia mengalami pemanasan global yang mengakibatkan permukaan air laut naik secara drastis. Hal tersebut membuat beberapa daratan di bumi hilang karena tenggelam oleh air laut.

Selain itu, kemunculan armada kapal perang misterius, Fleet of Fog (Armada Kabut), menimbulkan perang dan kekacauan di seluruh dunia. Armada tersebut memiliki teknologi yang jauh lebih canggih dibandingkan teknologi buatan manusia. Mereka memblokade akses manusia untuk bepergian melalui jalur laut serta memutus hubungan komunikasi antar negara. Akibatnya, umat manusia menjadi terisolasi dan kesulitan untuk mendapat informasi tentang keadaan di wilayah, bahkan negara lain.

Lalu, 9 tahun setelah perang melawan Armada Kabut, tepatnya pada tahun 2048, seorang remaja laki-laki Jepang yang bernama Gunzou Chihaya menaiki kapal Armada Kabut I-401. Bersama teman-temannya : Iona, Sou Oribe, Iori Watanuki, Shizuka Hozumi, dan Kyohei Kashihara, mereka pun terlibat dalam berbagai petualangan dan pertempuran melawan Armada Kabut.

Aku nonton anime ini waktu kelas 10 SMA, tahun 2015. Awalnya aku tidak sengaja melihat cuplikan anime ini di channel Animax. Aku langsung tertarik untuk menonton anime-nya. Waktu itu aku ngomong dalam hati, “Wah! Anime tentang kapal selam, kayaknya seru! Harus nonton, nih!”

Kali pertama menonton anime-nya, aku agak bingung karena judulnya diambil dari istilah musik, arpeggio dan cadenza. Aku tidak begitu paham alur cerita versi anime-nya saat pertama kali menontonnya. Begitu juga saat aku menonton dua film anime-nya waktu kuliah semester 4. Sampai tahun 2024 kemarin, tepat sebulan sebelum pemilu, aku coba rewatch atau nonton ulang anime-nya. Dari situ aku akhirnya bisa memahami seluruh ceritanya.

Walau judulnya mungkin tidak masuk akal, walau cerita anime-nya berbeda dengan versi manga, tapi tetap ada hal lain yang membuatku memberi nilai lebih untuk anime ini, seperti grafis kapal, karakter, dan musiknya.

Yang membuat Arpeggio of Blue Steel ini berbeda, menurutku mungkin dari aspek teknologi kapalnya.

Seperti yang sudah kuceritakan sebelumnya, kapal-kapal di universe Arpeggio of Blue Steel memiliki teknologi  yang jauh lebih canggih daripada teknologi buatan manusia. Kapal-kapal Armada Kabut memiliki semacam kecerdasan buatan (AI) yang disebut Mental Model. Mental Model ini memiliki bentuk fisik yang menyerupai manusia perempuan, dari usia anak-anak hingga dewasa. Mental Model ini membuat kapal-kapal Armada Kabut dapat berjalan sendiri tanpa ada awak kapal manusia (auto-pilot). Mereka juga dapat mempelajari tingkah laku manusia dan memperoleh informasi dari manusia. Tak hanya itu, mereka juga memiliki akses untuk mengaktifkan senjata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun