Mohon tunggu...
Yas Arman Prayatna
Yas Arman Prayatna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ilmu untuk Hidup dan Hidup Untuk Ilmu

Baca apa yang harus dibaca, Berfikir apa yang semestinya difikir, dan kerjakan apa yang Harus untuk di Kerjakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PW dan PC IPNU NTB dengan Tegas Menolak Batas Usia

7 Desember 2015   19:54 Diperbarui: 7 Desember 2015   19:54 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perdebatan yang sangat alot kembali muncul di arena kongres IPNU ke-18 di Boyolali Jawa Tengah senin siang (7/12). Perdebatan peserta sidang mengacu kepada batas usia maksimum untuk anggota IPNU. Sebelumnya usia hasil pembahasan komisi A menyepakati bahwa batas maksimum usia anggota 29 tahun tidak dibahas dikongres tetapi di rakernas.

 

Ini berawal dari agenda sidang pleno pengesahan komisi, salah satu peserta asal PW IPNU DKI Jakarta meminta pimpinan sidang untuk membahas ulang (peninjauan kembali) terkait dengan batas usia. Sontak peserta kongres yang tidak setuju dengan itu saling tunjuk dan lempar botol air minuman, kemudian kericuhan tidak dapat dihindari. Terkait dengan usia yang menjadi perdebatan merujuk hasil muktamar NU ke-33 di Jombang yakni batas usia untuk IPNU dan IPPNU adalah 27 tahun.

 

Batas usia ini sangat riskan karena menyangkut kaderisasi IPNU kedepan. Hal inilah yang disampaikan oleh peserta dari provinsi Nusa Tenggara Barat. Pimpinan wilayah dan pimpinan cabang se-NTB menolak dengan tegas batas maksimum usia. Ini disampaikan langsung oleh seluruh ketua IPNU PC dan PW se- NTB. Bahkan ketua IPNU cabang Lombok Tengah rekan Imam Ahmad Subki menyebut kericuhan ini akibat tidak ketegasan ketum Khaerul Anam.

 

"Anam seharusnya dari awal membahas batas umur ini dengan PBNU, sehingga ini tidak akan terjadi" tegasnya dengan singkat. Berbeda lagi dengan yang disampaikan oleh ketua IPNU cabang Dompu dan Lombok Barat rekan Syafruddin dan Saeful Rahman yang juga tegas menolak batas usia maksimum. Menurutnya ini akan memberatkan kaderisasi di daerah-daerah minoritas. "Kaderisasi IPNU di daerah kami jangan di sama ratakan dengan kaderisasi IPNU di jawa dong, kita mati-matian berjuang mempertahankan IPNU, lantas jangan di berikan beban berat begini" tegas mereka.

 

Selanjutnya ketua IPNU NTB yang ditemui dibasecamp NTB meminta kepada seluruh peserta sidang untuk memikirkan dengan matang terkait usia maksimum. Ini akan menjadi masalah serius bagi jalannya kaderisasi IPNU kedepan. Kongres ini seharusnya melahirkan gagasan kaderisasi bagi seluruh IPNU di Indonesia, bukan malah membawa egosentris daerah sendiri. "Usia 27 memang bagus dan produktif bagi wilayah jawa tetapi bagaimana dengan kami di daerah minoritas? Apa kita mau lahirkan keputusan yang akan menghancurkan IPNU di daerah lain" pungkasnya.

 

Sampai berita ini disampaikan, jalannya persidangan pengesahan komisi diskorsing untuk sementara waktu, akibat dari tidak kondusifnya peserta sidang. Sidang akan dilanjutkan senin malam (7/12) dan dilanjutkan dengan persidangan pemilihan ketua umum IPNU periode 2015-2018.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun